Home / Panggung

Kamis, 23 Juni 2022 - 11:52 WIB

Disbud Ajak Kemantren se-Yogyakarta Lestarikan Seni Macapat di Era Kekinian

Gelar Macapat bertajuk bertajuk “Mekaring Seni Macapat Ginelar ing Jagad Anyar”. Foto: Humas Pemkot Yogya

Gelar Macapat bertajuk bertajuk “Mekaring Seni Macapat Ginelar ing Jagad Anyar”. Foto: Humas Pemkot Yogya

NYATANYA.COM, Yogyakarta – Dinas Kebudayaan (Disbud) Kota Yogyakarta Gelar Macapat atau yang dikenal dengan seni sastra tembang puisi tradisional Jawa.

Gelar Macapat yang diselenggarakan di Gedung Phytagoras Taman Pintar, Rabu (22/6/2022) ini diikuti oleh perwakilan tiap Kemantren di Kota Yogyakarta.

Gelar Macapat merupakan agenda rutin tahunan sejak tahun 2016 yang dalam penyelenggaraannya menggunakan Dana Keistimewaan (Danais).

Kegiatan yang dibuka oleh Pelaksana Harian (Plh) Disbud Kota Yogyakarta Ratih Ekaningtyas bertajuk “Mekaring Seni Macapat Ginelar ing Jagad Anyar”.

Makna yang terdapat pada tema yang diangkat pada Gelar Macapat kali ini merupakan ajakan kepada masyarakat secara umum khususnya di Kota Yogyakarta untuk terus menumbuhkembangkan seni macapat di zaman sekarang kepada generasi muda dan berikutnya.

Ratih Ekaningtyas menyatakan bahwa seni sastra tembang macapat menggambarkan perjalanan hidup manusia sejak di alam ruh, fase dilahirkan, tumbuh hingga meninggal dunia dan kembali ke alam ruh. Melalui syair dalam tembang, nilai luhur dan pitutur bijak disampaikan penuh makna.

Baca juga   Inovasi Layanan KA Ikut Geliatkan Pariwisata Yogya

“Tiap bait dalam tembang macapat yang memiliki nilai religius tinggi telah digunakan sebagai media penebar kebaikan oleh orang-orang bijak di masa silam. Tembang macapat juga menjadi senandung cinta orangtua kepada anak-anak mereka agar mengerti akan arti kehidupan,” jelasnya.

Ratih Ekaningtyas juga mengatakan kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa peka dan cinta terhadap karya sastra tradisional. Selain itu juga mampu memberikan pembelajaran untuk menghargai sastra Jawa.

Sementara itu Kepala Bidang Sejarah dan Bahasa Disbud Kota Yogyakarta Dwi Hana Cahya Sumpena menyatakan, kegiatan Gelar Macapat akan terus dilakukan secara berkelanjutan. Maka dari itu di tiap kemantren secara umum memiliki basis pegiat seni tembang macapat.

“Harapannya melalui Gelar Macapat ini potensi seni tembang macapat di wilayah semakin muncul, dan ini merupakan media serta wadah untuk mengenalkan ke masyarakat lebih luas, karena kita tau macapat adalah seni yang penikmatnya tersegmen,” tambahnya.

Baca juga   Ahat Debut Mini Album "Hari"

Pada Gelar Macapat kali ini juga menghadirkan narasumber Kanjeng Mas Tumenggung (KMT) Projosuwasono yang pada kegiatan tersebut membawakan salah satu tembang yaitu Gundul-Gundul Pacul.

Sebelum membawakan tembang, dijelaskan bahwa tembang dolanan ini memiliki makna yang dalam dan bisa menjadi pembelajaran dalam kehidupan.

“Tembang Gundul-Gundul Pacul ini sudah ada sejak zaman dulu sebelum ada mataram. Tembang ini menggambarkan orang yang sedang bertugas menjadi pemimpin namun banyak gaya, padahal dia sedang menanggung kesejahteraan orang-orang yang sedang dia pimpin. Maka dari itu ketika jadi pemimpin artinya harus siap dan tanggungjawab atas kesejahteraan orang yang dipimpinnya,” jelas KMT Projosuwasono.

(Jul/N1)

Share :

Baca Juga

Para peserta pameran Rupa Sastra berfoto bersama di depan karya-karya mereka. Karya puisi, cerita, dan artikel dengan polesan sedikit unsur-unsur seni rupa dihadirkan bersama hingga tersebutlah sebuah frasa indah Rupa Sastra. (Foto: Dok.Rupa Sastra)

Panggung

Pertama di Indonesia, SMSR Yogya Gelar Pameran Rupa Sastra
Instalasi berjudul PT Besok Jaya Taimket WP 01 Karya Nurrachmat Widyasena. (Foto:dokumentasiARTJOG)

Panggung

Ini Dia Pemenang Young Artist Award ARTJOG 2021
Highlight Alamanda Music Corner. (Foto: Dokumentasi FKY 2021)

Panggung

Pertunjukan Highlight FKY 2021, Mereka Alasan Bertemu
Pers conference ARTJOG di Barley and Barrel, ARTOTEL Suites Bianti Yogyakarta, Kamis 22 Juni 2023. (Foto: Agoes Jumianto)

Panggung

ARTJOG 2023 Motif: Lamaran, Digelar 30 Juni sampai 27 Agustus di JNM
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Ketut Sumedana, didampingi Kepala Bidang Hubungan Antar Lembaga, Digdiyono Basuki Susanto, menerima kunjungan silaturahmi Ketua Persatuan Artis Sinetron Indonesia (PARSI) Anwar Fuady dan Derry Drajat (artis) di Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta, Jumat (13/5/2022). Foto: Puspenkum

Panggung

Persatuan Artis Sinetron Indonesia Datangi Kejagung, Ada Apa Ya?
Dra Veronica Retnaningsih, Abdi Dalem Pamucal (guru tari) di Kawedanan Kridhamardawa Keraton Yogyakarta. Foto: kratonjogja.id

Panggung

Mengenal Nyi Mas Riya Murtiharini, Sang Estafet Tari Klasik Yogyakarta
Para wadyabala Seduluran Dangdhut Lawas saat temu kangen. Foto: Dok.SDL

Panggung

Seduluran Dangdhut Lawas Gelar Temu Kangen dan Silaturahmi
JogjaROCKarta Festival 2022 mengubah tema menjadi History Continues. Foto: Ist

Panggung

JogjaROCKarta Festival 2022 Ubah Tema, Konsep, dan Venue, Ini Penjelasan Lengkap Promotor