NYATANYA.COM, Klaten – Dinas Kebudayaan Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Klaten terus mengintensifkan penataan kawasan pariwisata di Kota Bersinar. Hal ini sehubungan pengembangan sektor pariwisata Kabupaten Klaten menjadi single destination tourism.
Kepala Disbudporapar Klaten, Sri Nugroho mengatakan penataan pariwisata di Klaten sejatinya telah mengarah pada single destination tourism. Terlebih kebijakan Pemerintah Pusat mengarah pada pengembangan kawasan strategis pariwisata nasional Boroburu-Yogyakarta-Prambanan (KSPN-BYP) di mana Kabupaten Klaten masuk di dalamnya.
“Penataan sudah dilakukan, tinggal mengintegrasikan antar pelaku pariwisata di dalamnya. Single destination tourism tidak bisa hanya dicapai melalui kebijakan satu arah (pemerintah saja) namun juga perlu dukungan dari semua pihak terutama masyarakat di kawasan pariwisata,” ungkapnya pada Selasa (25/1/2022).
Pengembangan kawasan pariwisata juga disampaikan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Klaten tahun 2023 yang disampaikan dalam Forum Konsultasi Publik beberapa waktu lalu. Dalam pengembangannya, pariwisata Klaten berbasis potensi lokal dan kemitraan antar pelaku industri pariwisata.
“Bukan hanya fokus destinasi wisatanya, namun juga kawasannya. Sehingga yang diunggulkan bukan hanya destinasi, namun juga potensi lokal yang diintegrasikan dengan pariwisata kita,” paparnya.
Terkait single destination tourism, Sri Nugroho menjelaskan Pemkab Klaten tidak hanya menata spot pariwisata, tetapi juga kawasan penunjang. Seperti ketersediaan akomodasi ke obyek wisata, kuliner lokal, hingga fasilitas penunjang lainnya agar tingkat kunjungan wisatawan semakin meningkat.
“Tujuannya Klaten menjadi destinasi utama bagi wisatawan, bukan lagi tujuan lanjutan dari kunjungan wisata sebelumnya. Jadi menarik wisatawan untuk berkunjung dan menyediakan fasilitas penunjang yang memadahi. Misal rombongan wisatawan ke Girpasang, tidak mungkin bus ukuran besar naik ke lokasi, harus ada lokasi parker di desa di bawahnya, naiknya bisa dengan jeep yang dikelola masyarakat sekitar. Sehingga memunculkan potensi lokal, demikian juga dengan destinasi wisata lainnya,” katanya menjelaskan.
Saat ini, imbuhnya, sektor pariwisata masih terkendala pandemi Covid-19 yang masih berlangsung. Namun ia berharap masyarakat ikut menyiapkan diri menyambut Klaten sebagai single destination tourism. Sehingga diharapkan saat pandemi rampung, pegiat pariwisata sudah siap.
“Jangan sampai kita tidak siap, karena kuncinya kesiapan semua pihak untuk ikut mendukung pengembangan pariwisata di Klaten,” ujarnya.
(*/N1)