NYATANYA.COM, Sleman – Tak lama lagi masyarakat Kabupaten Sleman bakal memiliki fasilitas baru bagi pengembangan dan aktivitas seni budaya, berupa Taman Budaya Sleman (TBS).
Rencana pembangunan kini memasuki proses lelang pematangan lahan. Dalam perencanaan, TBS akan dibangun di wilayah Dusun Temon, Kalurahan Pandowoharjo, Kapanewon Sleman.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kadis DPUPKP) Sleman, Taupiq Wahyudi ST MTP melalui Kepala Bidang Cipta Karya, Sukarmin ST menjelaskan proses pengadaan lahan sudah rampung dan tinggal menyelesaikan proses lelang pekerjaan pematangan lahan dengan pagu anggaran sekitar Rp3,6 miliar.
“Belum pelaksanaan pematangan lahan, saat ini masih menunggu diselesaikan proses tender paket pekerjaan tersebut,” jelas Sukarmin, Senin (6/6/2022).
Lurah Pendowoharjo, Catur Sarjumiharta mengatakan untuk pembebasan tanah sudah tuntas, bahkan menurut dia sudah dibuat masterplan dari hasil lomba dan sudah disosialisasikan, namun sejauh ini dirinya belum mengetahui perihal waktu pelaksanaan konstruksi lantaran belum ada surat resmi yang dilayangkan ke pihak Kelurahan Pandowoharjo.
“Harapan masyarakat keberadaan Taman Budaya Sleman bisa berefek positif pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, bisa berdampingan damai dan saling mendukung untuk pengembangan pemberdayaan masyarakat Pendowoharjo,” kata dia.
Selain itu, dengan keberadaan Taman Budaya Sleman ini nantinya semakin menguatkan icon atau predikat Pandowoharjo sebagai kelurahan mandiri budaya.
“Implementasi tata nilai Yogyakarta bisa semakin memasyarakat di Kalurahan Pandowoharjo,” imbuh dia.
Rencana proyek TBS juga mendapatkan tanggapan dari anggota Badan Promosi Pariwisata Sleman (BPPS), Wahjudi Djaja SS MPd, pihaknya menaruh harapan agar keberadaan TBS nantinya selayaknya bisa menjadi simpul penting bagi tumbuh kembang beragam cabang seni budaya baik tradisional maupun modern yang ada di Sleman.
“Selain itu, pembangunan kebudayaan jangan hanya bertumpu pada upaya pelestarian tetapi juga harus memperkuat literasi dan edukasi terkait beragam wacana kebudayaan,” tandas dia.
Menurutnya, manajemen pengelolaan TBS nantinya harus profesional, adil dan transparan. Harus diakui banyak pelaku seni budaya yang belum mendapat tempat padahal Sleman merupakan gudang para seniman tradisi.
“Dengan begitu, adanya TBS bisa menjadi arena tukar menukar pemikiran, karya dan tegur sapa sehingga bisa mengangkat jatidiri Sleman,” tutur Djaja yang juga menjabat sebagai Ketua Kelurahan Budaya Tirtoadi, Kapanewon Mlati.
Pembangunan fisik Taman Budaya Sleman akan didanai melalui alokasi anggaran Dana Keistimewaan (Danais) mencapai total Rp125 miliar dan rencana pengerjaan pada 2023 di atas lahan seluas kurang lebih 2 hektare.
(*/N1)