NYATANYA.COM, Yogyakarta – Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X menerima kunjungan dari panitia penyelenggara Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Nasional tahun 2022 di Gedhong Pare Anom, Kompleks Kepatihan, Senin (13/9/2021) .
Pertemuan tersebut dihadiri oleh Ketua Umum Lembaga Pengembangan Pesparawi Daerah(LPPD) Pdt. Agus Hariyanto, Ketua 2 LPPD Paulus Kristiyanto, dan Sekber Keistimewaan DIY Widhihasto serta Pembimas Kristen Kanwil Kemenag DIY Srigunarti Sabdaningrum.
Kunjungan ini dilakukan dalam rangka melapor pada Sri Paduka kaitannya dengan rencana Pesparawi Nasional ke-13 yang rencana akan dilaksanakan di Yogyakarta pada Juni 2022 mendatang, serta dalam rangka koordinasi untuk persiapan pelaksanaannya.
Wakil Gubernur DIY Sri Paduka, menyambut baik penyelenggaraan Pesparawi Nasional tersebut dan menyatakan kesiapan Pemda DIY untuk mendukung pelaksanaannya. Ditemui setelah usai audiensi dengan Wakil Gubernur DIY, Pdt Agus Hariyanto menjelaskan bahwa pada pertemuan tersebut Sri Paduka menyampaikan beberapa petunjuk.
“Kanjeng Gusti menyampaikan beberapa hal kepada kami. Pada pelaksanaannya, berbagai hal mengenai tentang bagaimana kami menerima utusan dari 34 Provinsi, kemudian agar kita bisa memperkenalkan pariwisata dan kebudayaan di tempat kita, serta kuliner di tempat kita, sehingga nanti kita bisa mengenalkan tentang Yogyakarta,” jelasnya.
Agus menjelaskan, bahwa Sri Paduka juga memberikan arahan supaya kita bisa menjadi tuan rumah yang baik, tidak perlu berlebihan, sederhana namun bisa memaksimalkan potensi yang dimiliki oleh Yogyakarta. Selain itu, atas arahan Sri Paduka, nantinya kontingen tidak semuanya diinapkan di hotel tetapi sebagian dari kontingen yang ada bisa diinapkan di homestay, dan di desa wisata.
Panitia juga akan melibatkan teman-teman lintas agama untuk berbagai kegiatan di luar inti acara, yang tidak ada kaitannya dengan ibadah. ”Misalnya, seperti kegiatan penyambutan kontingen ketika mereka datang. Hal ini menujukkan kerukunan antar umat beragama di Yogyakarta, mempertegas Yogyakarta sebagai ‘The City of Tolerance’,” ucapnya.
Agus juga mejelaskan, bahwa nantinya rencana Pesparawi Nasional di Yogyakarta akan dilaksanakan di beberapa gedung besar sebagai tempat ajang lomba seperti, Grha Pradipta Jogja Expo Center (JEC), Grha Sabha Pramana (GSP) UGM, dan beberapa gedung besar lainnya yang dapat menampung sejumlah orang yang banyak.
Ia juga menjelaskan, akan ada 12 kategori lomba pada Pesparawi Nasional di Yogyakarta pada Juni mendatang. Rencananya, acara akan digelar selama 7 hari, keseluruhan ada 10 hari.
“Dengan rincian, H-2 mereka sudah datang dan H+1 setelah lomba mereka baru pulang kembali ke tempatnya masing-masing,” ungkap Agus.
Agus menambahkan, “Pada biasanya, Pesparawi Nasional dihadiri sekitar 10ribu orang partisipasi, dan bila dimungkinkan pada Pesparawi Juni mendatang dihadiri oleh penonton, maka sekitar 25 ribuan orang datang ke Yogyakarta. Harapannya, pada waktu mereka datang ke Yogyakarta juga dapat membantu dalam rangka proses recovery ekonomi Yogyakarta, hal itu akan menolong kita untuk membangkitkan ekonomi Yogyakarta,” ungkapnya. (*)