NYATANYA.COM, Sleman – Menggarap sebuah film dapat dijadikan sebagai sarana belajar serta bersyiar. Bahkan bisa pula sebagai sarana berkarya, apalagi film bisa memiliki nilai ekonomis tak terduga, termasuk ketika diikutkan festival film dan menjadi juara.
Suatu hal yang layak mendapat apresiasi tinggi pula, para siswa MAN 4 Sleman yang terlibat dalam produksi film berjudul Djogdjakarta Sang Penjaga Repoeblik bisa bekerja dengan baik secara tim serta berani berkarya dalam bentuk film bertema kepahlawanan dan perjuangan.
Hal demikian diungkap Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kementerian Agama Kabupaten Sleman, Drs H Suharto saat memberikan sambutan pemutaran perdana film Djogdjakarta Sang Penjaga Repoeblik, baru-baru ini, di Gedung Sinema Universitas Amikom, Yogyakarta.
Sedangkan Erik Hadi Saputra SKom MEng, selaku Humas dan Kerja Sama Hubungan Internasional Universitas Amikom memberikan ucapan selamat kepada tim MAN 4 Sleman yang berhasil menyelesaikan pembuatan film Djogdjakarta Sang Penjaga Repoeblik selama tiga bulan.
Menurutnya penayangan film karya siswa Madrasah Aliyah ini pertama dan satu-satunya di Indonesia yang digelar di Gedung Sinema Amikom. Lalu setelah penayangan dilanjutkan review oleh juri internasional dan sutradara profesional, Ariyanto Yuniawan.
“Ariyanto adalah sutradara film animasi berjudul The Battle of Surabaya. Selain itu sering menjadi juri film nasional dan internasional dan telah mendapatkan lebih dari 41 awards internasional,” terang Erik.
Sementara itu Ariyanto mengapresiasi film karya siswa MAN 4 Sleman tersebut. Ia menegaskan pula, jika tugas sutradara cukup berat yakni menyampaikan penceritaan (story telling).
“Di pundak sutradara pula film bisa bagus atau tidak, kru mengikuti arahan sutradara sebagai dalang, seperti halnya dalam seni wayang kulit,” paparnya.
Sutradara sebaiknya juga, ungkap Ariyanto, mengerti semua aspek perfilman, antara lain kamera, setting, lokasi, dan akting.
Selain itu juga bertanggung jawab mengoreksi naskah dan dialog agar sesuai dengan penceritaan.
“Lain halnya dengan tugas produser, misalnya bertanggung jawab mendukung pengelolaan SDM hingga pendanaan,” urai Ariyanto.
Sutradara film Djogdjakarta Sang Penjaga Repoeublik, Muhammad Qolbuna Shofwan (siswa kelas XII Program Keagamaan MAN 4 Sleman) menjelaskan, film tersebut bisa diselesaikan dalam waktu 3 bulan.
“Kami sangat berterima kasih kepada semua pihak yang mendukung selesainya pembuatan film ini dan bisa kita saksikan di gedung sinema Amikom. Hal seperti ini menjadi pengalaman menarik dan sangat bermanfaat bagi kami,” paparnya.
Adapun pihak-pihak yang hadir dalam pemutaran perdana film Djogjakarta Sang Penjaga Repoeblik antara lain perwakilan dari Kraton Yogyakarta, Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Sleman, Yakkum Pakem dan Balai Latihan Kerja Sleman.
Ada pula siswa SMA Budi Mulia, Bank Syariah Indonesia (BSI) Sleman, Pengurus Komite/alumni MAN 4 Sleman, segenap siswa tim film Djogjakarta Sang Penjaga Repoeblik dengan orang tua/walinya.
(*/N3)