NYATANYA.COM, Surakarta – Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta kembali meloloskan dua mahasiswanya mengikuti program Kampus Mengajar Angkatan III Tahun 2022.
Kedua mahasiswa itu adalah Nur Hamidatur Rohmah dan Diky Aldiansah, keduanya mahasiswa dari Prodi DKV FSRD ISI Surakarta yang akan bergabung dengan 16.757 mahasiswa yang berasal dari perguruan tinggi se Indonesia.
Capaian prestasi dalam Kampus Mengajar Angkatan 3 tahun 2022 ini bagi Prodi DKV FSRD ISI Surakarta sebagai pencapaian yang sangat membanggakan.
Dimana prestasi ini sekaligus menjaga tradisi ISI Surakarta selalu meloloskan mahasiswa setelah sebelumnya di Kampus Mengajar Angkatan 1 dan 2 yang juga meloloskan 2 (dua) mahasiswa berturut-turut di tiap angkatan.
Raihan prestasi tersebut digaet oleh Nur Hamidatur Rohmah dan Diky Aldiansah, keduanya mahasiswa Prodi DKV FSRD ISI Surakarta angkatan 2019 ini berhasil lolos seleksi Kampus Mengajar Angkatan 3 tahun 2022 yang juga menjaga tradisi selalu ada wakil yang lolos seleksi di program Kampus Mengajar ini.
Asmoro Nurhadi Panindias, S.Sn., M.Sn selaku Kaprodi DKV menjelaskan bahwa capaian ini sangat membanggakan dan sekaligus mendukung program Kampus Mengajar yang merupakan bagian dari MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) yang telah dicanangkan oleh Kemendikbudristek, serta dalam rangka memenuhi IKU (Indeks Kinerja Utama).
“Kami bangga untuk ketiga kalinya mahasiswa kami lolos di program Kampus Mengajar sekaligus menjadi upaya kami mendukung program Kampus Mengajar yang merupakan bagian dari MBKM yang telah dicanangkan pemerintah,” ujar Asmoro.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melepas 16.757 mahasiswa peserta program Kampus Mengajar angkatan 3 tahun 2022.
Para mahasiswa ini berasal dari 500 perguruan tinggi dan akan ditugaskan ke 3.000 sekolah dasar (SD) dan 900 sekolah menengah pertama (SMP) di seluruh Indonesia.
Kampus Mengajar merupakan salah satu program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang bertujuan untuk membantu pembelajaran di SD dan SMP yang terdampak pandemi terutama melalui peningkatan literasi dan numerasi, serta adaptasi teknologi.
Kampus Mengajar ini merupakan suatu gagasan kurikulum baru yang yang berfokus pada literasi dan numerasi dan penguatan profil pelajar Pancasila.
Latar belakang diusungnya kurikulum ini yaitu untuk memulihkan adanya learning loss yang dialami oleh siswa akibat pandemi.
Oleh karena itu, mahasiswa peserta Kampus Mengajar tahun ini diberikan tantangan untuk berkolaborasi dengan tenaga pendidik di daerah untuk memaksimalkan penyelenggaraan kurikulum ini.
Sebelum para mahasiswa diterjunkan ke sekolah, mereka diberikan pembekalan terlebih dahulu terkait pembelajaran literasi dan numerasi melalui daring.
Mahasiswa yang terpilih dalam program Kampus Mengajar ini akan diberikan penugasan terhitung sejak 10 Januari 2022 hingga Juni 2022.
Penarikan hingga masa bakti selesai akan dilaksanakan pada bulan Juli 2022.
Nur Hamidatur Rohmah mendapat lokasi mengajar di SD Kristen Triwindu, Surakarta, Jawa Tengah.
“Kegiatan ini banyak memberi manfaat seperti menambah jejaring dan pengalaman baru dan berbeda dengan lingkungan seni,” ucap Rohmah.
Tim mahasiswa yang tergabung bersama Nur Hamidatur Rohmah bersama dengan 4 mahasiswa dari perguruan tinggi lainnya, dimana program kegiatan, seperti revitalisasi perpustakaan, pojok literasi, kelas tambahan untuk siswa yang kesulitan belajar, nonton bareng nusantara, kelas kreatif ramah lingkungan, go green bersama, workshop teknologi, dan mendampingi guru dalam kelas.
Sedangkan Diky Aldiansyah bertugas di SD Negeri Sapuran, Wonosobo, Jawa Tengah bersama 4 anggota tim mahasiswa lainnya dengan program kegiatan, seperti pendampingan belajar siswa, Sabtu kreatif, revitalisasi perpustakaan, pojok literasi, kegiatan Jumat pagi, pembelajaran kreatif (wayang modern), dan pendampingan belajar khusus membaca.
Menurut Diky Aldiansyah bahwa dalam manfaat program Kampus Mengajar ini melanjutkan pembelajaran di masa pandemi terutama untuk jenjang SD dan SMP.
“Dengan kehadiran mahasiswa diharapkan bisa menjadi kegiatan yang sangat berguna bagi siswa siswi sekolah dasar yang mengalami learning loss terutama sekolah yang berada di pedalaman (tertinggal),” ungkap Diky.
(N1)