Home / Peristiwa

Kamis, 31 Agustus 2023 - 14:12 WIB

Dr Yunani: Glaukoma Picu Kebutaan, Penting rutin Konsumsi Vitamin A, C dan E

Salah satu kiat pencegahan penyakit pada mata seperti glaukoma dan katarak, yaitu pemeriksaan mata secara rutin.  (Foto: istimewa)

Salah satu kiat pencegahan penyakit pada mata seperti glaukoma dan katarak, yaitu pemeriksaan mata secara rutin. (Foto: istimewa)

NYATANYA.COM, Sleman – Glaukoma dan katarak merupakan penyakit pada mata yang dapat menjadi penyebab atau pemicu utama kebutaan. Penyebaran kedua penyakit ini pun kian meningkat dari waktu ke waktu.

Data dari Kementerian Kesehatan RI menyebutkan, glaukoma telah menjadi penyebab kebutaan paling banyak nomor 3 di Indonesia, dengan 4 hingga 5 orang per 1000 penduduk menderita glaukoma.

Sedangkan penelitian dari World Health Organization (WHO) menyebutkan 40-45 juta dari 180 juta pasien dengan gangguan pengelihatan telah mengalami kebutaan yang disebabkan katarak.

Hal tersebut diungkap dokter spesialis mata di Rumah Sakit (RS) PKU Muhammadiyah Gamping Sleman, dr Yunani Setyandriana Sp M, baru-baru ini.

Dijelaskan pula, seiring dengan bertambahnya populasi penduduk dan pertambahan usia dapat pula memicu meningkatnya jumlah warga yang terkena glaukoma maupun katarak.

“Sehingga suatu langkah bijaksana, jika dapat melakukan deteksi sedini mungkin terhadap glaukoma dan katarak,” tandas dr Yunani.

Ia pun mencontohkan perbedaan dari kedua penyakit tersebut, walaupun sama-sama menyerang mata. Glaukoma merupakan penyakit yang merusak saraf optik pada mata dan dapat menyebabkan kerusakan secara permanen pada pengelihatan, yang berujung pada kebutaan.

Baca juga   Perombakan RSUD Karanganyar Menelan Dana Rp27,7 Miliar

Sedangkan katarak, suatu kondisi dimana lensa mata berubah menjadi keruh, menjadikan sinar yang masuk ke bola mata menjadi terhalang.

“Hal seperti ini mengakibatkan pandangan menjadi buram dan juga dapat menyebabkan kebutaan.

Sedangkan beberapa faktor dapat menyebabkan seseorang terkena glaukoma dan katarak. Walaupun banyak perbedaan, namun penggunaan obat-obatan dengan jangka panjang seperti steroid dan kortikosteroid dapat memicu munculnya dua penyakit mata tersebut.

“Memiliki riwayat penyakit tertentu seperti diabetes juga menjadi penyebab terjangkitnya glaukoma dan katarak,” ungkap dr Yunani.

Glaukoma lebih sering terjadi pada pasien berusia lanjut di atas 40 tahun dan memiliki tekanan intraokular yang tinggi. Sedangkan katarak, walaupun tak ada rentang usia tertentu, namun pola makan yang tak sehat dan kebiasaan merokok juga dapat memicu munculnya katarak.

Dokter spesialis mata yang juga merupakan dosen Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) ini mengungkapkan, selain pemeriksaan mata secara rutin ada pula beberapa kiat penting lain sebagai usaha mencegah glaukoma dan katarak.

Baca juga   Presiden Berharap Dua Pejabat Baru IKN Mampu Menarik Banyak Investor

“Menjaga gaya hidup sehat penting pula diterapkan. Pasalnya, kiat tersebut juga dapat meminimalisir kemungkinan terkena glaukoma maupun katarak,” tegasnya.

Selain itu, sebut dr Yunani, penting pula secara rutin mengonsumsi makanan sehat terutama yang banyak mengandung vitamin, seperti vitamin A, C dan E. Bahkan dengan rutin berolahraga dan mengurangi rokok serta minuman beralkohol juga bisa menjadi langkah awal untuk menghindari risiko penyakit pada mata tersebut.

Ia pun menganjurkan untuk segera berkonsultasi dengan dokter mata, terutama jika memiliki keluarga dengan riwayat penyakit yang sama.

Tujuannya agar dapat segera dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Sebab, glaukoma dan katarak dapat muncul akibat diabetes, maka pengontrolan kadar gula dengan baik harus dilakukan demi mencegah munculnya kedua penyakit tersebut. (*)

Share :

Baca Juga

Kegiatan vaksinasi di SMA Kolese De Britto. (Foto:nyatanya.com/istimewa)

Peristiwa

Sambut Tahun Ajaran Baru, SMA Kolese De Britto Vaksin 1.000 Siswa dan Keluarganya
Komisi VI DPR RI melakukan kunjungan Kerja (Kunker) Spesifik Masa Persidangan II ke Gudang Bulog di Cirebon Jawa Barat. (Foto: InfoPublik/Perum Bulog)

Peristiwa

Bulog Jamin Stok Beras Jelang Natal dan Tahun Baru
Talud ini dulunya longsor akibat kejadian siklon tropis Cempaka di bulan November 2017, dan telah selesai direkonstruksi 100% pada akhir tahun 2019, namun belum bisa langsung diresmikan karena adanya pandemi Covid-19. (Foto: Humas Pemkot Yogya)

Peristiwa

Wakil Walikota Yogyakarta Resmikan Talud Juminahan
Lokasi ditemukan benda mirip meriam diberi garis polisi. (Foto: MC Kab.Sumenep)

Peristiwa

Gali Tanah untuk Sumur Resapan, Warga Sumenep Temukan Benda Mirip Meriam
Kepala bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak Kota Pekalongan, Nur Agustin. (Foto: Dinkominfo Kota Pekalongan)

Peristiwa

Korban Kasus Kekerasan di Kota Pekalongan Dominan Dialami Perempuan
Hujan deras sebabkan banjir di Jakarta. Dilaporkan sebanyak 71 RT di wilayah ini terendam banjir. Foto: Ist

Peristiwa

Sebanyak 71 RT di DKI Jakarta Terendam Banjir, Akibat Hujan Deras dan Kali Meluap
Ilustrasi pelaku ekonomi sudah diizinkan membuka lapaknya selama PPKM Level 4. (Foto:nyatanya.com/Humas Pemkot Yogya)

Peristiwa

Pemkot Yogya Izinkan Pelaku Ekonomi Buka Selama PPKM Level 4
Bupati Temanggung memberikan paparannya terkait meningkatnya kasus Covid-19. (Foto:nyatanya.com/Kominfo Jateng)

Peristiwa

Kasus Covid-19 Mencolok, Temanggung Selektif Berikan Izin Keramaian