NYATANYA.COM, Jambi – Pemerhati Humor dan kurator seni kartun, Darminto M Sudarmo menyebut Edi Dharma, kartunis pejuang kemanusiaan. Ada benarnya. Pasalnya sepak terjang Edi Dharma selama ini sudah ia buktikan dalam setumpuk karya-karya kartunya yang nyaris mengangkat tema-tema kemanusiaan dan sosial.
Tapi itulah Edi Dharma yang sampai hari ini tak tergoyahkan untuk terus melahirkan karya-karya kemanusiaan. Termasuk dua karyanya yang diikutkan dalam pameran Human Rights in ASEAN – The Cartoonist Perspective di Malaysia secara virtual lewat craftora.com hingga 31 Juli 2021. Masing-masing berjudul Mistake dan Tembak.

“Dari kecil saya sering nongkrong di kios koran, sering membolak balik surat kabar nasional, dari sinilah saya mengenal karya-karya GM Sudarta, Dwi Koendoro, Koesnan Hoesie, Pramono, Jitet Koestana, komikus Jan Mintaraga dan beberapa kartunis/ komikus lainnya. Semua menginspirasi saya,” kenang Edi Dharma yang lahir di Jambi 21 Februari 1982.
Menurut pengakuannya, ia suka ngartun sejak usia kanak-kanak, juga suka mengoleksi komik. Itulah yang ‘membakar’ minatnya hingga pada akhirnya memilih profesi sebagai kartunis.

“Pada awalnya saya cuma mengisi ruang kartun di surat kabar, kemudian menemukan tantangan baru ketika mengikuti lomba, bukan sekadar hadiah tetapi saya bisa mengkampanyekan persoalan kemanusiaan dalam arti dan ruang lingkup yang lebih luas,” terang Edi Dharma.
Bukti lain adalah deretan apresiasi yang sudah dikoleksinya, baik ditingkat nasional maupun internasional. Juara 2 Kompetisi kartun LPS Ayo Menabung Semarang (2020), Juara 2 Festunesia ‘Anti Hoax’ PAKARTI (2020), Juara 3 Terpilih international cartoon contest Balai Kartun Rossem (BKR) Kelantan Malaysia (2018), Winner of 2rd Place Olive Oil Zaytin Festival Kyrenia – Cyprus (2019), Winner of 1rd First International Rhubarb Cartoon Contest, Transylvania – Romania (2020), dan masih banyak lagi. (N1)