NYATANYA.COM, Jakarta – Kementerian Perhubungan membangun sarana pariwisata maritim berupa kapal wisata bottom glass. Pembangunan tersebut sebagai salah satu bentuk dukungan dalam meningkatkan konektivitas sarana transportasi pariwisata super prioritas.
Untuk itu, menurut Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Capt. Mugen S. Sartoto perlu dilakukan koordinasi dalam mendukung tugas pemerintah yaitu menunjang kegiatan pariwisata super prioritas khususnya di wilayah Likupang Provinsi Sulawesi Utara dan Labuan Bajo Provinsi Nusa Tenggara Timur, yang akan menjadi daerah penerima hibah kapal tersebut.
Menurut Mugen, pelaksanaan koordinasi ini terdiri dari tiga kegiatan, yaitu pembangunan kapal, mobilisasi, dan hibah.
“Pertama, terkait progres pembangunan fisik empat unit kapal pada minggu ke-58 saat ini sudah mencapai sekitar 86 – 92,52 persen sesuai dengan perencanaan dan diharapkan dapat selesai tepat waktu. Keempat kapal ini dibangun oleh galangan kapal PT Bayubahari Shipyards, PT Proskuneo Kadarusman, PT Dumas Tanjung Perak Shipyards, dan PT Ben Santosa,” jelasnya, Kamis (2/12/2021).
Kemudian yang kedua adalah kegiatan mengirimkan kapal dari galangan kapal ke lokasi tujuan yang telah ditentukan, yaitu wilayah Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Utara.
“Oleh sebab itu, anggaran pemeliharaan dan operasional wajib disediakan oleh Pemerintah Daerah karena ini adalah aset negara dan akan diserahkan kepada masyarakat atau Pemerintah Daerah dengan mekanisme penyerahan sesuai dengan peraturan yang berlaku,” ucapnya.
Mugen berharap, melalui kegiatan ini dapat ditemukan solusi yang tepat dan efisien sehingga aset berupa kapal wisata ini dapat bermanfaat dan dapat dioperasikan oleh Pemerintah Daerah.
Sebagai informasi, Kapal Wisata Bottom Glass adalah jenis kapal yang dibangun pertama kali oleh putra putri terbaik Bangsa Indonesia yang dilengkapi dengan kaca pada bagian bawah kapal sehingga wisatawan bisa menikmati pemandangan bawah air.
(*/N1)
Sumber: InfoPublik.id