NYATANYA.COM, Lembata – Gunung Api Ile Werung di Kecamatan Atadei, Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur, mengalami peningkatan aktivitas dari level I atau normal menjadi level II atau waspada setelah terjadi erupsi atau bualan di gunung api bawah laut Gunung Hobal.
“Hari ini, Senin, secara visual terjadi peningkatan aktivitas vulkanik kompleks di gunung api Ile Werung meskipun secara kegempaan belum teramati peningkatan signifikan,” kata Kepala Badan Geologi, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVBMG) Andiani, dalam keterangan tertulis, Senin (29/11/2021).
Namun, walaupun secara kegempaan belum teramati peningkatan signifikan, kata Andiani, terdapat rekaman gempa vulkanik yang mengindikasikan adanya pergerakan magma ke permukaan.
Oleh karena itu meskipun aktivitas saat ini belum tinggi, namun berpotensi diikuti erupsi yang lebih besar jika tekanan magma meningkat secara signifikan.
Menurutnya, peningkatan aktivitas yang terjadi dan teramati di permukaan berupa bualan.
“Namun demikian, aktivitas lain seperti aliran lava mungkin terjadi di bawah laut sekitar 300 meter dari garis pantai,” ujarnya.
Berdasarkan data pemantauan terkini, terdapat potensi bahaya berupa aliran lava bawah lauh dan lontaran material di sekitar area bualan.
Andiani menambahkan bahwa dampak yang dapat ditimbulkan aktivitas vulkanik dapat berupa peningkatan muka air laut di sekitar area pusat erupsi.
“Potensi ancaman bahaya lain dapat berupa gas-gas vulkanik beracun seperti CO2, CO dan SO2 di daerah sekitar bualan,” kata dia.
Terkait Ile Werung sendiri, letusan terakhir terjadi pada 20 Agustus 2013 yang berpusat di kawah gunung api bawah laut.
Pada saat itu letusan terjadi dengan ketinggian kolom sekitar 2.000 meter dari muka laut diikuti oleh pijaran api di permukaan laut.
Dengan adanya kejadian tersebut masyarakat diimbau untuk tidak beraktivitas di sekitar pantai, khususnya di sekitar lokasi gunung, atau juga dilarang melaut atau berlayar di sekitar gunung itu.
Sebelumnya, PVBMG melaporkan bahwa telah terjadi erupsi dan bualan gunung api bawah laut di perairan selatan di sekitar kompleks Gunung api Ile Werung, Kabupaten Lembata, NTT.
“Kejadian ini telah mengakibatkan naiknya muka air laut,” kata Pengamat gunung api dari pos pemantau gunung Api Ile Werung Wilson Wuri Wutun.
Hal ini disampaikannya berkaitan dengan adanya bualan dari dasar laut yang membuat warga di sekitar lokasi bualan serta erupsi gunung itu khawatir.
Ia menegaskan bahwa sesuai dengan laporan warga, muka air laut sempat naik Minggu (28/11/2021) malam 2021 dan pada Senin dengan ketinggian air laut kurang dari satu meter dan jarak jangkauan ke darat (inundasi) sekitar 30 meter.
“Kami (Stasiun pemantauan gunungapi Ile Werung, red) merekam kejadian erupsi ini mulai Minggu (28/11/2021) yang dimulai sejak pukul 21.35 WITA dan berlangsung selama satu jam,” ujar dia.
Pada Senin (29/11/2021) mulai pukul 05:17 WITA aktivitas letusan dan embusan kembali terekam. Hingga saat ini aktivitas erupsi masih berlangsung namun belum menunjukkan peningkatan yang signifikan.
Pihaknya juga mengatakan bahwa hasil pemantauan lapangan Pengamat Gunung api Ile Werung Senin (29/11/2021) pukul 08:29 WITA hingga teramati asap letusan setinggi lebih kurang 100 meter dari muka laut disertai dengan bualan.
Secara visual, aktivitas bualan ini tidak terjadi di lokasi gunung api bawah laut Hobal. Lokasinya berada sekitar satu kilometer di sebelah Selatan Gunung api Bawah Laut Hobal dan kemungkinan besar masih berasosiasi dengan aktivitas kompleks Gunung Api Ile Werung.
Wilson juga saat dihubungi meminta agar masyarakat di sekitar gunung Ile Werung mewaspadai dampak dari erupsi dan bualan dari gunung api bawah laut itu.
(*/N1)
Sumber: InfoPublik.id