NYATANYA.COM, Yogyakarta – Gelaran Jogja Fashion Trend (JFT) hari keempat di Pakuwon Mall, Sabtu (10/8/2024) makin mempertontonkan kekayaan fesyen nusantara.
Bukan hanya karena diwarnai kekuatan wastra Indonesia lewat karya Kukuh Hariyawan dengan brand Kebaya Adhikari, yang sengaja menghadirkan 57 rancangan Treasures Acculturation.
Tetapi juga tak kalah memukau adalah karya anak-anak SMKN 3 Malang Jawa Timur yang sudah menunjukkan karya fesyen terbaiknya di panggung JFT 2024.
Kofuku by SMKN 3 Malang di ajang JFT 2024 di Pakuwon Mall Yogyakarta, Sabtu (10/8/2024). Foto: Agoes Jumianto
Kepada Wartawan, Kustin Andriyanti selaku Guru Desain Fashion SMKN 3 Malang menjelaskan keikutsertaan siswa didiknya dalam 8 tim di ajang JFT 2024.
“Semua karya yang kami bawa merupakan koleksi masing-masing siswa, dari desain, pola hingga karya jadi murni hasil karya siswa dimana masing-masing memilih temanya sendiri untuk ditampilkan dalam Jogja Fashion Trend,” terang Kustin Andriyanti, Sabtu (10/8/2024) sore.
Semangat para siswa SMKN3 Malang ini tentu patut diapresiasi. Keseriusannya menekuni perancangan fashion sebagaimana jiwanya menjadi modal besar untuk membuatnya berkembang.
Keinginan kuat untuk berkembang itu juga bisa dilihat dari keikutsertaannya di ajang Jogja Fashion Trend 2024. Terlebih kehadiran mereka murni dengan biaya sendiri.
“Kami (sekolah) tidak ingin membebani anak-anak, jadi kami tidak memaksa mereka ikut event ini, yang mau saja. Kami tentunya sangat mengapresiasinya ya, apalagi semua biaya mandiri. Kami berharap dengan mengikuti ajang seperti ini para siswa makin menambah pengalaman dan makin percaya diri untuk menunjukkan karya-karyanya kepada masyarakat,” imbuh Kustin.
Kebaya Adhikari by Kukuh Hariyawan. (Foto: Agoes Jumianto)
Para deainer muda dari SMKN 3 Malang yang ikut ambil bagian di ajang JFT 2024 adalah Festa Notturna
by SMKN 3 Malang, Luminous Ballerina by SMKN 3 Malang, Enigmatic Elegance by SMKN 3 Malang, Imacolor by Daimatus Sa’adah, Emaharpros Kalimanthra X D’Line Batik by SMKN 3 Malang, Kofuku
by SMKN 3 Malang, Unichloe Kebaya by Yunie Chan, Eldoris by SMKN 3 Malang, Victorian Esque
by SMKN 3 Malang, dan Clivusilio by SMKN 3 Malang.
Selain karya anak-anak SMKN 3 Malang, tampil pula Desainernya Puspawarni Roemah Kebaya
by Debby Maulana, Elegan by Ganjar Widiantoro, Nusantara by Arien, Corinthian Gown, Marlins’
by Puspa Ningrum X Ceyboutique, Danny DWA.
Sementara itu, Kukuh Hariyawan yang menampilkan perancangnya Treasures Acculturation lewat brand Kebaya Adhikari menunjukkan totalitasnya lewat 57 rancangannya yang memenuhi semua kebutuhan fashion konsumen dalam segala waktu dan acara.
Kebaya Adhikari by Kukuh Hariyawan. (Foto: Agoes Jumianto)
“Ini merupakan event fashion show tunggal pertama kali yang saya ikuti. Kali ini saya mencoba mengawinkan kain tentun NTT, Songket Sumatra, Kain dari Bali, dan Batik dari Jawa Tengah,” ujar desainer asal Wonosobo Jawa Tengah ini.
Kukuh mengingatkan kepada generasi muda Indonesia, bahwa kebaya adalah warisan budaya bangsa yang harus terus dilestarikan.
“Kalau tidak sekarang kapan lagi, kalau bukan kita siapa lagi. Yang mau saya sampaikan adalah bahwa kebaya itu tidak melulu untuk acara formal, kondangan dan sebagainya. Tapi kebaya juga bisa dipakai untuk acara santai, nongki-nongki, jalan ke mall, bisa dipadu padankan untuk acara harian dan mengikuti trend,” tandas Kukuh.
Untuk diketahui Jogja Fashion Trend (JFT) menjadi event kedua kalinya digelar dalam ajang Grebeg UMKM yang diselenggarakan Bank Indonesia Kpw Yogyakarta yang digelar di Pakuwon Mall, 7-11 Agustus 2024.
Direktur Asmat Pro yang juga Desainer Relation JFT 2024 Nyudi Dwijo Susilo MPd menyebut, gelaran JFT 2024 menjadi ruang terbaik bagi pada desainer fesyen dalam mengembangkan kreasinya. (N1)