NYATANYA.COM, Surakarta – Dengan menggandeng beberapa elemen, seperti Sekolah Dasar, Komunitas Istana Dongeng Nusantara dan Komunikotavisual, maka mahasiswa dan dosen Prodi DKV FSRD ISI Surakarta, menggelar kegiatan Kampanye Gerakan Budaya Bersih dan Sehat bagian Gerakan Nasional Revolusi Mental Tahun 2021.
Pelaksanaan kampanye kreatif yang melibatkan unsur masyarakat, komunitas, sekolah, dan perguruan tinggi ini dilaksanakan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan lewat aktivitas mewarnai gambar yang melibatkan puluhan siswa pada Rabu (24/11/2021), dimana dari hibah kegiatan Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) melalui partisipasi masyarakat.
Aktivitas mewarnai gambar yang terdiri dari empat template yang sudah disediakan dan diperbanyak untuk dibagi untuk 4 kelas ini yang berisi pesan untuk selalu waspada dan tangguh menghadapi pandemi dengan pola hidup bersih dan sehat serta mematuhi prokes.
Sebagai salah satu kegiatan dari 4 lokasi sekolah dasar di Surakarta, seperti yang dilakukan SD Negeri Kandangsapi, Surakarta pada hari Rabu ini sebagai bagian dari Kampanye Gerakan Nasional Revolusi Mental.
Event pendukung kegiatan ini semakin meriah dengan materi sesi mendongeng tentang kebiasaan hidup bersih dan sehat oleh Kak Tarwo dari komunitas Istana Dongeng Nusantara yang menarik siswa untuk mendengarkan cerita yang disampaikan dengan gaya yang lucu.
Salah satu peserta, Puspita F.R siswa kelas VI SD Negeri Kandangsapi, yang juga terpilih sebagai salah satu dari 10 karya terbaik ini terlihat berani dalam menggoreskan pensil berwarna untuk mewarnai bidang gambar yang bertema pola hidup bersih dan sehat di masa pandemi.
Selain Puspita F.R , puluhan siswa yang lain juga bersemangat dalam menuangkan ekspresinya dari kelas III, IV, V, dan VI dengan alat menggambar yang bervariasi, seperti pensil berwarna, spidol, dan pastel.
Penghargaan dari sekitar 50an karya ini diambil 10 karya terbaik untuk mendapatkan piagam penghargaan dan satu set alat tulis dalam totebag unik yang dilanjutkan sesi foto bersama.
Dijelaskan Hanung, salah satu dari panitia mahasiswa dari rilis yang dikirim menyatakan bahwa alternatif dari kampanye ini disesuaikan dengan karakter siswa SD Kandangsapi, Surakarta agar pesan dan tujuan yang ingin disampaikan dapat diterima dengan baik.
“Kami melakukan pendekatan melalui aktivitas yang disukai anak-anak sekolah SD Kandangsapi dan mereka cukup antusias mengikuti kegiatan ini,” jelas Hanung.
Sementara itu, Asmoro Nurhadi Panindias selaku Kaprodi DKV ISI Surakarta, menjelaskan bahwa kegiatan yang melibatkan mahasiswa, dosen, sekolah dasar, perguruan tinggi, masyarakat, dan komunitas ini sangat penting sebagai wahana informasi mengenai protokol kesehatan khususnya kepada siswa sekolah dasar.
“Semoga kegiatan semacam ini bisa terus berlanjut dan memberi banyak manfaat,” ujar Asmoro.
(*/Aja)
