NYATANYA.COM, Semarang – Kabupaten Brebes menjadi salah satu dari tiga daerah di Jawa-Bali yang masih harus menerapkan PPKM Level 4. Hal itu berdasarkan Instruksi Menteri Dalam (Inmendagri) Nomor 42 Tahun 2021 tentang PPKM Level 4, Level 3, dan Level 2 Corona Virus Disease 2019 di Wilayah Jawa dan Bali pada Selasa (14/9/2021).
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo merasa kecolongan. Ganjar menegaskan, turunnya level PPKM suatu daerah bukan berarti bebas berkegiatan tanpa mengindahkan protokol kesehatan.
“Iya mungkin (naik level lagi) memang (karena) tidak disiplin. Maka semua saya omongkan tidak hanya Brebes ya, jangan euforia dulu,” tegas Ganjar di kantornya, Selasa (14/9/2021).
Ganjar mengatakan, testing tetap harus berjalan meski level PPKM suatu daerah turun. Ganjar tak memungkiri jika psikologis masyarakat menjadi gembira ketika mengetahui level PPKM di daerahnya turun.
“Nah kalau gembira ini kemudian tidak disiplin ini bahaya. Kami masih mengawasi terus di beberapa daerah agar mereka ketat,” ucapnya.
Pengawasan ketat itu dilakukan, lanjut Ganjar, karena dirinya mulai menerima laporan penyelenggaraan kegiatan di beberapa daerah yang tidak memenuhi protokol kesehatan. Gubernur mengambil contoh ketika dirinya membubarkan acara di Grobogan.
Kembali naiknya level PPKM, menurut Ganjar, juga dipengaruhi vaksinasi yang belum tinggi. Maka, dia meminta agar tiap daerah bisa menghabiskan stok vaksin yang diterima dalam sehari.
“Ini Sragen bisa maka yang lain harus bisa. Sehari anda terima, maka hari itu juga habis dan itu ternyata nggak cukup sulit. Karena dia harus memetakan saja titik-titik untuk vaksinnya, termasuk vaksinatornya. Ini hanya butuh satu saja, mau. Nanti kalau cepet, aman,” tegasnya.
Sementara itu Bupati Brebes Idza Priyanti menyebutkan penyebab teknis kenapa daerahnya yang semula sudah masuk level 3 kembali naik ke PPKM Level 4. Karena terjadi akumulasi jumlah kematian dan kasus positif Corona yang datanya delay dalam input data laporan Covid-19.
Dalam laporan ke pemerintah provinsi Jateng, Idza menerangkan tercatat angka kematian periode 7-13 September sebanyak 90 orang. Kemudian, kasus positif tertera angka 152 orang. (*)