Home / News

Senin, 28 Juni 2021 - 21:03 WIB

Ganjar Pranowo: 7.000 RT di Zona Merah Harus Lockdown

Ganjar Pranowo. (Foto: nyatanya.com/Humas Jateng)

Ganjar Pranowo. (Foto: nyatanya.com/Humas Jateng)

NYATANYA.COM, Semarang – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memerintahkan seluruh bupati/ wali kota di Jateng, melakukan lockdown seluruh RT yang masuk kategori risiko tinggi Covid-19. Pasalnya, sudah lebih dari 7.000 RT di Jateng yang berstatus zona merah.

“Kalau kemarin ada 5.700 RT yang masuk zona merah, hari ini sudah 7.000 lebih. Maka saya minta harus lockdown. Harus sekarang. Kalau kemarin nggak, maka sekarang harus,” tegas Ganjar, usai rapat penanganan Covid-19 bersama Wamenkes secara daring, Senin (28/6/2021).

Ganjar menerangkan, dengan lockdown tingkat RT itu, maka penanganan kasus Covid-19 di Jateng bisa dikendalikan. Pihak TNI/ Polri sudah siap untuk melakukan pengamanan.

“Nanti pengamanan dari Babinsa/ Bhabinkamtibmas. Sudah kami komunikasikan,” ucapnya.

Baca juga   Hari ini 39 Pasien Covid-19 di Magelang Sembuh

Ganjar menjelaskan, kasus Covid-19 di Jateng kian meningkat dari minggu sebelumnya. Saat ini, tercatat ada 25 kabupaten/ kota di Jateng yang masuk zona merah.

“Maka saya akan kirimkan instruksi khusus. Kalau kemarin kan hanya surat edaran, rasanya kalau hanya surat edaran kurang maksimal. Maka sekarang saya keluarkan perintah, instruksi,” jelasnya.

Selain lockdown seluruh RT yang masuk zona merah, Ganjar juga meminta adanya keseragaman dalam penanganan Covid-19 antarwilayah di Jateng.

“Kalau kemarin saya melihat ada yang beda-beda. Maka sekarang harus diseragamkan. Misalnya kalau ada satu daerah yang effort-nya bagus terkait penambahan tempat tidur di rumah sakit atau isolasi terpusat, daerah lainnya juga harus ikut. Sebab kalau tidak, maka rakyat akan cari fasilitas-fasilitas bagus di daerah tetangga,” ucapnya.

Baca juga   Logo Hari Pahlawan 2022 Diluncurkan, Ini Arti dan Maknanya

Masing-masing kepala daerah, lanjut Ganjar, diminta memiliki tanggung jawab pada rakyatnya. Kalau itu dilakukan, maka sinergitas akan bisa berjalan. Tak hanya itu, Ganjar juga meminta kegiatan yang menimbulkan keramaian semuanya ditunda. Bahkan, bupati/wali kota diminta tak segan untuk melarang semua kegiatan, yang berpotensi dihadiri banyak orang.

“Kalau nekat, bubarkan. Tidak boleh ragu. Karena kondisi ini butuh perhatian lebih serius lagi,” ucapnya.

Ganjar juga mengatakan, pengetatan-pengetatan yang dilakukan saat ini sebaiknya dilakukan di seluruh daerah risiko tinggi di Indonesia. Dia meyakini, pembatasan tidak bisa optimal jika hanya di wilayah teritorial salah satu pemerintahan saja. (*)

Share :

Baca Juga

(ilustrasi: nyatanya.com)

News

Kasus Covid-19 di Magelang Tambah 134, Sembuh 61 Orang
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X pada rapat terbatas dengan Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan secara daring, Rabu (21/7/2021). (Foto:nyatanya.com/Humas DIY)

News

Pemprov DIY Sediakan Shelter Isoter untuk OTG
Pj Wali Kota Yogyakarta Sumadi SH MH. Foto: Ist

News

Kadinas Penanaman Modal Ditahan KPK, Pj Wali Kota Yogya Segera Tetapkan Pengganti
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, menyampaikan laporan terkait perkembangan terkini kasus Omicron di DIY saat melakukan video conference terkait evaluasi PPKM Jawa dan Bali, Kamis (17/2/2022) malam di Gedhong Pracimosono, kompleks Kepatihan, Yogyakarta. (Foto: Humas Pemda DIY)

News

Tekan Kenaikan Omicron, Pemda DIY Aktifkan Kembali Semua Shelter
Salah satu sudut Pasar Prawirotaman. Foto: Humas Pemkot Yogya

News

Urusan Bersih Nomor Satu, Pasar Prawirotaman Siap Jadi Pasar ber-SNI
Sejumlah pekerja mengerjakan perbaikan drainase diseputar Sirkuit Pertamina Mandalika. (Foto: Taofiq Rauf/InfoPublik)

News

Jelang MotoGP, Sirkuit Pertamina Mandalika Terus Berbenah
(Foto: BMKG)

News

Pasaman Barat Kembali Diguncang Gempa Magnitudo 4,8
Menlu RI, Retno Marsudi. Foto: ANTARA

News

Menlu RI: Kunjungan Presiden Jokowi ke Asia Timur Perkuat Keketuaan G20 Indonesia