NYATANYA.COM, Yogyakarta – Dalam kamus kitab primbon Jawa kuno, weton Selasa Wage memiliki dua watak, yaitu Lakuning Bumi dan Mantri Sinaroja.
Dari perpaduan tersebut, menjadikan weton Selasa Wage memiliki watak yang suka mengalah, suka melindungi, dan mampu mengerjakan hal-hal yang diperintahkan orang lain dengan sebaik mungkin.
Hari baik inilah yang kemudian dijadikan ‘tetenger’ pentas musik Koesplusan yang digelar Museum Sonobudoyo bersama Jogja Koes Plus Community (JKPC) dan didukung nyatanya.com setiap Selasa Wage (Wagen).
Seperti Selasa Wage 12 Juli 2022, dibuka dengan penampilan band pelestari AM Plus yang gayeng menghibur bukan saja komunitas Koesplusmania tetapi juga masyarakat dan wisatawan.
Berbeda dengan Koesplusan yang biasa digelar setiap Sabtu malam, di panggung Museum Sonobudoyo sisi utara. Koesplusan Selasa Wagen digelar dipintu timur, beberapa meter dari titik nol kilometer Kota Yogyakarta.
Dipandu MC DJ Hand SKP (Sarjana Koes Plus), AM Plus mengawali penampilannya pukul 19.30 WIB dengan deretan tembang abadi milik Koes Plus, Koes Bersaudara, maupun beberapa tembang milik No Koes.
“AM Plus mengawali panggung Koesplusan di Museum Sonobudoyo setiap Selasa Wage,” jelas DJ Hand disela memandu jalannya pertunjukan.
Hal yang paling terasa beda dengan panggung Sonobudoyo setiap Sabtu malam adalah tempat pentas yang benar-benar membaur dengan masyarakat dan wisatawan, karena memang berada di pinggir Jalan Pangurakan (Trikora) Yogyakarta.
Band penampil memanfaatkan serambi Museum Sonobudoyo yang memang berhadapan langsung dengan area pedestrian yang kemudian dijadikan ruang joget puluhan komunitas pecinta Koes Plus.
“Gayeng dan asyik juga mas, setiap ke Yogya selalu ada yang menarik ditonton, dan kali ini senang bisa lihat Koesplusan di sini,” ujar Rendra, salah satu pelancong asal Sumedang yang sedang nongkrong di Nol kilometer Kota Yogya bersama rombongannya.
Senada dengan Rendra, salah satu warga Kampung Juminahan Yogyakarta, Jito, yang awalnya lagi jalan-jalan memilih berhenti dan menikmati deretan tembang yang disuguhkan AM PLus.
“Kebetulan lagi jalan kok ada Koesplusan, ya sudah nonton aja, senang sih dengan lagu-lagu Koes Plus,” ungkap Jito saat AM Plus melagukan Pop Jawa ‘Sariman’ milik No Koes.
Sementara itu, punggawa JKPC, Wowo Nugroho yang turut hadir menyaksikan gelaran perdana Koesplusan Selasa Wage mengaku senang dengan ruang Koesplusan baru yang disediakan Museum Sonobudoyo.
“Selain memberi hiburan bagi warga masyarakat khususnya wisatawan, kehadiran musik Koes Plus setiap Selasa Wage ini juga menambah energi tersendiri untuk bersama-sama melestarikan tembang abadi Koes Plus/ Koes Bersaudara,” jelas Wowo.
Koesplusan Museum Sonobudoyo ini kembali akan hadir setiap Selasa Wage mulai pukul 19.30 sampai 22.30 WIB dengan tetap menghadirkan penampilan band-band pelestari yang memang banyak tumbuh di Yogyakarta.
(Aja)