Home / Panggung

Rabu, 6 Oktober 2021 - 13:41 WIB

Gelar Macapat Meriahkan HUT ke-265 Kota Yogya

Gelar seni sastra macapat di Pendopo Ndalem Ngabean Jalan Ngadisuryan, Kraton, Yogyakarta, mewarnai HUT ke-264 Kota Yogyakarta. (Foto: Humas Pemkot Yogya)

Gelar seni sastra macapat di Pendopo Ndalem Ngabean Jalan Ngadisuryan, Kraton, Yogyakarta, mewarnai HUT ke-264 Kota Yogyakarta. (Foto: Humas Pemkot Yogya)

NYATANYA.COM, Yogyakarta – Pertunjukan Seni Sastra Macapat Meriahkan HUT Ke-265 Kota Yogya. Dengan menggunakan busana Gagrak Ngayogyakarta lengkap seniman macapat Kota Yogyakarta menggelar pertunjukan seni sastra macapat di Pendopo Ndalem Ngabean Jalan Ngadisuryan, Kraton, Yogyakarta, digelar mulai 4 – 7 Oktober 2021.

Pada kesempatan tersebut juga menghadirkan praktisi seniman sastra macapat seperti Ratun Untoro, Muhammad Bagus Febriyanto, Slamet Nugroho, serta KMT Wasitohadibroto.

Seniman Macapat menembangkan sebelas tembang Macapat yakni Dhandhanggula, Sinom, Durma, Pangkur, Asmaradana, Kinanthi, Mijil, Megatruh, Gambuh, Maskumambang dan Pocung, dengan silih berganti dan dilantunkan dengan khidmat.

Dengan ruang pendopo bernuansa klasik Jawa, para seniman Macapat melantunkan panembromo. Seperangkat gamelan Jawa Slendro Pelog, ditabuh oleh para wiyaga mengiringi lantunan tembang yang dilagukan empat-empat atau memiliki jeda pada setiap empat suku kata.

Baca juga   Jogja Museum Expo Phalacitta, Inspirasi di Balik Koleksi

“Gelar Macapat ini rutin diagendakan setiap tahun oleh Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta. Bertepatan dengan momentum agenda HUT Kota Yogyakarta tahun 2021 ini, kegiatan mengusung tema Mahargya Ambal Warsa Kaping 265, Projo Ngayogyakarta 7 Oktober 1756 – 7 Oktober 2021”, jelas Kapala Seksi Bahasa dan Sastra Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, Ismawati Retno.

Menurut Ismawati, seniman yang tergabung dalam Paguyuban Macapat Kota Yogyakarta ini juga menyesuaikan dengan tembang Macapat yang mereka bawakan, diantaranya berlirik lagu tentang situasi pandemic dan juga tentang perayaan HUT Kota Yogyakarta.

Hal ini selaras juga dengan tema HUT Kota Yogyakarta 2021, tanggap, tanggon dan tuwuh. Sudah hampir dua tahun situasi pandemic berlangsung, seniman Macapat Kota Yogyakarta juga terus tanggap menyesuaikan diri dengan kondisi. Agenda-agenda yang sebelumnya rutin mereka gelar untuk bersama-sama melantunkan tembang Jawa pun dilaksanakan menyesuaikan situasi.

Baca juga   Disbud Ajak Kemantren se-Yogyakarta Lestarikan Seni Macapat di Era Kekinian

“Para seniman Macapat Kota Yogyakarta ini tanggon atau selalu tangguh dalam menghadapi situasi, mereka terus kuat dan pantang menyerah dalam melestarikan budaya Macapat. Begitupula mereka tuwuh, memiliki kemampuan dan semangat untuk terus menghidupkan tembang Macapat di kalangan masyarakat Kota Yogyakarta,” lanjut Ismawati.

Ketua Paguyuban Macapat Kota Yogyakarta, KMT Projosuwasono, mengatakan bahwa Macapat adalah wujud karya seni, sebagaimana seni suara atau vocal. Di dalam macapat terdapat aturan-aturan yang harus diperhatikan dan tidak boleh ditinggalkan, seperti: pupuh, titi laras, gatra, wilanganing wanda, dan pedhotan.

“Tembang Macapat ini keberadaanya dimulai sejak jaman Kerajaan Demak. Dahulu diciptakan oleh para ulama atau para wali sebagai sarana menyebarkan agama Islam,” jelasnya. (*)

Share :

Baca Juga

Jasmine Ayudhya debut single ‘Ayolah Menabung’. Foto: Ist

Panggung

Single ‘Ayolah Menabung’ Milik Penyanyi Cilik Jasmine Ayudhya, Dua Hari Tayang Ditonton Lebih dari 23.335 Kali
Grup teater pantomim dari Belanda Bambie membawakan lakon ‘Bambie Zero’ dimainkan oleh dua aktor Jochem Stavenuiter dengan Paul van der Laan, di Pendhapa Art Space (PAS) Jalan Lingkar Selatan, Tegal Krapyak, Panggungharjo, Sewon Bantul, Rabu (12/7/2023). (Foto: Dok.PAS)

Panggung

Pentas Pantomim dari Belanda ‘Bambie Zero’ di Pendhapa Art Space Memukau Penonton, Lucu dan Absurd
Love Distortion karya Faiq Al Fahmi. (Foto: Agoes Jumianto)

Panggung

Citrus Studio Gelar Pameran Keramik “Soil Distortion” di Djawata Gallery
Foto: MC Kab Blora/Teguh

Panggung

Festival Barongan 2022 Digelar di Blora 26 November 2022, Nonton Yuk
JogjaROCKarta Festival 2022 mengubah tema menjadi History Continues. Foto: Ist

Panggung

JogjaROCKarta Festival NFT Akan Jadi Festival Rock Pertama di Indonesia Usung Konsep NFT Tickets

Panggung

Ayo Ikutan Lur, Anti-Corruption Film Festival 2022 Kembali Digelar
Kelompok musik Debu yang alami kecelakaan di tol Probolinggo arah Pasuruan. (Foto: Istimewa/Instagram)

Panggung

Kondisi Terkini Grup Musik Debu yang Alami Kecelakaan di Tol Probolinggo
Atmojo rilis single 'Untukku' melengkapi trilogi musiknya berjudul 'Semoga Kabar Baik Untukku'. Foto: Agoes Jumianto

Panggung

Atmojo Tuntaskan Trilogi Mini Album ‘Semoga Kabar Baik Untukku’