NYATANYA.COM, Jakarta – Perkembangan gelombang varian Omicron terus menunjukkan tanda-tanda yang sangat baik. Seluruh provinsi di Jawa-Bali juga telah menunjukkan tren penurunan kasus yang sangat signifikan.
Hal itu, terlihat pada tingkat kasus harian nasional yang sudah menunjukkan tren penurunan. Selain itu, tingkat rawat inap rumah sakit juga menunjukkan tanda perlambatan dan kasus kematian secara keseluruhan berada pada level yang juga rendah, yakni di bawah varian Delta.
Hal ini diungkap Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, dalam jumpa pers usai rapat terbatas pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), Minggu (27/2/2022).
“Hanya wilayah Jawa Tengah dan DIY yang masih mengalami peningkatan dan diprediksi akan segera mengalami penurunan dalam beberapa waktu ke depan,” jelas Menko Luhut.
Terkait rawat inap rumah sakit, DKI Jakarta, Banten, dan Bali telah mengalami penurunan. Sedangkan, untuk provinsi lainnya, seperti Jawa Barat, Jawa tengah, DIY, dan Jawa Timur sudah mengalami perlambatan kenaikan tingkat rawat inap.
“Tingkat kematian dalam tujuh hari terakhir di seluruh provinsi Jawa-Bali juga masih lebih rendah dari varian Delta yang lalu,” tambah Menko Luhut.
Kabar baik lainnya yang disampaikan Menko Marves Luhut sebagai Koordinator pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Jawa-Bali, perihal kelancaran pembukaan Bali dalam menerima kedatangan wisatawan mancanegara.
Sejak pembukaan Bali bagi wisatawan mancanegara, sudah lebih dari 1.600 wisatawan mancanegara yang datang ke Bali dan lebih dari 50 persen diantaranya memilih untuk melakukan karantina bubble.
Sebagian besar wisman memilih hotel bubble dengan rata-rata harga kamar per malamnya mencapai 3 juta rupiah, “Rusia, Australia, Prancis, Amerika, serta Belanda mendominasi wisman yang datang ke Bali,” ujar Menko Luhut.
Untuk pembukaan tahap berikutnya, hotel bubble akan ditambah menjadi 17 hotel dan hotel karantina umum (di kamar) ditambah sebanyak 41. Perbaikan lainnya akan dilakukan dengan mencakup pemesanan melalui online travel agent, ketersediaan kamar isolasi, mekanisme penjemputan di bandara, dan kemudahan e-visa.
Pra-Kondisi Endemi
Menko Luhut menyampaikan perihal kebijakan transisi dari pandemi Covid-19 tentunya perlu diterapkan secara bertahap. Selain itu, perlu juga disiapkan peta jalan untuk mempersiapkan normalisasi aktivitas masyarakat melalui kebijakan pengendalian virus Covid-19 dengan target agar tingkat hospitalisasi dan kematian tetap pada level yang rendah.
Untuk itu, pemerintah akan melakukan berbagai langkah awal diantaranya peningkatan cakupan dosis vaksinasi kedua dan juga booster. peningkatan kapasitas active case surveillance, testing dan tracing hingga jaminan akan fasilitas respons kesehatan yang mumpuni.
“Semua kebijakan dalam proses transisi yang akan kita lalui bersama tentunya tidak dapat dilakukan secara terburu-buru dan hanya mengikuti trend yang ada. Mencapai situasi mendekati normal memerlukan pula cara pandang hidup dan kondisi yang baru. Tentunya ini hal yang perlu disiapkan oleh pemerintah dan juga masyarakat,” jelas Menko Luhut.
(N1)
Sumber: InfoPublik.id