NYATANYA.COM, Cianjur – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyatakan pemerintah telah bergerak cepat untuk menangani Gempa Bumi magnitudo 5,6 yang mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Hal itu disampaikan Menko Muhadjir usai melakukan koordinasi tanggap bencana Gempa Bumi Kabupaten Cianjur, bersama Bupati Cianjur, Gubernur Jawa Barat, Kepala BNPB, Kepala Basarnas, Kepala BMKG, KASAD, dan jajaran BPBD, di Kantor Bupati Cianjur, pada Selasa (22/11/2022).
“Kita prioritaskan menggali timbunan-timbunan yang diperkirakan ada korban hidup. Kita targetkan hari ini selesai. Mudah-mudahan masih bisa diselamatkan,” kata Menko Muhadjir.
Ia juga menyatakan, akan dilakukan pendataan rumah yang terkena rusak ringan, berat, hingga fatal.
Menko memerintahkan pihak terkait supaya melakulan pendataan secepat mungkin supaya bisa langsung melakukan tahap rehabilitasi dan rekonstruksi.
Untuk fasilitas umum, lanjut Menko Muhadjir seperti akses jalan nasional dan jalan provinsi yang terputus karena tertimbun longsoran akibat gempa juga ditargetkan selesai pada siang ini supaya akses tidak lumpuh total.
Juga akan dilakukan pembangunan sementara pada jembatan yang putus akibat gempa.
Kemudian, untuk sarana prasarana seperti Masjid, Sekolah, Madrasah, akan dibantu penanganan oleh kementerian terkait.
Untuk antisipasi penanganan korban, Menko Muhadjir juga akan melakukan koordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk membantu tenaga kesehatan ke posko supaya bisa menangani korban cedera parah dan penanganan penyakit di posko pengungsian.
Pihak TNI juga akan membantu membuat RS lapangan untuk menangani korban.
Menko Muhadjir mengucapkan bela sungkawa sedalam-dalamnya dan ikut prihatin atas kejadian yang diluar kehendak.
“Mudah-mudahan mereka yang menjadi korban meninggal dalam keadaan syahid. Keluarga yang ditinggalkan bisa tabah tawakal dan bisa segera bangkit kembali dari keprihatinan dan trauma yang ada,” kata Menko Muhadjir.
Gempa Bumi Cianjur
Sebagai informasi, berdasarkan data BPBD Kabupaten Cianjur, jumlah korban tewas akibat gempa bumi Magnitudo 5,6 di Kabupaten Cianjur sementara berjumlah 162 jiwa.
Jumlah korban tewas masih belum bisa dipastikan mengingat kondisi lapangan yang belum pasti.
Selain korban tewas, laporan BPBD tersebut juga mencatat gempa tersebut juga menyebabkan 362 orang luka ringan hingga berat, 2.345 rumah rusak berat, dan sekitar 13.400 orang mengungsi.
Menko Muhadjir mengatakan pihak BNPB telah menyuplai logistik dan kebutuhan dasar bagi para korban.
Juga telah dibangun pokso utama di Kantor Bupati Cianjur. Kemudian, Pemerintah Provinsi telah mengalokasikan Dana Siap Pakai (DSP) Rp20 miliar.
Kemudian Pemerintah Kabupaten mengalokasikan Rp5 miliar dan BNPB sudah menyalurkan bantuan sementara sebesar Rp500 juta, bantuan lain Rp1,5 miliar. Lalu, dana elastisitas juga akan dialokasikan melalui BNPB.
Gempa yang terjadi pada Senin 21 November 2022 pukul 13.20 WIB tersebut berskala sedang, tapi mengakibatkan daya rusak yang luar biasa.
Karenanya, untuk penanganan tanggap bencana memprioritaskan korban akan dilakukan secara paralel dan mengutaman semua korban, baik korban selamat, korban cedera, dan korban meninggal dunia.
“Oleh sebab itu, saya ucapkan terima kasih kepada Pak Gubernur, Pak Bupati, dan seluruh jajaran yang telah mengambil langkah cepat sehingga penanganannya tidak bertele-tele dan tepat waktu dan bisa ditangani secara cepat,” kata Menko Muhadjir.
(*/N1)