Home / News

Senin, 1 Januari 2024 - 22:56 WIB

Gempa Bumi di Sumedang Dipicu Sesar Aktif yang Belum Terpetakan, Begini Penjelasan BMKG

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati. (Foto: Dok.BMKG)

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati. (Foto: Dok.BMKG)

NYATANYA.COM, Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap gempa bumi magnitudo (M) 4,8 yang mengguncang Sumedang, Jawa Barat, dipicu sesar aktif yang belum terpetakan.

“Wilayah Sumedang merupakan kawasan rawan gempa karena lokasi yang berdekatan beberapa jalur sesar aktif seperti sesar lembang, sesar baribis, dan sesar aktif lainnya yang belum teridentifikasi dan terpetakan,” ungkap Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dikutip dari kanal YouTube BMKG, Senin (1/1/2024).

Menurut Dwikorita, gempa bumi yang mengguncang Sumedang tergolong gempa bumi dangkal. Hasil analisa menunjukkan gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser atau strike slip.

Baca juga   Kemenkes: Kasus Covid-19 Meningkat, Perketat Prokes dan Vaksinasi Booster

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal, yang dipicu aktivitas sesar aktif,” tuturnya.

“Namun, untuk hasil akhir lebih mendalam yang didukung oleh data lapangan. Hasil analisis mekanisme menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip),” sambungnya.

Dwikorita mengatakan BMKG sudah bergerak menenangkan warga yang terdampak gempa. Pihaknya akan melakukan kajian survei lapangan untuk memastikan penyebab gempa.

Baca juga   Meski Belum Ada Laporan, Polri Tegaskan Tetap Selidiki Akun Twitter yang Diduga Hina Ibu Negara

“Jadi saat ini tim kami BMKG sudah bergerak di lapangan terutama untuk menenangkan warga, kami selalu berkoordinasi dan kerja sama dengan pemda terutama dengan Pj bupati dan jajarannya, ujarnya.

“Juga untuk melakukan kajian survei lapangan untuk memastikan penyebab sesungguhnya apa. Hasil analisis sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser,” imbuhnya. (N1)

Share :

Baca Juga

News

Terkendala Cuaca, Evakuasi Korban Jatuhnya Pesawat SAM Air di Yalimo Papua Kembali Ditunda
(Foto:Kemenkes)

News

Penyitas Covid-19 Kini Bisa Divaksin Setelah Satu Bulan Sembuh
Petugas berupaya memadamkan api yang membakar sejumlah ruko di Pasar Sukoharjo, Wonosobo, Kamis (30/9/2021). Tak ada korbanjiwa dalam kejadian ini. (Foto: Diskominfo Wonosobo)

News

Dua Bank Ikut Terbakar, Jago Merah Lalap 5 Ruko di Wonosobo
Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi DIY, Aria Nugrahadi menegaskan vaksinasi diberikan gratis untuk para pekerja mandiri. (Foto:nyatanya.com/Humas Pemda DIY)

News

Tepis Kabar 4.000 Pekerja Gagal Vaksin, Tak Benar Ada Pungli Vaksinasi
Bolone Pakne bersama warga Desa Pereng, Sumberharjo, Prambanan melakukan diskusi dan pernyataan dukungan untuk Harda Kiswaya.

News

Komitmen Harda Kiswaya Kembangkan Peternakan di Sleman
Foto: dok. BNPB

News

Ini Dua Zona Berbahaya dan 11 Wilayah Tidak Aman bagi Relokasi Huntap Warga Cianjur
Awalnya Kemantren Kotagede paling tinggi kekurangan warga yang belum vaksin. Namun Kotagede bisa menjadi kemantren pertama yang deklarasi tuntas vaksinasi lanjut usia. Kini Kotagede juga pertama kali kemantren yang mendeklarasikan tuntas vaksin bagi warga yang layak vaksin. (Foto: Humas Pemkot Yogya)

News

Kemantren Kotagede Deklarasi Tuntas Vaksin Covid-19
Ilustrasi. Foto: Dok KPK

News

KPK Tangkap Buron Korupsi Izil Azhar, Mantan Panglima GAM yang Terkait Kasus Gratifikasi Proyek Bareng Gubernur Aceh 2007-2012