NYATANYA.COM, Yogyakarta – Minat masyarakat akan seni olah kain ecoprint dan shibori saat ini semakin besar. Berbeda dengan kain batik, kain ecoprint lebih sederhana dalam pengerjaannya. Namun tetap memiliki daya tarik dan keindahan tersendiri.
Yogyakarta punya inovasi-inovasi yang bagus dan untuk seni olah kain ecoprint ini, Yogyakarta lebih maju selangkah. Demikian diungkap GKBRAA Paku Alam dalam pembukaan pameran Ecoshibition 2022 Home Decoration & Ready To Wear di Galeri Jadin Craft Textile, Karangnongko, Panggungharjo, Kapanewon Sewon, Bantul, Selasa (4/10/2022).
Menurut Gusti Putri begitu sapaannya, ecoprint merupakan salah satu seni olah kain yang memiliki pensebaran di seluruh Indonesia.
Perkembangan seni kain ini menjadi sedemikian cepat karena masing masing daerah berlomba-lomba untuk mendapatkan hasil terbaik dengan memanfaatkan pewarna alami yang ada di sekitar.
“Namun begitu Yogyakarta lebih maju selangkah baik dalam soal teknik maupun warna-warna alam yang tetap bagus dan belum ada yang mengalahkan,” ucap Permaisuri Paku Alam X ini.
Yogyakarta memiliki banyak pengusaha UMKM yang berani selalu berinovasi untuk menghasilkan karya karya seni kain ecoprint yang bermutu dan bagus.
Sehingga menurut Gusti Putri, narasi-narasi yang mampu mendongkrak pasaran karya seni olah kain ecoprint ini untuk terus dikembangkan. Bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan sandang, tetapi juga sangat terbuka peluang untuk dekorasi dan desain interior.
“Banyak ibu-ibu memiliki kemampuan yang sangat cermat dalam membuat karya seni olah kain ecoprint ini yang diharapkan tidak hanya sebagai mengisi kesibukan di waktu luang, tetapi dapat menjadi usaha yang membantu kesejahteraan keluarga,” imbuhnya.
Sementara itu Ketua Panitia Pameran Handoyo kepada Koran Merapi mengatakan, kalau selama ini pandangan terkait dengan seni olah kain ecoprint dan shibori ini sebatas hanya untuk hobi.
Dengan adanya kegiatan ini ternyata seni olah kain ini mampu dijadikan salah satu penujang ekonomi keluarga sebagai salah satu sumber penghasilan keluarga.
“Banyak UMKM di bidang ini justru didominasi oleh ibu-ibu rumahtangga, mereka dapat mengerjakannya disela waktu yang ada dan karya-karya mereka ternyata sangat bagus dan banyak diminati pasar,” ucap pemilik Soga Colection ini.
Sedangkan menurut onwer Galeri Jadin Craft Textile Wiwik Jadin, pihaknya berupaya memberi fasilitas bagi UMKM memanfaatkan ruang galeri untuk promosi bersama.
Bahkan event tahunan seperti ini menurut Wiwik Jadin, nantinya dapat disenergikan dengan biro dan travel agen dalam dan luar negeri bagi pemasaran bersama dikaitkan dengan kunjungan wisatawan.
“Saya melihat potensi pasar seni olah kain ecoprint dan shibori ini ke depan sangat prospektif sekali. Kita memang membutuhkan sinergis dengan semua pihak terkait untuk mengembangkan mutu karya kain juga perluasan pasarnya,” pungkas Wiwik.
Selain menggelar pameran seni olah kain ecoprint dan shibori selama tujuh hari sejak 4 hingga 10 Oktober 2022, juga digelar berbagai kegiatan lannya seperti Fashion Show, Sarasehan UMKM, Workshop Shibori, Sarasehan Ecotourism, Seminar Trend desain, Ngecobar Hitam, Workshop Pounding bagi Pelajar dan Sarasehan Ecoprint.
(N3)