NYATANYA.COM, Temanggung – Sebutan Temanggung sebagai Negeri Tembakau, memang bukanlah isapan jempol semata.
Lantaran, dari punggung hingga lereng Gunung Sumbing, Sindoro, Prahu, dihasilkan tembakau terbaik kelas dunia.
Bahkan, saat ini pengembangannya dalam produksi makin kreatif, tak hanya dijadikan rokok pabrikan semata, tapi dibuat lembutan untuk rokok tingwe, hingga dibuat cerutu.
Khusus untuk cerutu, agak berbeda dengan pasaran rokok pabrikan nasional, maupun lembutan yang mengarah pasar lokal.
Cerutu Temanggung saat ini membidik pasar luar negeri, dan seiring dengan trend merokok cerutu bagi kalangan menengah ke atas dalam beberapa tahun terakhir ini dimanfaatkan salah satu pabrikan cerutu asal Temanggung, yakni Guardian Limwung.
Tak disangka pabrikan baru yang berada di Kecamatan Ngadirejo ini mampu menembus pasar Eropa dan Amerika.
Kepala Divisi Public Relation (PR), Guardian Limwung Purwo Giri Suciono (40), mengatakan kemampuan menembus pasar luar negeri tersebut.
Tak bisa dipungkiri lantaran bahan baku utamanya berupa tembakau Temanggung memang memiliki kualitas di atas rata-rata.
Sehingga cita rasa dari setiap batang cerutu produksinya, memang diminati oleh konsumen.
Selain di Indonesia sendiri, cerutu kami juga dipasarkan di luar negeri. Ya, ada sejumlah negara di Eropa, Amerika, lalu lainnya ada permintaan sampai ke Qatar, Siprus, dan lingkup Asia ada ke Singapura.
“Tak bisa dipungkiri ini berkat bahan baku utama kami, yakni dari tembakau asli Temanggung yang kualitasnya memang di atas rata-rata,” katanya Jumat (8/7/2022).
Menurut Giri, bahan baku utama pembuatan cerutu yang mereka produksi sendiri 65 persen berasal dari tembakau lokal Temanggung.
Selebihnya menggunakan tembakau asal Jawa Timur sebagai bahan komponen wrapping. Saat ini per bulan mampu memproduksi 500 hingga 1.000 batang.
Produksinya baru segitu, mengingat pembuatannya masih secara manual atau belum tersentuh teknologi mesin.
Hal ini kami lakukan semata-mata untuk mempertahankan kearifan lokal dari tangan-tangan terampil para pekerja untuk menghasilkan cerutu dengan citarasa khas.
“Selain khas karena alami, kami berkeinginan pula untuk membantu menggerakkan perekonomian masyarakat, khususnya masyarakat Temanggung,” imbuhnya.
Disebutkan, cerutu Guardian Limwung ada dua jenis, yakni corona yang dibanderol dengan harga Rp22.000 per batang dan robusto short filter dihargai Rp55.000 per batangnya.
Perbedaanya mencolok sebenarnya hanya terletak di ukuran diameter, sementara untuk taste sama-sama berkelas.
“Kami akui, tembakau Temanggung itu memang spesial. Selain rasa dan aromanya yang sangat khas, kandungan TAR dan Nikotinnya juga sangat seimbang sehingga bercita rasa tinggi. Cocok juga untuk digunakan sebagai cerutu,” katanya.
(Ary/Ekp/Ysf/N3)