NYATANYA.COM, Sleman – Awan panas guguran Gunung Merapi pada Rabu (9/3/2022) pada pukul 23.18 WIB, hingga hari ini, Kamis (10/3/2022) masih berlangsung.
Masyarakat diimbau untuk tidak mendekati daerah potensi bahaya yg telah ditetapkan serta meningkatkan kewaspadaan. Demikian kabar resmi Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melalui akun Twitter.
Aktivitas Gunung Merapi bahkan meningkat pada Kamis (10/3/2022). Dimana sudah terjadi sedikitnya 12 kali awan panas guguran sejak pukul 00.00-06.00 WIB terjadi 11 kali awan panas guguran (APG) #Merapi pada 00.22, 00.54, 01.00, 01.22, 01.35, 01.59, 02.07, 02.43, 02.58, 03.00, dan 04.43 WIB. APG tercatat di seismogram dgn durasi max 191 detik. Jarak luncur max 2 km ke arah tenggara (Kali Gendol).
Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida menjelaskan, awan panas guguran kembali terjadi pada pukul 7.33 WIB. Tercatat di seismogram dengan amplitudo 55 mm dan durasi 172 detik. Jarak luncur ±2.000 m ke arah tenggara (Kali Gendol).
“Kami imbau masyarakat untuk tidak mendekati daerah potensi bahaya yangg telah ditetapkan serta meningkatkan kewaspadaan,” ujar Hanik.

Akibat aktivitas Gunung Merapi sepanjang kemarin hingga hari ini menyebabkan hujan abu di sebagian wilayah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Hujan abu cukup tebal melanda desa Babadan II Kecamatan Dukun. Hujan abu ini mengguyur berbagai macam tanaman holtikultura, terutama cabai. Abu vulkanik ini menempel di daun dan juga buah seperti tomat.
Pasca awan panas guguran Merapi pada Rabu (9/3/2022) pukul 23.18, terjadi hujan abu tipis yang mengguyur dua wilayah kecamatan, yakni Dukun dan Sawangan.
Di Kecamatan Dukun, hujan abu mengguyur desa Paten, Sengi dan Krinjing. Sedangkan di Sawangan melanda Desa Ketep, Gantang, Jati dan Soronalan.
Sementara itu, SAR Kaliurang dalam unggahan di Twitter resminya, Kamis (10/3/2022) melaporkan kondisi material panas guguran Merapi yang terpantu sampai bunker Kaliadem.
“Kamis, 10 maret 2022 ujung aliran material panas terpantau sampai di timur bunker kaliadem, untuk sementara akses jalan menuju bunker di tutup,” demikian SAR Kaliurang.
Sebelumnya sebanyak 253 warga dilaporkan mengungsi sementara ke tempat aman akibat kejadian ini. BNPB melaporkan warga yang mengungsi terdiri atas 60 warga di Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah dan 193 warga di Kabupaten Sleman, Provinsi DI Yogyakarta.
Namun demikian, sampai berita ini diturunkan ratusan pengungsi dipastikan sudah kembali ke rumah masing-masing.
(N1)