Home / Peristiwa

Rabu, 27 Juli 2022 - 17:39 WIB

Gus Hilmy: Keraton Ngayogyakarta Itu Representasi Islam-Jawa

Gus Hilmy. Foto: Ist

Gus Hilmy. Foto: Ist

NYATANYA.COM, Yogyakarta – Keraton Ngayogyakarta merupakan representasi dari Islam-Jawa. Berbeda dengan abangan yang lebih mengedepankan tradisi, Keraton Yogyakarta justru mengharmoniskan antara tradisi Jawa dan ajaran Islam, memakmurkan dan mendakwahkan Islam.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Dr H Hilmy Muhammad MA yang akrab disapa Gus Hilmy dalam acara Workshop Seni dan Budaya Islam yang diadakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) DIY.

Adapun tema yang diangkat adalah Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dan Kadipaten Pakualaman dalam Perspektif Islam.

“Apa yang kita lihat hari ini menunjukkan bahwa Keraton Ngayogyakarta adalah representasi utama apa yang disebut Islam-Jawa atau Islam kejawen. Islam kejawen itu bukan Islam abangan. Kalau abangan itu, tradisinya yang lebih dikuatkan dan dipelihara. Sedang Islam kejawen, justru mengakulturasi tradisi Jawa dan ajaran Islam. Dan itu direpresentasikan oleh Keraton Ngaoyogyakarta. Keraton itu mengislamkan Jawa, mendakwahkan Islam kepada masyarakat Jawa,” jelas pria yang juga anggota Komisi Fatwa MUI Pusat tersebut di Aula Islamic Center Lantai II Masjid Jogokariyan, Yogyakarta pada Rabu (27/7/2022) siang.

Baca juga   Petugas Bandara Pekanbaru Amankan Sabu yang Dikemas dengan Paket Makanan
Gus Hilmy dalam acara Workshop Seni dan Budaya Islam yang diadakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) DIY. Foto: Ist

Untuk dapat mendukung pelestarian dan pengembangan kebudayaan, pria yang akrab disapa Gus Hilmy tersebut menyampaikan saran kepada MUI untuk menggunakan sudut pandang Peraturan Daerah Istimewa (Perdais) Tentang Pemeliharaan dan pengembangan kebudayaan.

“Dalam Perdais Pemeliharaan dan pengembangan kebudayaan, ada 7 objek kebudayaan yang bisa digunakan oleh MUI maupun ormas Islam lainnya sebagai pintu untuk ikut melestarikan dan mengembangkan Islam dan kebudayaan di Yogyakarta. Ketujuhnya adalah nilai-nilai budaya, pengetahuan dan teknologi, bahasa, adat istiadat, tradisi luhur, benda, dan seni,” saran salah satu pengasuh Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta tersebut.

Menarik jauh ke belakang, pria yang juga Katib Syuriah PBNU tersebut menyampaikansejarah panjang Mataram Islam yang memiliki hubungan dengan Kerajaan Demak-Pajang.

Dari mulai tanah pardikan Mataram, lalu bertransformasi menjadi kerajaan, kemudian pecah atas Perjanjian Giyanti, hinggaberdirinya Kasultanan Ngayogyakarta dan Kadipaten Pakualaman.

Baca juga   Pemkot Yogya Dukung Inovasi Sekolah Penggerak

Dalam workshop yang dipandu oleh KH Muhammad Jazir ASP tersebut, selain Gus Hilmy juga hadir KRT H Rintaiswaradan KPH Kusumo Prasastho. Masing-masing mewakili Kasultanan Ngayogyakarta dan Kadipaten Pakualaman.

Berkenaan dengan penyataan tersebut, KRT. H.Rintaisworojuga menyampaikan tentang berbagai unsur-unsur keislaman yang terdapat dalam Keraton Yogyakarta.

Tak hanya dari unsur bangunan fisik dan tata ruang, melainkan juga ajaran, perilaku,busana, sastra, pengetahuan, dan upacara-upacara yang hingga hari ini masih bisa ditemukan.

“Keraton Ngayogyakarta adalah negara kerajaan Jawa-Islam. Apa saja di dalam Keraton unsurnya selalu Jawa, yang dipadukan dengan ajaran Islam rahmatal lil alamin dan juga berakhlakul karimah,” ujar abdi dalem keraton tersebut.

Pada kesempatan yang sama, Ketua MUI DIY Prof Dr Machasin MA menyampaikan pesan perdamaian dan memupuk rasa cinta antar sesama. Selain itu, ia juga mengharapkan MUI maupun masyarakat untuk bersama-sama melestarikan dan mengembangkan budaya di Yogyakarta. (*)

Share :

Baca Juga

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mendampingi Presiden Joko Widodo saat kunjungan kerja di Kabupaten Blora, Jumat (17/12/2021). (Foto: Humas Jateng)

Peristiwa

Momen Ganjar Kewalahan Dikerubuti Warga, Saat Dampingi Jokowi Kunker di Blora
Sosialisasi cukai tembakau yang dilakukan Pemkab Sleman kepada sejumlah komunitas. Kegiatan ini dilakukan untuk memberantas perdagangan rokok ilegal yang belakangan marak terjadi. (Foto: Humas Sleman)

Peristiwa

Pemkab Sleman Sosialisasikan Cukai Tembakau Melalui Komunitas
Kongres Anak Batang digelar di Agro Wisata Selopajang, Kecamatan Blado, Batang, Sabtu (19/2/202). (Foto: MC Kab.Batang)

Peristiwa

Tradisi Lokal dan Ekonomi Dominasi Penyebab Pernikahan Anak
Proses tahapan konsultasi publik rencana pembangunan jalan tol Yogyakarta-Bawen, di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, masih berlangsung. (Foto: Diskominfo Jateng)

Peristiwa

Hakim Tinggi Hingga Keluarga Mantan Gubernur Izinkan Lahannya Kena Tol Yogyakarta-Bawen
Brigjen Pol Dr Ahmad Ramadhan, S.H., M.H., M.Si. Foto: Humas Polri

Peristiwa

Kasus Robot Trading Net89, Bareskrim Polri Sita Aset Reza Paten Senilai Rp6,3 Miliar
Bupati Grobogan Sri Sumarni saat melakukan monitoring pelaksanaan PPKM Darurat di Kecamatan Gubug. (Foto:nyatanya.com/Diskominfo Jateng)

Peristiwa

Masyarakat Grobogan Jangan Putus Asa, Ada Apa?
Bupati Kudus HM Hartopo saat melepas distribusi minyak di Pendapa Kabupaten Kudus, Senin (7/3/2022). (Foto: MC Kab.Kudus)

Peristiwa

Pemkab Distribusikan 1,4 Ton Minyak Goreng ke Sepuluh Desa di Kudus
Akses Jalan Bandongan Kaliangkrik kini diperlebar dari 4 meter menjadi 7 meter. (Foto: Humas/beritamagelang)

Peristiwa

Jalan Bandongan Kaliangkrik Kini Lebar dan Mulus