Home / Panggung

Selasa, 14 Juni 2022 - 20:03 WIB

Gus Pur, Dalang Wayang Godhong Asal Salaman Magelang yang Juga Pelukis dan Dosen Seni

Gus Pur, saat Pementasan Wayang Godhong di Pencanangan Kampung Pancasila Pringapus, Desa Kalisalak, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang 2022. Foto: beritamagelang

Gus Pur, saat Pementasan Wayang Godhong di Pencanangan Kampung Pancasila Pringapus, Desa Kalisalak, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang 2022. Foto: beritamagelang

NYATANYA.COM, Magelang – Nama dan karyanya sering terdengar di kalangan seniman, budayawan dan masyarakat. Karyanya begitu nyentrik berbeda dengan kebanyakan karya lain.

Adalah Wayang Godong milik Gus Pur yang sebenarnya sudah lama menjadi perbincangan publik.

Gus Pur dikenal sebagai nama panggung, nama asli Gus Pur adalah Agus Purwantoro.

Dia Tinggal di Kampung dengan pesona hamparan sawah dan udara sejuk di Pringapus, Kalisalak, Kecamatan Salaman Kabupaten Magelang.

Wayang godhong menjadi karyanya, cerita-cerita yang dibawakan khas dalam setiap pementasan.

Ayah dari 5 anak ini mengungkapkan, wayang godhong muncul pada tahun 2010, terinspirasi dari waktu membuat disertasi doktor. Diberi nama wayang godhong supaya lebih arif.

Inilah yang menjadi pijakan untuk mengajak semua orang untuk mengimplementasikan. Wayang godhong terbuat dari berbagai daun kering, seperti daun tembakau, daun cengkeh, atau daun kopi.

Secara fungsinya wayang godhong merupakan sarana menyampaikan informasi, dan secara filosofinya wayang godhong ini merupakan sebuah pemikiran Gus Pur tentang seseorang bagaimana mengungkapkan rasa syukurnya kepada sang pencipta, kemudian memaknai bagaimana seseorang harus menjalani kehidupan dengan baik.

Baca juga   Danrem 072/Pamungkas Hadiri Opening Ceremony Dhamma Samaya 2022

“Wayang godhong itu berawal dari tumbuh-tumbuhan, Godhong itu ‘Nyadong’. Nyadhong itu memohon atau berdoa. Seperti umat manusia daun pun berdoa, semua dedaunan menengadah keatas, lihatlah dan rasakan tidak ada daun yang terbalik bahkan bertasbih. Semua dedaunan berzikir dihembus dengan desiran angin,” ucapnya.

Gus Pur juga menambahkan, bagaimana dengan kita manusia. Awalnya dari khawitan. Khawitan adalah awal mula kehidupan.

Dalam tafsir wayang godhong oyot adalah ayat. Dalam menjalani kehidupan silahkan manusia memantapkan mana yang akan menjadi pedoman atau ayatnya yang diyakini masing-masing.

Tokoh Gus Pur dan tokoh Bu Rina, adalah 2 tokoh yang selalu ada di setiap pementasan. Hal ini bertujuan untuk memudahkan masyarakat mengenal tokoh tersebut.

Karakternya di gambarkan dengan sederhana, sebagai orang kecil dengan ukuran wayang kecil.

Wayang dibuat dari fiber dilukis sebagai dasar, kemudian dedaunan yang sudah dikeringkan sebagai motif dan bahan utamanya.

Beberapa perform Gus Pur antara lain tampil dalam acara seminar internasional, Dies Natalis ke-39 UNS tahun 2015, Pembukaan Budaya Visual Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Sebelas Maret (FSRD UNS) Surakarta pada 2017.

Baca juga   ARTJOG MMXXI Time (to) Wonder Berakhir Hari Ini

Pertunjukan secara daring dan luring di Aula SMK Satya Pratama tahun 2021 dan dibeberapa kegiatan lainnya.

Beberapa waktu yang lalu Gus Pur juga tampil di acara Pencanangan Kampung Pancasila, di Pringapus, Kalisalak. Gus Pur berkolaborasi dengan 2 dalang lainnya menyelenggarakan Pagelaran semalam suntuk.

“Sebelum pentas kemarin, saya bersama para pengrawit menyempatkan diri membuat gending Pancasila untuk acara pencanangan Kampung Pancasila,” kata Gus Pur.

Selain terampil menjadi dalang, Gus Pur juga terampil dalam melukis. Hal ini terbukti dari banyak lukisan terpampang di sanggarnya.

Dia juga masih aktif mengajar sebagai dosen seni di Universitas 11 Maret Surakarta (UNS).

Tertarik dengan Wayang Godhong dan kegiatan yang dijalani Gus Pur, silahkan mampir ke sanggarnya. Sanggar Anggun Bambu, Tirta Amerta terletak di Pringapus, Desa Kalisalak, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang. (*)

(Kevin Bagaskara/beritamagelang.id)

Share :

Baca Juga

Susilo Nugroho "Den Baguse Ngarso" tampil membawakan monolog bergaya dagelan mataraman. (Foto:Dok.FKY2021)

Panggung

Laporan FKY 2021 Disuguhkan Lewat Monolog “Den Baguse Ngarso”
Pameran seni rupa bertajuk 'Le-La-Kon' digelar di PAS. (Foto: Istimewa)

Panggung

Mahasiswa TKS ISI YogyaGelar Pameran Rupa ‘Le-La-Kon’ di Pendhapa Art Space
Happy Asmara. (Foto: Instagram happy_asmara77)

Panggung

Happy Asmara, Artis Top YouTube Minggu Ini
Press conference PJF 2022 di Prambanan Jazz Cafe, Rabu (23/2/2022). (Foto: Agoes Jumianto)

Panggung

Prambanan Jazz Festival 2022, Sewindu Merayakan Rindu
Butet Kertarajasa dan Ridwan Kamil. (Foto:YP/Supardi)

Panggung

Ridwan Kamil Siap Bantu Butet Kertarajasa Terbitkan Babad Pajajaran Berbahasa Latin
Acara bertajuk “Nyawiji Nunggal Rasa” yang digagas Kemendikbudristek dan digelar Senin (12/9/2022) sejak pukul 8.00 WIB tersebut, menempuh rute dari Candi Pawon menuju Candi Kebanggaan Indonesia, Borobudur, Magelang Jawa Tengah. Foto: Agus Siswanto/InfoPublik

Panggung

Rangkaian Presidensi G20, Kirab Budaya ”Nyawiji Nunggal Rasa” Pukau Wisatawan
Foto: Diskominfo Jateng

Panggung

Ini Cerita Ganjar Saat Sambangi Slamet Rahardjo di Sanggar Teater Populer
FDJ Emily Young. Foto: nyatanya.com/screenshot YouTube Rumah Musik Kita

Panggung

Asyik, FDJ Emily Young Garap Lagu ‘Lewat Angin Wengi’ Versi Kentrung