Home / News

Jumat, 13 Mei 2022 - 10:03 WIB

Gus Yasin: Hati-hati, Dosa Pembuat Berita Bohong Tak Berarti Berhenti dengan Minta Maaf

Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, saat Silaturahmi dan Halal Bihalal dengan awak media di Jawa Tengah dan DIY, di Hotel Santika Premiere, Kamis (12/5/2022). Foto: Diskominfo Jateng

Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, saat Silaturahmi dan Halal Bihalal dengan awak media di Jawa Tengah dan DIY, di Hotel Santika Premiere, Kamis (12/5/2022). Foto: Diskominfo Jateng

NYATANYA.COM, Semarang – Insan media dan masyarakat diminta tidak membuat dan menyebarkan berita bohong.

Tak hanya memicu perpecahan, menyebarkan berita bohong juga perbuatan dosa yang akan terus ditanggung jika berita itu terus menggulir.

Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, saat Silaturahmi dan Halal Bihalal dengan awak media di Jawa Tengah dan DIY, di Hotel Santika Premiere, Kamis (12/5/2022).

Menurutnya, penyebar berita bohong akan menanggung sendiri dosanya. Dan yang mesti diperhatikan, permintaan maaf dari si pembuat atau penyebar, tak berarti membuat dosanya berhenti, selama informasi itu masih beredar.

Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, saat Silaturahmi dan Halal Bihalal dengan awak media di Jawa Tengah dan DIY, di Hotel Santika Premiere, Kamis (12/5/2022). Foto: Diskominfo Jateng

Terlebih, dengan maraknya penggunaan media sosial, di mana semua orang bisa menjadi pembuat dan penyebar berita.

“Hati-hati dalam pemberitaan, apalagi yang disampaikan berita yang tidak benar. Hati-hati bermedia sosial karena statement bohong tidak bisa dihentikan. Setiap apa yang disampaikan tanggung jawab kita. Selama itu (berita bohong) diteruskan, akan jadi bagian dosa yang harus ditanggung,” tegas Gus Yasin, sapaan wagub.

Baca juga   Akhirnya! Mantan Menpora Roy Suryo Ditahan, Terkait Kasus Ujaran Kebencian

Untuk itu, dia mengajak awak media agar tetap menjunjung tinggi integritas. Mereka wajib melakukan tabayyun dan menghindari berita bohong alias hoaks.

Diakui, berita atau kabar hoaks telah ada sejak zaman nabi. Bahkan, dalam surat Al-Hujurat ayat 6, Tuhan telah memerintahkan manusia agar melakukan pengecekan berulang ketika menerima sebuah berita.

Oleh karenanya, ia meminta segenap awak media agar melakukan kroscek ketika menulis berita. Karena, bisa jadi berita yang dituliskan membawa sebuah keuntungan atau kerugian pada salah satu pihak.

Dalam kesempatan itu Gus Yasin juga mengungkap bagaimana tradisi halal bihalal merupakan cara bijak Bangsa Indonesia mengatasi fitnah dan perpecahan politik.

Menurut wagub, tradisi ini dimulai saat era kepemimpinan Presiden Soekarno. Kala itu, situasi politik dan atmosfer bernegara sedang tidak kondusif.

Baca juga   Stok Kebutuhan Bahan Pokok, Aman Jelang Puasa dan Lebaran

Kemudian, munculah gagasan dari Kiai Haji Wahab Chasbullah yang mencetuskan tradisi atau kebiasaan halal bihalal.

“Halal bihalal hanya di negara kita yang punya tradisi seperti ini. Yang mana pencetusnya Kiai Wahab dan presiden pertama kita Bung Karno. Waktu itu (halal bihalal) merupakan upaya menyikapi politik. Ini muncul karena fitnah atau perpecahan,” bebernya.

Halal bihalal, menurut Yasin, merupakan suatu upaya untuk mengingatkan, manusia kembali fitri dengan menjalani ibadah selama ramadan. Ia menyebut, semangat ramadan bukan hanya ibadah terhadap Allah, namun juga menjaga hubungan antarsesama.

“Bulan syawal, kita kembali suci, kembali ke fitrah manusia. Yakni dengan menjaga hablum minallah (hubungan manusia dengan Tuhan) dan hablum minannas (hubungan sesama manusia). Jangan menangis atau bersedih karena ditinggalkan bulan ramadan, tapi bersedihkan saat tidak bsa beribadah seperti saat ramadan,” tandasnya.

(Pd/Ul)

Share :

Baca Juga

Seminar Akhir Kajian Resiko Bencana di Hotel Gaia Cosmo, Kamis (2/6/2022). Foto: Humas Pemkot Yogya

News

BPBD Rancang Kajian Resiko Penanggulanan Bencana di Kota Yogyakarta
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat menggelar konferensi pers, di Mapolres Purworejo, Rabu (9/2/2022) terkait konflik peristiwa pengukuran tanah di Desa Wadas Purworejo pada Selasa (8/2/2022). (Foto: Humas Jateng)

News

Buntut Konflik Pengukuran Tanah Desa Wadas, Ganjar Sampaikan Maaf dan Minta Polisi Bebaskan Warga
Warga memasukkan minyak goreng ke dalam plastik saat operasi pasar minyak goreng curah di Balai Desa Tumpangkrasak, Kudus, Jawa Tengah, Selasa (26/4/2022). Operasi pasar yang digelar pemerintah desa itu menyediakan 8.000 liter minyak untuk masyarakat umum dengan harga Rp14 ribu per liter atau lebih murah dari pasaran guna meringankan beban masyarakat jelang lebaran. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/aww.

News

Beli Minyak Goreng Curah Pakai Aplikasi PeduliLindungi, yang Tak Punya Aplikasi Cukup Lakukan Ini
Presiden Joko Widodo. (Foto: Lukas-Biro Pers Sekretariat Presiden)

News

Presiden: PON Papua, Panggung Kesetaraan untuk Maju Bersama
Salah satu cafe di Kota Lama Semarang yang disegel karena melanggar aturan waktu operasional. (Foto: Diskominfo Semarang)

News

Langgar Aturan PPKM, Dua Cafe di Kota Lama Semarang Disegel
Gedung PDIN dibangun di lahan bekas Terminal Terban di Jalan C Simanjuntak Yogyakarta. Foto: Humas Pemkot Yogya

News

Yogya Bakal Miliki Pusat Desain Industri Nasional, Gedung 4 Lantai Dibangun di Terban
Foto: Antara/Kemenkes

News

Per Jumat 7 Oktober 2022, Sebanyak 1.822 Orang Sembuh dari Covid-19
Ilustrasi vaksinasi untukpelajar di Yogyakarta. (Foto: Humas Pemkot Yogya)

News

90% Peserta Didik di DIY Sudah Divaksin Dosis Pertama, 54% Dosis Kedua