NYATANYA.COM, Jakarta – Suasana Jakarta Conventional Center Jakarta mendadak hening, saat Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, memberikan sambutan Dies Natalis ke-56 dan wisuda mahasiswa Universitas Pancasila Jakarta, Selasa (1/11/2022). Ribuan wisudawan dibuat haru dengan sambutan Ganjar pagi itu.
Ganjar yang diundang memberikan orasi ilmiah mengawali sambutan dengan memberikan dua pesan. Ia meminta para wisudawan untuk sungkem pada dosen dan orang tua atas keberhasilan yang dicapai.
“Tentu hari ini semua berbahagia. Tapi saya ingatkan, di tengah kebahagiaan kalian semua, ada doa dan tangis dari orang tua panjenengan yang hari ini datang. Segeralah sungkem pada mereka, dan ucapkan terima kasih atas perjuangan mereka selama ini,” kata Ganjar seperti dikutip dari portal resmi Pemprov Jateng.
Tepuk tangan langsung bergemuruh. Para mahasiswa terlihat banyak yang berkaca-kaca. Bahkan beberapa terlihat menangis sambil memandang orang tua mereka yang duduk di balkon tempat itu. Orang tua yang ada di atas balkon juga terlihat sedih sekaligus bangga.
Ganjar mengatakan, sehebat apapun para wisudawan saat ini, tak akan mungkin terwujud tanpa perjuangan orang tua. Mereka yang selama ini merawat sejak kecil hingga dewasa dan menjadi seorang sarjana bahkan doktor.
“Ingatlah bahwa mereka yang dulu merawat kalian, memandikan, mendidik penuh kasih sayang meskipun kalian nakalnya minta ampun. Mereka tetap mencintai kalian dan ingin kalian jadi yang terbaik. Saya yakin mereka orang yang paling bangga saat ini,” imbuhnya.
Selain itu, Ganjar juga berpesan pada para alumnus Universitas Pancasila untuk terus berjuang. Perjuangan mereka menurut Ganjar sangat berat. Apalagi saat ini, situasi global sedang tak menentu.
“Maka saya harap, lulusan Universitas Pancasila jangan hanya menjadi lulusan yang biasa saja. Kalian harus menjadi orang yang luar biasa. Jangan rela banting stir, karena anea punya modal cukup kuat untuk berdaya,” tegasnya.
Ganjar menyinggung betapa tantangan ke depan sangat sulit. Di tengah perang yang berkecamuk saat ini, ada potensi krisis energi dan krisis pangan yang melanda dunia. Bahkan beberapa negara terancam bangkrut karena inflasi yang sangat tinggi.
Lulusan Universitas Pancasila, lanjut Ganjar, harus siap, optimistis, terus mengembangkan ilmu, inovasi, serta kreasi.
“Membangun optimisme ini menjadi penting, sekaligus menanamkan nasionalisme, sehingga di tengah situasi global yang berubah, ada spirit kebangsaan kita yang mesti selalu kita pikirkan. Sehingga nanti kawan-kawan yang lulus ini betul-betul bisa menyesuaikan dengan kondisi, tapi ada satu tanggung jawab kebangsaan yang mesti kita bereskan,” pungkasnya.
Sementara itu, Rektor Universitas Pancasila, Prof Edie Toet Hendratno mengatakan, pihaknya sengaja mengundang Ganjar untuk memberikan motivasi sekaligus orasi ilmiah pada para wisudawan. Sebab, Ganjar dianggap sebagai pemimpin yang pancasilais, nasionalis, dan merakyat.
“Sehingga kami berharap, Pak Ganjar bisa memberikan semangat sekaligus motivasi, tentang keindonesiaan pada lulusan kami ini. (Hal itu) untuk menjawab tantangan masa depan dengan nilai-nilai pancasilais dan nasionalis,” ucapnya.
(*/N1)