NYATANYA.COM, Surakarta – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kembali menemukan dalang cilik saat menghadiri peringatan Hari Wayang Dunia (HWD) VIII, di Pendapa Ageng ISI Surakarta, Jumat (4/11/2022). Dalang cilik itu bernama Sindhu.
Momen itu terjadi saat Ganjar memberikan sambutan dan membuka rangkaian peringatan HWD VIII. Sebelumnya, Ganjar bercerita tentang dalang cilik yang ditemuinya di Boyolali.
Ia pun menantang siswa SD yang hadir di Pendapa Ageng ISI Surakarta, untuk unjuk kebolehan. Lalu bocah bernama lengkap Danendra Kidung Sindhutama itu pun langsung menuju ke tempat Ganjar berdiri.
“Sindu kenapa suka wayang, pernah nonton wayang semalam suntuk?” kata Ganjar.
“Suka, menarik aja. Pernah nonton di mana-mana, sudah sering,” ucap Sindhu.
Saat itulah Ganjar menantang Sindhu unjuk bakatnya menjadi dalang. Tanpa ragu, Sindu meraih wayang yang dibawa salah satu penari yang mengiringi Ganjar.
Sindhu tampak piawai memainkan dua wayang di tangannya. Suasana jadi ger-geran karena keluguan Sindhu di depan Ganjar. Meski begitu, mantan anggota DPR RI itu tetap membujuk Sindu agar memberikan sedikit ndalang.
“Kamu ternyata hebat lho, yang ngajari siapa? Di rumah punya wayang?” tanya Ganjar.
“Belajar sendiri pak, iya di rumah punya wayang,” kata Sindhu yang kemudian dihadiahi sebuah smartphone oleh Ganjar.
Ganjar mengatakan, Sindhu adalah sedikit contoh perlunya fasilitasi atau pemberian ruang bagi anak-anak untuk berkesenian. Apalagi Sindhu tak pernah mengenyam pendidikan kesenian secara formal dan otodidak.
“Penuh kesadaran, ini talenta. Nah tugas kita memang memfasilitasi karena mungkin minim ya,” ujar Ganjar.
Keberadaan perguruan tinggi yang khusus seperti ISI Surakarta, menurut Ganjar, mampu memberikan kontribusi lebih riil untuk terlibat.
“Ya dengan gaya yang lebih ringan dan lebih terbuka kepada anak-anak. Mudah-mudahan ini bagian dari ikhtiar kita, agar wayang makin bagus, berkembang, dan mendunia,” tandas Ganjar.
Ganjar juga sempat Ndalang dan membawakan lakon Panji, untuk menandai dimulainya rangkaian peringatan yang berlangsung hingga 6 November mendatang dengan mengusung tema Mawayang Hayu; Wayang Moderasi dan Keberagaman.
(*/N1)