Home / Plus

Rabu, 13 Juli 2022 - 10:03 WIB

Historical Trail Konsep Baru LCC Sejarah Kota Yogya, SMA Teladan Juara 1

Para pemenang Lomba Lerdas Cermat Sejarah Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta. Foto: Humas Pemkot Yogya

Para pemenang Lomba Lerdas Cermat Sejarah Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta. Foto: Humas Pemkot Yogya

NYATANYA.COM, Yogyakarta – Tidak seperti Lomba Cerdas Cermat (LCC) Sejarah pada umumnya, kali ini kami laksanakan dengan konsep mencari jejak atau historical trail.

Hal ini disampaikan Kepala Bidang Sejarah Permuseuman Bahasa dan Sastra Dinas Kebudayaan (Disbud) Kota Yogyakarta, Dwi Hana Cahya Sumpena pada gelaran Final LCC Sejarah di Phytagoras Hall of Taman Pintar Yogyakarta Selasa (12/7/2022).

Tema besar yang diusung dalam pelaksanaan Lomba Cerdas Cermat Sejarah Tahun 2022 adalah “Rangkaian Peristiwa Serangan Umum 01 Maret dan Keistimewaan Yogyakarta”.

Jumlah peserta LCC Sejarah pada babak penyisihan ada 32 tim di mana dalam satu tim beranggotakan tiga orang dari satu sekolah yang sama.

Baik dari SMA/MA/SMK sederajat baik negeri maupun swasta di Kota Yogyakarta. Kemudian dari babak penyisihan pada 6 Juli 2022 lalu diambil 20 tim dengan nilai tertinggi untuk melaju ke babak final.

Menurut Dwi Hana, melalui konsep historical trail pada babak final LCC Sejarah kali ini tidak hanya menguji kemampuan anak secara akademis.

Tapi juga aspek lain seperti kepemimpinan, kekompakan, keberanian mengambil risiko, kerja tim, serta kemampuan dalam mencari solusi secara strategis.

Baca juga   The All-New Citroën C3 Aircross SUV Hadir di Yogyakarta dengan Kenyamanan Eropa

“Kami buat tujuh pos yang harus dilalui peserta babak final. Mulai dari Parkiran Abu Bakar Ali, Grand Inna Garuda, Teras Malioboro 2, Kepatihan, Rumah Tan Jin Sing Ketandan, Benteng Vredeburg, dan Taman Pintar. Di setiap pos peserta harus menyelesaikan soal-soal kesejarahan yang dikemas melalui teka-teki silang serta games yang edukatif dan kompetitif,” ujarnya.

Sementara itu Kepala Seksi Sejarah dan Permuseuman Disbud Kota Yogyakarta, Fitria Dyah Anggraeni mengatakan bahwa konsep historical trail pada LCC Sejarah kali ini harapannya bisa mencetak pemenang yang komplit.

Di mana mereka ini adalah pelajar yang paham secara keseluruhan tentang Serangan Umum 01 Maret dan Keistimewaan Yogyakarta.

“Kami ingin mereka itu tidak hanya hapal sejarah, tapi paham secara komprehensif dengan sejarah itu sendiri. Melalui pos-pos itulah peserta akan diuji sejauh mana pemahaman sejarahnya. Terlebih di pos terakhir, dari 20 tim yang masuk final diambil 8 besar, kemudian ditantang membuat mind mapping tentang Serangan Umum 01 Maret dan Keistimewaan Yogyakarta dan dipresentasikan,” tambahnya.

Baca juga   Jadi Solusi bagi Penderita Buta Warna Raih Mimpi, Kapten Wahyu Apresiasi Klinik Banyu Urip

Finalis 8 Besar LCC Sejarah dari SMAN 8 Yogyakarta yang beranggotakan Farikha Aulia Hanum, Adinda Kurnia, Aufiani Alfiani Hidayatul Choiriyah mengungkapkan antusiasmenya selama mengikuti perlombaan.

Menurut mereka, LCC Sejarah kali ini konsepnya sangat menarik dan merupakan hal baru yang mereka alami.

“Konsepnya seru dan menarik banget. Kami nggak cuma lomba cepet-cepetan buat jawab soal tapi juga melatih kekompakan dan kreativitas. Selain soal kesejarahan, kami juga bikin yel-yel, pakai kostum yang unik, melatih kekompakan, dan bener-bener diuji sejauh mana pemahaman kami tentang sejarah Serangan Umum 01 Maret dan Keistimewaan Yogyakarta,” ungkap mereka.

Pemenang Lomba Cerdas Cermat Sejarah Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta Juara I diraih oleh tim dari SMAN 1 (Teladan) Yogyakarta, yang nantinya akan mewakili Kota Yogyakarta pada LCC Sejarah tingkat DIY.

Kemudian Juara II oleh tim SMAN 5 Yogyakarta, Juara III tim SMAN 8 Yogyakarta, Juara Harapan I Man 1 Yogyakarta, Juara Harapan II SMAN 2 Yogyakarta. Selain itu ada juga penghargaan yel-yel terbaik kepada tim MAN 2 Yogyakarta, tim terkompak SMAN 5 Yogyakarta, dan kostum terunik SMAN 2 Yogyakarta.

(Jul/N1)

Share :

Baca Juga

Salah satu kelompok mahasiswa PBI UMY memamerkan karyanya berbasis teknologi, sebagai bagian dari Inkubasi Bisnis Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) dari Kemendikbud RI. Foto: Agoes Jumianto

Plus

Pamerkan Hasil Karya Inkubasi Bisnis, Mahasiswa PBI UMY Ciptakan Inovasi Digital Berbasis Pendidikan
Di bidang peternakan, Desa Tangkil mampu melahirkan kambing etawa dengan kualitas unggul. Di antaranya pernah menyabet juara tiga dalam kontes tingkat nasional di Yogyakarta. Foto: Diskominfo Jateng

Plus

Desa Tangkil Bangkit dari Kemiskinan, Raup Cuan Setelah Kembangkan Kambing Etawa
Audiensi PWI DIY dengan Pemkot Yogyakarta di Kantor Pj Wali Kota Jogja, Kamis (11/1/2024). Foto: Dok.PWI DIY

Plus

PWI DIY Audiensi dengan Pemkot Yogyakarta Terkait Peringatan HPN 2024
Mbah Teguh saat tiba di Kota Ngawi, Jawa Timur, Sabtu (2/4/2022). Foto: FB Teguh Mukti

Plus

Lanjutkan Misi ke-2, Mbah Teguh Gowes Klaten-Mandalika-Toraja-IKN
Guardian Limwung

Plus

Guardian Limwung, Cerutu Produksi Temanggung yang Tembus Pasar Eropa dan Amerika
Basnendar Herry Prilosadoso, S,Sn., M.Ds selaku co founder Komunikotavisual yang juga dosen Prodi DKV FSRD ISI Surakarta memberikan paparan materi seputar branding dan packaging. (Foto: Istimewa)

Plus

Dosen DKV ISI Surakarta Beri Materi Packaging untuk UMKM Kampung Batik Kauman
UMKM Days 2022, yang dihelat di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Sabtu (17/12/2022) menghadirkan pembicara Ganjar Pranowo, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Uno, dan Rektor UGM Prof Ova Emilia. Foto: Diskominfo Jateng

Plus

Di UMKM Days 2022 yang Digelar UGM, Ganjar Buka-bukaan Ungkap Strategi Majukan UMKM 
Pemkab Rembang menggelar pelatihan pembuatan produk makanan demi entaskan kemiskinan warganya. Foto: Kominfo Rembang

Plus

Dorong Kemandirian Warga Desa Berstatus Miskin Ekstrem dengan Pelatihan