Home / Panggung

Kamis, 1 September 2022 - 20:45 WIB

Indahnya Pertemuan Seni Rupa dan Seni Pertunjukan di Explanatory ARTJOG

Gendra Wisnu Buana (Tegal) komposer musik yang membuat
pertunjukan kolaborasi komposisi musik dan fashion show di “Dalam Hitam” karya Asha Darra. Foto: Dok.ARJOG

Gendra Wisnu Buana (Tegal) komposer musik yang membuat pertunjukan kolaborasi komposisi musik dan fashion show di “Dalam Hitam” karya Asha Darra. Foto: Dok.ARJOG

NYATANYA.COM, Yogyakarta – ARTJOG MMXXII: Arts-in-Common Expanding Awareness menghadirkan sub-program baru yang menjadi bagian dari Weekly Performance ARTJOG bertajuk Explanatory.

Program ini digagas untuk mempertemukan karya seni rupa di ruang pamer dengan praktik penciptaan karya seni pertunjukan.

Program Explanatory melibatkan enam seniman pertunjukan yang telah melakukan riset singkat di bulan Juli, kemudian melanjutkannya ke dalam proses penciptaan karya pertunjukan selama bulan Agustus.

Hasilnya kemudian dipresentasikan melalui dua bentuk, pertunjukan di dalam ruang pamer pada tanggal 30-31 Agustus 2022 lalu dan Performance Lecture tanggal 1-2 September 2022 di Pendhapa Ajiyasa.

Rangkaian kegiatan ini melibatkan enam seniman pertunjukan dan enam karya rupa yang dipresentasikan di ARTJOG MMXXII.

Nanik Indarti (Yogyakarta) bersama Unique Theatre Project menafsir ulang “Babad Wikara” karya Jogja Disability Arts. Foto: Dok.ARJOG

Mereka adalah Rani Jambak (Padang) seorang komposer musik yang mereinterpretasi “Kisah Punah Kita” karya dari Chitra Subyakto, Sejauh Mata Memandang.

Wayan Sumahardika (Bali), sutradara teater yang menghidupkan kembali “Ladang Padi” karya Gilang Mustafa dengan pertunjukan site specific dan teater objek.

Baca juga   Pandemi Covid-19, Jumlah Wisatawan ke Tebing Breksi Turun Drastis

Kemudian Nanik Indarti (Yogyakarta) seorang seorang sutradara teater, bersama Unique Theatre Project menafsir ulang “Babad Wikara” karya Jogja Disability Arts.

Sedangkan Gendra Wisnu Buana (Tegal) komposer musik yang membuat pertunjukan kolaborasi komposisi musik dan fashion show di “Dalam Hitam” karya Asha Darra.

Rani Jambak (Padang) mereinterpretasi “Kisah Punah Kita” karya Chitra Subyakto, Sejauh Mata Memandang. Foto: Dok.ARJOG

Jamaluddien Latief (Jogja), aktor teater yang bersama anaknya membuat pertunjukan partisipatoris mereinterpretasi “Bento Please Cheers Me Up!” karya Mulyana x Parti Gastronomi.

Dan terakhir, Puri Senja (Surabaya) menampilkan pertunjukan tari durasional yang mengkonfrontasi video “Terpesona dalam Kegelisahan” karya Nadiah Bhamadhaj.

Membuka rangkaian Performance di tanggal 30-31 Agustus, kurator pertunjukan ARTJOG MMXXII, B.M. Anggana menyatakan, “Para seniman tersebut memilih karya rupa untuk ditafsir menjadi pertunjukan baru dengan melibatkan perupanya di dalam proses penciptaan pertunjukan.”

Harapannya melalui program ini dapat terjadi proses transfer pengetahuan lintas disiplin dan membuka kemungkinan-kemungkinan baru bagi penciptaan karya seni, baik seni rupa maupun seni pertunjukan.

Baca juga   Catatan Sastra FKY 2022, Yogyakarta Tanah Diaspora

Setelah menyampaikan perkenalan program, sekitar 40 penonton setiap memasuki ruang pamer untuk menikmati pertunjukan langsung satu demi satu.

Jamaluddien Latief (Jogja), membuat pertunjukan partisipatoris mereinterpretasi “Bento Please Cheers Me Up!” karya Mulyana x Parti Gastronomi. Foto: Dok.ARJOG

Suasana galeri selama dua hari itu berbeda oleh sebab adanya pertunjukan-pertunjukan di beberapa titik.

Para penonton yang hadir cukup antusias memenuhi tiap-tiap ruangan dan turut berpartisipasi menyambut ajakan seniman.

Karya rupa seolah dihidupkan dengan cara yang berbeda dengan adanya ruang-ruang tafsir baru melalui dialog, gerak tubuh, musik, dan tari.

Pada tanggal 1-2 September 2022, keenam seniman Explanatory akan mempresentasikan karyanya dalam bentuk Performance Lecture. Para seniman akan menceritakan proses penjelajahan, penafsiran ulang, serta berbagi temuan-temuan selama menjalani program Explanatory.

“Sehingga, harapan untuk terjadinya prosestransfer pengetahuan lintas disiplin dapat terlaksana, tidak hanya bagi para seniman yang terlibat, namun juga bagi publik yang menyaksikan,” tandas Anggana.

(*/Aja)

Share :

Baca Juga

Laura Basuki. (Foto: Instagram @laurabas)

Panggung

Laura Basuki Raih Penghargaan Silver Bear di Berlin International Film Festival 2022
Gen Halilintar. (Foto: Ist)

Panggung

Langgar Hak Cipta Lagu Lagi Syantik, Gen Halilintar Belum Juga Bayar Ganti Rugi
Denny Caknan. (Foto:nyatanya.com/YouTube Denny Caknan)

Panggung

Denny Caknan feat Guyon Waton Rilis ‘Widodari’
(Foto:nyatanya.com/Dokumentasi ARTJOG)

Panggung

ARTJOG MMXXI Digelar Daring di JNM 8 Juli sampai 31 Agustus 2021
Song Art Exhibition di Joning Art Space. Foto: Ist.

Panggung

Tujuh Perupa Gelar “Song Art Exhibition” di Joning Art Space Kasongan
Festival Dalang Anak dan Remaja. Foto: Humas Pemkot Yogya

Panggung

Ebenheser dan Adimas Alby Juara I Festival Dalang Anak dan Remaja
Cerita fabel yang tersirat di relief Candi Sojiwan dipentaskan apik dalam lakon Babad Sojiwana bertempat di komplek Candi Sojiwan, Prambanan, Klaten pada Sabtu (27/11/21) malam. (Foto: Diskominfo Klaten)

Panggung

Mengunggah Pitutur Relief Candi Sojiwan Lewat Pentas Babad Sojiwana
PENANTIAN, akrilik di kanvas, 136x146 cm, tahun 2020/2021. Foto: Ist/Gatote

Panggung

Pameran Tunggal Chryshnanda ke-10 “Memento Mori”, Optimisme di Masa Pandemi