NYATANYA.COM, Jakarta – Komitmen mitigasi perubahan iklim melalui pencapaian target kontribusi nasional yang ditetapkan terkait Perjanjian Paris atau National Determined Contribution (NDC) telah menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan tingkat deforestasi terendah.
“Indonesia kini menjadi salah satu negara dengan tingkat deforestasi terendah. Ini komitmen Indonesia yang berbasis bukti, bukan semata janji sebagai kontribusi aktif Perjanjian Paris dan Pakta Glasgow,” kata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Menteri LHK), Siti Nurbaya, dalam keterangan resminya terkait sesi World Climate Leaders’ Insight on Indonesia’s FOLU Net Sink 2030, di Paviliun Indonesia COP 27 UNFCCC, Sharm El-Sheikh, Mesir, pada Kamis (10/11/2022).
Turut hadir mendampingi Menteri LHK, dalam sesi ini, Menteri Negara untuk Asia, Energi, Iklim, dan Lingkungan Hidup Inggris Raya, Lord Goldsmith, Menteri Luar Negeri Norwegia, Tvinnereim, dan Wakil Sekretaris Deputi untuk Kebijakan Iklim Amerika Serikat, Rick Duke.
Menurut Menteri LHK, Indonesia semakin memimpin dengan memberi contoh (leading by example) dalam implementasi komitmen perubahan iklim, seiring dengan dukungan tiga negara maju, yakni Inggris, Norwegia dan Amerika Serikat (AS), untuk keseimbangan emisi sektor kehutanan dan penggunaan lainnya atau FOLU Net Sink 2030.
Untuk mengawal keberhasilan kebijakan perubahan iklim, diperlukan dukungan dan peran generasi milenial, mulai dari kebijakan di tingkat pemerintah pusat sampai ke tingkat tapak.
“Kami menghargai dan mendorong peran generasi muda sebagai salah satu stakeholders (pemangku kepentingan) yang ikut mengawal keberhasilan kebijakan perubahan iklim di Indonesia,” tutur dia.
Menteri Goldsmith mengapresiasi kepemimpinan internasional Indonesia dalam isu-isu iklim dan lingkungan serta terhadap target dan Rencana Operasi FOLU Net Sink 2030 Indonesia.
“Indonesia adalah natural capital super power, dan ambisi Indonesia melindungi dan merestorasi lahan menjadi sangat penting untuk perubahan iklim global,” ujar Menteri Goldsmith.
Senada, Menteri Luar Negeri Norwegia, Tvinnereim, berpendapat, Indonesia berada satu langkah di depan dalam menanggulangi perubahan iklim.
Salah satu kontribusi terbesar untuk pencapaian NDC Indonesia adalah penurunan deforestasi terendah dalam sejarah selama dua dekade, menjadi 114 ribu hektare (ha) per tahun pada 2019-2020 dan 2020-2021.
“Indonesia menjadi contoh dan pemimpin dalam manajemen sektor kehutanan dan lahan, serta sangat terbuka untuk membangun kolaborasi Indonesia–Norwegia dalam upaya mitigasi perubahan iklim,” kata Menteri Tvinnereim menandaskan.
(*/N1)