NYATANYA.COM, Jakarta – Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Lovely Daisy mengatakan pemberian makanan lain tidak boleh dilakukan ke bayi hingga usia enam bulan. Dalam hal ini hanya diberikan ASI saja atau istilahnya ASI eksklusif.
ASI eksklusif, artinya bayi hanya diberikan ASI saja, tanpa ada tambahan makanan dan minuman lainnya (kecuali obat obatan dalam bentuk sirup), dan diberikan saat bayi berumur 0-6 bulan. Pada usia ini, bayi tidak membutuhkan makanan lain, kecuali ASI.
Daisy mengatakan ketentuan diatas juga sesuai dengan rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
“Makanan terbaik bagi bayi baru lahir adalah ASI. WHO merekomendasikan, sampai bayi berusia enam bulan, tidak diberikan makanan atau minuman lain, kecuali obat dan vitamin atau bayi dengan indikasi medis,” kata Daisy dalam keterangan resminya dikutip Minggu (2/6/2024).
Jika pemberian selain ASI tetap dilakukan, maka dapat meningkatkan risiko terjadinya sejumlah infeksi pada bayi.
Bayi dapat terkena diare dan meningitis, bayi lebih mungkin mengalami intoleransi. Bahkan bisa juga mengakibatkan alergi seperti eksim.
Pemberian makanan dan minuman lain pada bayi baru lahir juga dapat mengganggu proses menyusui.
Makanan memberikan rasa kenyang pada bayi dan membuat bayi jarang menyusu, sehingga akan mengganggu produksi ASI.
“Jadi, makanan dan suplemen prelaktal-makanan atau minuman selain ASI yang diberikan kepada bayi sebelum menyusui dalam tiga hari pertama kehidupan, hanya boleh diberikan jika ada indikasi medis,” kata Daisy. (N1)