NYATANYA.COM, Yogyakarta – Rest area dalam masa normal atau pun regular merupakan tempat untuk istirahat, makan, juga mengisi bahan bakar, dan lainnya. Namun, pada masa mudik lebaran ada tambahan posko kesehatan.
Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang SDM dan Kehumasan Adita Irawati mengatakan posko kesehatan salah satu fasilitas yang bisa dimanfaatkan pemudik yang mengalami melelahan agar bisa prima lagi melanjutkan perjalanan.
Lanjutnya, akan ada beberapa titik charging station untuk kendaraan listrik. Operator rest area juga akan menambah portable toilet yang mudah dijangkau pemudik, karena salah satu permasalahan yang ada yaitu antrian di toilet.
“Sehingga ini nanti bisa memberikan layanan ke masyarakat, setidaknya untuk hal paling mendasar untuk buang air kecil. Ini masalah dari tahun ke tahun yang paling utama dicari,” kata Adita saat tayangan di iNews Room “Mudik Ceria Penuh Makna Tahun 2024” pada Kamis (4/4/2024).
Lanjutnya, rest area KM57 menjadi titik lelah sekaligus favorit pemudik untuk beristirahat. Namun dalam radius beberapa KM setelahnya, terdapat juga rest area yang bisa dimanfaatkan pemudik.
Kemenhub bersama operator jalan toll dan operator rest area memetakan dititik mana saja yang terjadi kepadatan dan beberapa radius KM kedepannya ada tambahan rest area fungsional.
Adita mengatakan hal ini sudah menjadi pertimbangan pihak-pihak terkait karena melihat pengalaman tahun-tahun sebelumnya, biasanya sudah terjadi kepadatan untuk memasuki rest area di KM favorit pemudik.
“Dari situ, operator jalan toll biasanya akan memberikan informasi kepada pemudik terkait rest area yang ada di depannya. Intinya pemudik bisa mempersiapkan diri di KM sebelumnya,” kata Adita.
Ia mengimbau pemudik untuk mencukupi saldo kartu elektornik karena salah satu sumber kemacetan ada masalah dalam pembayaran.
Selain itu selalu pantau informasi karena dinamika di lapangan bisa saja terjadi. Pihak kepolisian sudah merilis jadwal rekayasa yang dilakukan pada Jumat (5/4/2024) yang merupakan hari pertama puncak arus mudik.
Namun tetap saja, kata Adita situasi tetap tergantung kondisi di lapangan. Apabila situasi kondusif, bisa saja rekayasa tidak diimplementasikan.
“Nah ini perlunya masyarakat pro aktif mencari informasi untuk tetap melakukan perjalan agar tidak terhambat dinamika yang ada dilapangan,” kata Adita. (N1)
Sumber: infopublik.id