Home / Plus

Kamis, 16 November 2023 - 17:51 WIB

Inisiatif Consumindful: Ajak Masyarakat Cegah Boros Pangan Lewat Perubahan Perilaku

Hanne Larsen, Minister Counsellor for Food and Agriculture Kedutaan Besar Denmark di Indonesia dalam paparannya di Workshop Inisiatif Consumindful di Grand Keisha, Kamis (16/11/2023). Foto: Agoes Jumianto

Hanne Larsen, Minister Counsellor for Food and Agriculture Kedutaan Besar Denmark di Indonesia dalam paparannya di Workshop Inisiatif Consumindful di Grand Keisha, Kamis (16/11/2023). Foto: Agoes Jumianto

NYATANYA.COM, Yogyakarta – Perubahan perilaku masyarakat dianggap sebagai salah satu hal yang penting dalam mengatasi persoalan boros pangan (food waste) di Indonesia. Setelah peluncurannya pada April 2023 lalu, inisiatif Consumindful: Makan Bijak, Tanpa Sisa kembali mengadakan acara workshop di Grand Keisha Hotel Yogyakarta, Kamis (16/11/2023).

Workshop ini bertujuan untuk membagikan wawasan terbaru yang didapatkan selama kampanye Consumindful.

Inisiatif Consumindful diinisiasi Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD) bersama WRAP dan GRASP 2030, dengan dukungan Kedutaan Besar Denmark di Indonesia, sebagai upaya kontribusi dalam mengurangi kehilangan dan boros pangan.

Perubahan perilaku konsumen terkait pencegahan pemborosan pangan diperlukan, karena diketahui bahwa makanan yang terbuang paling banyak dihasilkan dari aktivitas konsumsi.

Oleh karena itu, strategi kampanye Consumindful lebih fokus mengajak konsumen untuk mencegah pemborosan pangan dari skala rumah tangga masing-masing.

Dalam sambutannya, Indah Budiani, Direktur Eksekutif IBCSD mengatakan, “Bicara tentang budaya, maka kita bicara tentang perubahan perilaku yang menjadi ruh dari Consumindful. Pengambilan keputusan yang sadar diikuti aksi adalah kunci yang membuat manusia berubah.”

Workshop Consumindful: Eat Wiser, No Leftover Makan Lebih Bijak, Tidak Ada Sisa di Grand Keisha, Kamis (16/11/2023). Foto: Agoes Jumianto

“Isu susut dan boros pangan menjadi perhatian serius Indonesia dan negara-negara lainnya, seperti yang disampaikan Badan Pangan Nasional dalam forum UN Food Systems Summit +2 Stocktaking Moment 2023 lalu,” tutur Febrina Cholida, selaku Analis Ketahanan Pangan yang hadir mewakili Deputi II Bidang Kerawanan Pangan Dan Gizi Badan Pangan Nasional, Nyoto Suwignyo, dalam pidato utama yang disampaikan dalam acara ini.

“Maka dari itu, kami ingin mencapai Better Nutrition, Better Behavior, dan Better Collaboration untuk bersama-sama mengatasi isu ini.”

Ide utama dari inisiatif Consumindful adalah untuk meningkatkan partisipasi konsumen dalam mencegah pemborosan pangan. Gerakan ini diharapkan dapat mengamplifikasi pesan ke khalayak yang lebih luas untuk lebih bijak dalam mengonsumsi dan tidak menyisakan makanan.

Penyebaran pesan pentingnya mengurangi sampah makanan dinilai perlu, karena Indonesia mengalami kerugian ekonomi 4-5% dari total GDP akibat persoalan kehilangan dan pemborosan pangan berdasarkan data Bappenas tahun 2021.

Inisiatif Consumindful bekerja sama dengan WRAP, sebagai lembaga non-profit di bidang lingkungan yang berbasis di Inggris dan sudah berpengalaman mengerjakan proyek terkait perubahan perilaku konsumen.

“Fase konsumsi perlu diperhatikan karena sisa makanan paling banyak dihasilkan di tahap ini. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa manusia adalah makhluk yang kompleks, perilakunya juga kompleks. Untuk itu, kami membuat intervensi yang menargetkan kelompok usia 18-34 yang diketahui adalah pengguna sosial media dan peduli isu lingkungan,” ujar Michael Jones, International Partnership Manager WRAP.

Baca juga   Komite SD Islam Al Azhar 31 Yogyakarta Peringati Hari Guru, Begini Keseruannya

Inisiatif Consumindful juga dapat terwujud berkat dukungan dari Kedutaan Besar Denmark di Indonesia.

“Mengajak generasi muda untuk membawa perubahan pada isu-isu lingkungan sangat penting,” ujar Hanne Larsen, Minister Counsellor for Food and Agriculture Kedutaan Besar Denmark di Indonesia.

Lanjutnya, “Denmark tetap mendukung Indonesia untuk mengatasi isu susut dan boros pangan karena memiliki misi yang sama untuk mencapai ekonomi sirkular. Consumindful adalah inisiatif yang menarik karena memanfaatkan jaringan luas milik IBCSD dengan pengalaman global yang dimiliki WRAP”.

Consumindful merupakan inisiatif lanjutan dari inisiatif sebelumnya yang disebut GRASP 2030 (Gotong Royong Atasi Susut dan Limbah Pangan 2030) yang diluncurkan pada 8 September 2021.

GRASP 2030 adalah usaha nyata untuk menyatukan semua aktor di seluruh rantai sistem pangan dalam mengurangi kehilangan dan pemborosan pangan di Indonesia.

Sebanyak 22 aktor termasuk perusahaan, asosiasi, dan organisasi lain di sektor pangan menyatakan berkomitmen untuk ikut serta dalam gerakan ini. Acara ini juga terselenggara berkat dukungan Nutrifood Indonesia yang menjadi bagian dari GRASP 2030.

Yogyakarta menjadi lokasi kampanye Consumindful karena dikenal sebagai daerah wisata dan pelajar dengan banyaknya pendatang dari daerah lain, sehingga menjadikan upaya penanganan sampah makanan di Yogyakarta sangat penting.

Selain itu, Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemprov DIY) juga memiliki komitmen untuk mendorong upaya penanganan sampah makanan. Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta, Beny Suharsono.

Beny menyampaikan, apresiasi karena telah secara nyata menjadi mitra aktif pemerintah supaya bersama-sama mengelola makanan sesuai porsinya.

“Harapan besar agar kampanye ini membawa perubahan, karena perubahan besar tentu diawali dari langkah kecil yang konsisten dan terukur. Pesan kami untuk memanfaatkan hasil dari kampanye ini untuk bahan melangkah dan terciptanya kolaborasi antar pihak di Daerah Istimewa Yogyakarta,” bebernya.

Implementasi Consumindful dilakukan dengan melakukan kampanye di media sosial serta di sekolah, universitas, hotel, restoran dan kafe di Provinsi Yogyakarta. Ada 3 kegiatan utama yang dilakukan.

Pertama, dengan melibatkan anak usia SD untuk memainkan papan permainan dengan tema “Kalender Ramadhan Perbuatan Baik”.

Baca juga   Kolonel Jaelani : Yang Pernah Gagal Tes Tentara, Sebaiknya Tak Ragu Coba Terapi Penyembuhan di Banyu Urip  

Kalender ini berisi kegiatan-kegiatan positif selama bulan Ramadhan yang dapat dilakukan anak-anak bersama orang tua dan anggota keluarga lainnya, termasuk kegiatan untuk mencegah pemborosan pangan di rumah.

Pelibatan anak-anak dalam kegiatan ini diharapkan dapat sebagai perantara pesan ke orang tua dan anggota keluarga lainnya bahwa perilaku boros pangan itu tidak baik.

Kalender ini juga dapat menjadi sarana belajar yang menyenangkan untuk anak-anak. Hasilnya, ada 75% pengguna kalender yang mengatakan sisa makanan yang terbuang di rumah menjadi berkurang dan mereka menjadi tergerak untuk menyiapkan makanan lebih sedikit agar tidak ada yang terbuang.

Kegiatan selanjutnya adalah melalui kampanye di media sosial. Kampanye ini melibatkan influencer yang sehari-hari aktif membagikan konten terkait gaya hidup ramah lingkungan di akun instagramnya, Astri Puji Lestari (@atiit).

Kampanye juga dilakukan melalui konten-konten infografis dan kuis edukatif berisi ajakan untuk makan lebih bijak dan mencegah pemborosan pangan.

Hasilnya, semakin banyak orang yang mengerti adanya dampak negatif terhadap lingkungan dari perilaku pemborosan pangan. Kegiatan yang terakhir adalah melalui pemasangan banner di kampus, hotel, dan restoran berisi pesan untuk makan lebih bijak dan mengambil porsi secukupnya agar tidak ada yang disisakan.

Dari kegiatan ini, kampus, hotel, dan restoran yang terlibat melaporkan bahwa jumlah sisa makanan yang terbuang menjadi lebih sedikit Pemecahan masalah sampah makanan dari berbagai sudut pandang dan sektor perlu dilakukan untuk memastikan target pengurangan sampah makanan tercapai.

Dalam kesempatan ini, berbagai aktor multi pihak yang berperan dalam sistem pangan dilibatkan sebagai penanggap diskusi pemaparan hasil dari kampanye Consumindful yang dilakukan selama 6 bulan terakhir.

Sejumlah tokoh yang diundang yakni Dr. Dwi Larasati, Dosen Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada; RR. Fitri Diah W., Kabid Pengembangan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata DIY; R. Hery Sulistio Hermawan, Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY; Dr. Bambang Pramusinto, Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang; Erwan Sakti, perwakilan IFBEC Yogyakarta; dan Eva Bachtiar, CEO Garda Pangan.

Harapannya, data dan pengetahuan baru yang diperoleh dari kampanye ini dapat menjadi bahan masukan dan menginspirasi berbagai pihak dalam upaya mengurangi pemborosan pangan.

Diharapkan juga akan semakin banyak masyarakat dan industri yang peduli terkait isu kehilangan dan boros pangan serta ikut mengambil aksi nyata dalam kehidupan sehari-hari. (N1)

Share :

Baca Juga

Proses pembangunan masjid hingga saat ini masih terus berlangsung kendati dengan keterbatasan anggaran. (Foto:P Istimewa)

Plus

Ayo Beramal Jariyah, Masjid Al Hidayah Butuh Uluran Donatur
Buah cermai khasiatnya tak bisa diremehkan. (foto: istimewa)

Plus

Cermai Tingkatkan Kesuburan Pria dan Mengobati Diabetes
Malam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022, di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Minggu (30/10/2022). Foto: Ist/InfoPublik

Plus

Ini 50 Desa Wisata Terbaik Anugerah Desa Wisata Indonesia 2022, Dua Desa di DIY Raih Penghargaan
Pemkot Yogya kembali meresmikan sentra IKM, Kamis (15/9/2022). Kedua sentra itu adalah Sentra IKM Kotagede dan Pakualaman. Foto: Humas Pemkot Yogya

Plus

Pemkot Yogya Kembali Melaunching Dua Sentra IKM, Kotagede dan Pakualaman
Gubernur DIY Sri Sultan HB X usai membuka JFW 2022 di JEC, Jumat (26/8/2022) sore. Foto: Ist

Plus

Usung Tema ‘Karya Wastra Bhinneka’, JFW 2022 Digelar di JEC sampai 30 Agustus
SD Negeri Kumpul Rejo 02 Kota Salatiga mendeklarasikan menjadi Sekolah Ramah anak. Foto: Diskominfo

Plus

Stop Bullying, SD Negeri Kumpul Rejo 02 Pelopori Sekolah Ramah Anak Salatiga
Dwi Saputro sukses bisnis cermin cerdas Ibiza. Cermin unik yang mempunyai empat tombol sentuh. Foto: Ist

Plus

Cerita Sukses Anak Muda, Cermin Inovatif Bawa Dwi Saputro Keliling Eropa
Letkol Suharto (Foto: istimewa)

Plus

Letkol Suharto: Carilah Terapis yang Ada Bukti Kesembuhan Pasiennya, Banyu Urip Jadikan Referensi Solusi