Home / Plus

Sabtu, 13 Mei 2023 - 18:40 WIB

Isnu Pradana Ubah Limbah Kayu Resin Jadi Kerajinan Bernilai Jual Tinggi

Isnu Pradana menunjukkan hasil kerajinan yang dibuatnya (Foto: Istimewa)

Isnu Pradana menunjukkan hasil kerajinan yang dibuatnya (Foto: Istimewa)

NYATANYA.COM, Bantul, – Barang kayu bekas atau layu resin dari mebel biasa dimanfaatkan sebagai kayu bakar. Namun berkat tangan kreatif Isnu Pradana (28) warga Karangweru Tirtomulyo Kretek Bantul kayu resin menjadi barang kerajinan atau pernak-pernik yang indah dan memilih nilai jual tinggi.

“Dari bisnis keraijianan kayu resin ini saya mampu mengantongi omzet mulai Rp 5 juta sampai Rp 20 juta per bulan,” ujar ISNU Pradana saat ditemui wartawan di rumahnya produksinya, Rabu (3/5).

Dengan dibantu empat orang karyawan, alumni teknik mesin salah satu kampus di Yogya ini mampu memproduksi ratusan sampai ribuan produk kerajinan kayu resin seperti kalung, geleng, casing handphone, gantungan kunci sampai meja dengan nama usaha Driling Greenwood.

Baca juga   Hetero For Startup 2 Hampir Temukan Juara, Ganjar: Jalan Pebisnis Pemula Ketemu Investor

Ia mulai fokus memproduksi kerajinan kayu resin sejak tahun 2018 selepas lulus kuliah. Sebelumnya sebagai mahasiswa ia tengah meneliti pemanfaatan kayu resin. Ternyata setelah dikolaborasikan dengan kayu jati dan sonokeling mampu menghasilkan kerajinan yang memiliki ciri khas mengkilap sehingga terlihat elegan dan modern.

“Untuk kerajinan kalung, gelang, jam tangan dan casing handphone saya gunakan kayu resin. Sementara untuk meja memakai limbah kayu jati dan sonokeling,” imbuh Isnu menjelaskan.

Harga jual kerajinan kayu resin seperti kalung dan gelang Rp 20 ribu sampai Rp 50 ribu, gantungan kunci Rp 15 libu serta casing handphone mulai Rp 150 ribu sampai Rp 300 ribu. Sedangkan untuk meja harganya mencapai jutaan.

Baca juga   Begini Kronologi Pesawat Citilink Mendarat Darurat hingga Pilot Meninggal Dunia

Barang-barang kerajinan tersebut dijual baik secara online baik melalui media sosial maupun marketplace. Sementara penjual offline dilakukan di tempat wisata, kafe, restoran sampai bandara YIA. 

Untuk proses produksinya dilakukan mulai dengan mendesain bentuk yang diinginkan. Setelah itu desain akan diunggah ke laptop yang telah terintegrasi dengan mesin pemotong. Setelah itu mesin memotong sesuai bentuk desain yang dibuat.

Setelah selesai menjadi kerajinan langkah selanjutnya diamplas dan diberikan pernak-pernik sehingga akan terlihat indah dan menawan. (*)

Share :

Baca Juga

(Foto: Istimewa/InfoPublik)

Plus

Ini Tips Sederhana dari OJK agar Tak Terperangkap Investasi Bodong
Jeruk lemon memiliki sejumlah ciri khas dan berkhasiat. (Foto : Istimewa)

Plus

Hindari Obesitas dengan Jeruk Lemon
Foto: Dok.Mafindo

Plus

Kampayekan Perdamaian, Mafindo Gelar Kompetisi Konten #SocialMedia4Peace dan Periksa Fakta
Komunitas Mutiara Berbagi, bagikan nasi gratis untuk kaum duafa di sekitar sekolah. (Foto: Diskominfo Kabupaten Boyolali)

Plus

Jumat Berkah, Komunitas Mutiara Berbagi untuk Kaum Duafa
Kolonel Fahmi. (Foto: istimewa

Plus

Kolonel Fahmi: Bukti Kesembuhan Buta Warna dari Pasien yang Diterima Jadi Tentara
Basnendar Herry Prilosadoso, S,Sn., M.Ds selaku co founder Komunikotavisual yang juga dosen Prodi DKV FSRD ISI Surakarta memberikan paparan materi seputar branding dan packaging. (Foto: Istimewa)

Plus

Dosen DKV ISI Surakarta Beri Materi Packaging untuk UMKM Kampung Batik Kauman
Tom Liwafa. (Foto: Instagram @tomliwafa)

Plus

Tom Liwafa, Crazy Rich Surabaya yang Berniat Rawat Anak Vanessa Angel Sampai Sukses
UMKM Kota Solo akan difasilitasi untuk melakukan showcase pada Trade Industry and Investment Working Group (TIIWG) G20 yang akan digelar akhir Maret 2022 di Surakarta. (Foto: ANTARA)

Plus

Jadi Salah Satu Tuan Rumah, UMKM Kota Solo Dilibatkan dalam Presidensi G20