NYATANYA.COM, Wonosobo – Permadani merupakan wujud ikhtiar menjaga budaya Jawa yang semakin dilupakan akibat perkembangan budaya asing yang masuk dan berkembang di kehidupan sehari-hari.
Salah satunya melalui kegiatan pawiyatan atau kursus Panatacara tuwin Pamedhar Sabda. Urgensinya, siswa yang mengikuti kegiatan tersebut tak terjebak sekedar hanya ingin menjadi Master of Ceremony (MC), pembicara, atau juru rias semata namun lebih luas dari itu.
Ketua DPD Permadani Wonosobo F. Sukaryono menjelaskan, luruskan niat bagi calon siswa dalam mengikuti pawiyatan, jangan terjebak pada sekedar pingin jadi MC, pembicara atau juru rias semata.
“Karena tujuan yang lebih mulia, kita dapat nguri-nguri budaya Jawa yang hampir hilang dari sekeliling kita,” tutur Sukaryono saat memberi sambutan di Ruang Audio Visual Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Wonosobo, Senin (6/6/2022).
Senada dengan Sukaryono, Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Wonosobo Dr. Drs. Musofa, M.Pd mengapresiasi dan mendukung para Permadani Wonosobo untuk konsisten menjaga budaya Jawa melalui pawiyatan atau kursus Panatacara tuwin Pamedhar Sabda tersebut.
Tegasnya, kegiatan pawiyatan permadani sepenuhnya menggunakan gedung dan fasilitas Dinas Arpusda Wonosobo.
Sementara itu, Kepala Pawiyatan Panatacara tuwin Pamedhar Sabda Permadani Wonosobo Bregada XIX, H. A. Mukholis menyebut, calon siswa pawiyatan yang terdaftar sebanyak 122 peserta, termasuk peserta terbanyak dari bregada I sampai dengan XIX.
Menurutnya, pawiyatan akan dilaksanakan setiap Senin dan Kamis di Gedung Arpusda, dibagi 2 kelas agar komunikatif dalam proses belajar mengajar.
“Dari 122 yang sudah mendaftar, telah hadir mengikuti pembukaan pendidikan atau purwa wiyata sebanyak 109 orang, nantinya proses belajar dilaksanakan setiap hari Senin dan Kamis, terbagi dalam 2 kelas” jelasnya.
Purna Wiyata Pawiyatan Panatacara tuwin Pamedhar Sabda Bregada XIX, dihadiri Pengurus DPD Permadani Kabupaten Wonosobo, Dwija (guru) Pawiyatan, Tim Pawiyatan dan Calon Siswa Pawiyatan Panatacara tuwin Pamedhar Sabda Bregada XIX.
(Dor/N3)