NYATANYA.COM, Yogyakarta – Sekda DIY, R. Kadarmanta Baskara Aji menggandeng PT. Telkom Indonesia untuk membuka jalan pengembangan UMKM di DIY, berupa dukungan jaringan pemasaran ke luar negeri atau ekspor. Ajakan ini disampaikan pada Rapat Pimpinan (Rapim) 3 CFUE (Customer Facing Unit Enterprise) 2021 PT.Telkom Indonesia, Kamis (23/9/2021) di Ballroom Royal Ambarrukmo Hotel, Sleman.
Menurut Aji, ekspor produk UMKM ini sangat penting untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi DIY. Selama ini, produk UMKM DIY terkendala pada kegiatan ekspor karena mereka tidak memiliki akses ke pasar.
Padahal, dipertengahan tahun 2021, ketika DIY memberikan bantuan akses ekspor berupa free ongkir, pertumbuhan ekonomi DIY mampu melesat ke angka 11,81%, dari yang awalnya minus 6%. Pertumbuhan ini murni didongkrak ekspor produk UMKM.
“Kegiatan ekspor menjadikan ekonomi kita mampu mencapai 11,81%. Saya mengajak PT.Telkom bagaimana bisa memotivasi dan memberikan kompetensi yang bagus terhadap UMKM kami yang cukup banyak dan tidak memiliki perusahaan industri besar. UMKM harus bisa dikoneksikan dengan pasar dari luar negeri. Saya kira Telkom bisa membantu dengan mengambil peran pada sektor ini,” ujar Aji.
Saat ini, potensi ekspor terutama di bidang pertanian masih sangat menjanjikan. Tidak hanya menjanjikan bagi kesejahteraan masyarakat DIY dan peningkatan devisa bagi daerah, namun juga menjanjikan nilai investasi yang cukup menggiurkan bagi para investor.
Selain itu, saat ini sarana prasarana ekspor telah didukung sepenuhnya dengan beroperasinya Bandara YIA, dimana pesawat terbesar dan terberat bisa mendarat di sana. Tentunya hal ini mampu mempersingkat waktu ekspor yang biasanya harus melalui Semarang dengan menggunakan kapal.
“Kalau Telkom bisa membantu kami untuk mengembangkan UMKM dari sisi akses kemudahan bertransaksi dengan pihak luar, saya kira ini sangat menguntungkan. Bukan hanya dari sisi pemasaran saja tetapi juga dari sisi pembayaran, dari sisi pemanfaatan juga. Saya kira peran PT. Telkom akan sangat membantu UMKM kita,” ungkap Aji.
Aji menambahkan, selain di bidang UMKM, pihaknya juga sedang berkonsentrasi terhadap pembukaan kembali wisata di DIY. Dukungan PT. Telkom pada pembukaan destinasi wisata juga sangat diperlukan. Salah satu keunggulan destinasi wisata di DY adalah berdiri atas inisiasi kemasyrakatan, bukan atas inisiasi investor, sehingga bisa dikatakan mandiri.
Pengelolaan destinasi wisata di DIY telah mampu menambah PAD DIY menjadi lebih baik lagi. Bahkan salah satu destinasi wisata di Pinusari Mangunan, Bantul, sebanyak 25% hasilnya disetor ke Pemda sebagai PAD, dan 75% untuk masyarakat.
Jumlah 25% tersebut menyentuh kisaran angka Rp12 miliar. Jumlah yang beredar di masyarkat sekitar jauh di atas jumlah tersebut, sehingga dilaporkan tidak ada lagi warga miskin di sekitar kawasan destiansi tersebut. Hal ini salah satunya karena segala jenis pengelolaan ditangani masyarakat sekitar.
“Akan bagus sekali jika kemudian ada sosialisasi, pembelajaran, supaya mereka bukan hanya mendapatkan penghasilan dari destinasi yang mereka kelola, namun juga bisa memberikan mereka kompetensi yang cukup untuk menularkan atau menambah kemakmuran mereka. Pengembangan kita tujukan pula kepada anak-anak mereka agar mampu mengembangkan diri di tempat lain,” jelas Aji. (*)