NYATANYA.COM, Yogyakarta – Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X menyatakan bahwa kebutuhan oksigen pasien Covid-19 DIY per harinya siap disuplai sebanyak 47,6 ton dari pemerintah.
Hal tersebut disampaikan Sri Sultan seusai rapat bersama dengan Menko Kemaritiman dan Investasi RI, Luhut Binsar Panjaitan, secara daring dari Gedhong Pracimosono, Kompleks Kepatihan, Minggu (4/7/2021) sore.
”Dalam rapat dengan pusat tadi disepakati kebutuhan oksigen di DIY per hari sebanyak 47,6 ton. Jumlah kebutuhan sebesar 47,6 ton tersebut sebagai dasar antisipasi. Mudah-mudahan ke depan pasokan oksigen di RS Rujukan maupun RS lain di DIY terpenuhi dengan baik,” ujar Sri Sultan.
Jumlah tersebut tidak hanya diperuntukkan bagi RS Rujukan Covid-19 saja, melainkan juga RS nonrujukan Covid-19 di DIY. Sri Sultan juga mengungkapkan bahwa kekurangan oksigen tidak hanya terjadi di RSUP Dr Sardjito. Kenaikan jumlah pasien Covid-19 positif Covid-19 yang tinggi menimbulkan konsekuensi bagi semua RS Rujukan Covid-19 di DIY.
“Sehingga semua RS tersebut perlu ditambah jumlah pasokan oksigennya. Misalnya jika sebelumnya hanya berkisar 17 ton tapi dengan adanya kenaikan jumlah kasus sehari membutuhkan 20 ton,” tutur Sri Sultan.
“Sebetulnya kebutuhan (oksigen) sudah disuplai pertama kali sebanyak 18,1 ton. Hari berikutnya datang 20 ton dan itu habis dalam waktu dua hari. Artinya ada kenaikan kebutuhan. Dampaknya di hari Sabtu (3/7/2021) perlu bantuan karena stok menipis. Kami (Pemda DIY), langsung melakukan koordinasi dan meminta untuk dikirim dua kali sehari yang datang pada Minggu (4/7/2021) dini hari,” jelas Gubernur DIY.
Beliau turut menegaskan, bahwa terdapat RS yang memerlukan oksigen karena stok dirasa menipis, namun bukan berarti tidak ada oksigen. “Jadi jangan sampai muncul asumsi bahwa pasien yang meninggal di Sardjito karena tidak ada oksigen,” tegas Ngarsa Dalem. (*)