Home / Panggung

Sabtu, 29 Oktober 2022 - 23:15 WIB

Jazz Syuhada “Sayuk Rukun”, Bebarengan Merajut Kebersamaan Tanpa Perbedaan

Penampilan Taksu Project di panggung Jazz Syuhada. Foto: Agoes Jumianto

Penampilan Taksu Project di panggung Jazz Syuhada. Foto: Agoes Jumianto

NYATANYA.COM, Yogyakarta – Musik diakui menjadi salah satu media untuk mempersatukan segala perbedaan, tak terkecuali perbedaan ras, suku, pun juga agama.

Hal itulah yang tergambar dalam perhelatan musik bertajuk Jazz Syuhada 2022 ‘Sayuk Rukun’ yang digelar di Jalan I Dewa Nyoman Oka, Kotabaru Yogyakarta, Sabtu (29/10/2022).

Acara yang diawali dengan kirab Bregodo Widoro Manis dihelat mulai pukul 14.00 WIB, dan berlangsung hingga pukul 23.WIB dengan beragam seni pertunjukan Angklung, Didong Gayo-Aceh, hingga pertunjukan musik jazz dari komunitas Jazz Mbensenen Yogyakarta, diantaranya Syifa & Friends, Taksu Project, Heroik Karaoke, The Adlib Quartet, Portelea, dan Hardi & & Friends.

Prof. Dr. Amin Abdullah dalam pidato kebudayaan di Jazz Syuhada. Foto: Agoes Jumianto

Budhi Hermanto, selaku Direktur Jazz Syuhada menyatakan bahwa nilai yang dibawa Jazz Syuhada tahun 2022 ini adalah “Sayuk Rukun”, yang artinya hidup damai sebuah ungkapan yang menunjukan ajakan untuk saling menghormati dan menghargai dalam ragam perbedaan, baik suku, agama, maupun golongan di Indonesia.

“Itu kenapa Jazz Syuhada bukan semata pertunjukan musik, tetapi juga merupakan peristiwa kebudayaan yang mempertemukan beragam suku, agama, dan golongan di Kota Yogyakarta,” ungkapnya.

Baca juga   Sudarmadi, Wakil DIY di Ajang MTQ ke-6 KORPRI Tingkat Nasional 2022 yang Digelar di Padang

Mengawali sambutannya, Supardi, selaku Lurah Kotabaru menyatakan Jazz Syuhada yang telah diselenggarakan selama 4 kali ini adalah wujud dari keberagaman yang terjadi di wilayah Kotabaru, tidak hanya antar kelompok agama yang saling hidup bersama, tetapi juga antar suku yang beragam, dimana di wilayah Kotabaru kota Yogyakarta terdapat 12 asrama mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia dari Aceh hingga Papua.

Didong Gayo-Aceh yang dibawakan kelompok mahasiswa Aceh di Yogyakarta. Foto: Agoes Jumianto

“Jazz Syuhada mempertemukan keragaman budaya dalam berbagai seni pertunjukan yang disajikan,” ujarnya.

Sementara itu, Erna Kartika Sari dari Direktorat Perfilman, Musik, dan Media Baru Kemdikbudristekdikti menyatakan bahwa ia mendukung penyelenggaraan festival jazz syuhada sebagai bagian dari pemajuan kebudayaan dimana kebudayaan menjadi pondasi dan garda terdepan pembangunan.

“Kemdikbudristekdikti sangat mendukung pelaku seni budaya, termasuk tentunya dunia musik untuk mengembangkan kreativitas seluas-luasnya sehingga dapat pula mengembangan ekonomi kreatif bagi negara kita,” terang Erna.

Baca juga   Menari Bersama Lansia Meriahkan Pesta Budaya HUT RI di Kotabaru

Sebelum penampilan sejumlah musisi jazz Yogyakarta di panggung megah yang berdiri di antara bangunan Gereja Katolik St Antonius, Gereja Kristen HKBP, dan Masjid Syuhada ini Prof. Dr. Amin Abdullah selaku cendekian muslim yang juga anggota dewan pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyampaikan pidato kebudayaan,

Bregodo Widoro Manis dari Krasak, Kotabaru. Foto: Agoes Jumianto

Prof Amin menyebutkan bahwa Pancasila sebagai dasar negara telah final menjadi konsesus kita dalam bernegara. Tugas kita adalah mengejawantahkan nilai-nilai dalam Pancasila pada semua tatanan kehidupan bernegara dan bermasyarakat.

“Jazz Syuhada ini adalah salah satu contoh baik dalam upaya mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila melalui perhelatan seni, musik dan budaya,” katanya.

Amin Abdullah mengapresiasi cara kebudayaan yang diinisiasi oleh ragam kelompok atau komunitas lintas suku, agama dan budaya di Kotabaru, Kota Yogyakarta dalam perhelatan Jazz Syuhada yang mempertemukan, dan mendialogkan keragaman secara berbudaya.

Memeriahkan perhelatan Jazz Syuhada kali ini, sejumlah potensi UMKM turut dihadirkan, menyajikan produk-produk olahan makanan dan minuman unggulan dan keberagamannya.

(Aja)

Share :

Baca Juga

Panggung

Ngayogjazz 2021 Batal Bisa Ditonton Langsung, Ini Pernyataan Panitia
Foto: Ist/SCTV

Panggung

Sinopsis Garis Cinta SCTV Episode 38, Selasa 21 Juni 2022
Foto: Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO

Panggung

Jika Mau Usulkan Semua WBTB ke UNESCO, Indonesia Butuh Waktu Sekitar 3 Ribu Tahun
Sisitipsi siap ramaikan Supersoccer ‘Soccerphoria’ Yogyakarta. Foto: Ist

Panggung

Catat Tanggalnya dan Tonton Aksi Jason Ranti, The SIGIT & Sisitipsi di Supersoccer ‘Soccerphoria’ Yogyakarta
Meski kini menetap di Amerika Serikat, Warren Hue menegaskan Indonesia akan tetap berada dalam jiwanya. (Foto: Istimewa)

Panggung

Rapper Muda Indonesia, Warren Hue Menggoyang Panggung Coachella 2022
Foto: Ist/ANTV

Panggung

Ruhana Khanna Jadi Janda dan Yatim Piatu di Usia Muda, Hadir di ANTV
Foto: Humas Pemkot yogya

Panggung

Menari Bersama Lansia Meriahkan Pesta Budaya HUT RI di Kotabaru
Para Duta KILA tampil di panggung Jumpa KILA yang digelar di Monjali, Rabu (20/4/2022). Foto: Agoes Jumianto

Panggung

Dicari Penyanyi Cilik Indonesia, Kita Cinta Lagu Anak (KILA) Sambangi Yogya