NYATANYA.COM, Sleman – Pemerintah Kabupaten Sleman melakukan berbagai persiapan bagi pemudik Lebaran 2025 hingga wisatawan. Salah satu langkah yang diambil adalah memetakan jalur-jalur alternatif untuk mengantisipasi kepadatan arus kendaraan.
“Untuk menyambut Lebaran tahun 2025, saat ini kita sudah menyiapkan jalur-jalur untuk kendaraan pemudik hingga wisatawan,” kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Sleman, Arip Pramana, kepada wartawan, Rabu (19/3/2025).
Dijelaskan Arip, berdasarkan hasil survei yang dilakukan Badan Kebijakan Transportasi, arus mudik yang masuh wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencapai 2,3 juta orang yang akan melakukan perjalanan lintas provinsi dan perjalanan dalam provinsi atau 1,6 persen.
Khusus di wilayah Sleman, terdapat empat ruas jalur utama yang digunakan para pemudik. Meliputi ruas jalan Yogya-Sleman-Tempel, kemudian Yogya-Prambanan, Yogya-Wonosari dan Yogya-Wates.
Sedangkan untuk jalur alternatif yang disiapkan meliputi ruas jalan Tempel-Pakem-Cangkringan-Kalasan. Ruas jalan Mlati-Balangan-Dekso serta ruas Denggung-Besi-Koroulon-Joholanang. Ada pula jalur alternatif ruas Prambanan-Piyungan dan ruas Yogya-Godean-Nanggulan.
Pada kesempatan itu, Kasat Lantas Polresta Sleman, AKP Mulyanto yang juga menyampaikan, Tol Jogja-Solo akan dioperasikan secara fungsional hingga ke wilayah Sleman, Yogyakarta tepatnya Exit Tol Prambanan-Tamanmartani.
Operasional jalan ini akan diperuntukkan khusus bagi kendaraan golongan I yang melaju dari Klaten, Jawa Tengah, menuju Yogyakarta. Exit Tol ini akan dibuka mulai H-7 Lebaran.
“Exit Tol di Tamanmartani mulai dibuka H-7 Lebaran hanya khusus untuk arus mudik. Artinya, hanya untuk arus yang dari Klaten ke Yogyakarta,” katanya.
Begitu pula untuk arus balik, Exit Tol Tamanmartani hanya untuk kendaraan golongan 1 dari arah Yogyakarta menuju ke Klaten atau ke arah Solo. Waktu penggunaan jalur Exit Tol Prambanan – Tamanmartani akan dibatasi dari pukul 06.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB.
Dalam memberikan kenyamanan pengendara di ruas tol tersebut, pihaknya akan berkoordinasi dengan Satlantas Polres Klaten dengan menerapkan beberapa indikator yakni bendera.
“Dari hasil koordinasi dari rekan Jawa Tengah untuk indikatornya yaitu berupa bendera hijau, kuning, merah,” jelasnya.
Untuk bendera hijau menandakan jarak 1 kilometer yang ada di tol tergolong arus masih lancar terkendali. Indikator bendera kuning, jarak 2 kilometer menandakan hati-hati untuk persiapan petugas guna melakukan rekayasa atau penarikan. Bendera merah artinya sudah harus memulai rekayasa atau penarikan.
“Dengan cara itulah (pemasangan indikator), kami terus berkoordinasi dengan Kasat Lantas Polres Klaten untuk menutup arus yang menuju ke Exit Tol fungsional Tamanmartani agar dialihkan ke Exit Tol Jogonaran atau Prambanan,” imbuhnya.
Ditegaskan pula, untuk laju kendaraan di jalur Exit Tol Tamanmartani kecepatan sekitar 40 kilo meter per jam. (N3)