NYATANYA.COM, Yogyakarta – Gerakan ‘Jogja Merdeka Vaksin’ yang diluncurkan, Senin (26/7/2021) merupakan upaya Pemerintah Kota Yogyakarta dalam melindungi warganya dari virus Covid-19 dengan memberikan vaksin secara menyeluruh.
Asisten Bidang Kesejahteraan Rakyat Kota Yogyakarta, Sisruwadi mengatakan, banyaknya korban meninggal dunia akibat Covid-15 ini disebabkan penderitanya memiliki komorbid atau penyakit bawaan.
“Warga yang terkena Covid-19 yang meninggal pertama adalah penyebabnya komorbid atau penyakit bawaan, yang kedua belum divaksin sehingga pemerintah pusat melalui pemerintah daerah mendorong agar masyarakat Yogyakarta semuanya dimaksimalkan pemberian vaksin sebelum 17 Agustus 2021,” jelasnya.
Sehingga dengan pelaksanaan launching ‘Jogja Merdeka Vaksin’, Sisruwadi berharap nantinya setiap hari dilaksanakan kegiatan vaksinasi, dimana kegiatan vaksin ini sudah dimulai pada beberapa waktu yang lalu dengan memberikan vaksin kepada pelajar SMP dan SMA di Kota Yogyakarta.
“Harapannya nanti kalau warga masyarakat sudah divaksin baik dosis pertama maupun dosis kedua sudah memiliki antibody sehingga diharapkan warga masyarakat yang sampai sekarang belum melaksanakan vaksin untuk bisa mengikuti dan melihat jadwal kegiatan pelaksanaan vaksin,” Kata Sisruwadi.
Ia menambahkan, vaksin pelajar memiliki tempat tersendiri dimana sudah sebanyak 24.000 pelajar Kota Yogyakarta selesai divaksin, nantinya vaksinasi yang akan diberikan kepada pelajar SMP dan SMA di targetkan mencapai 66.000 pelajar.
“Sampai saat ini pelaksanaan vaksin sudah sebanyak 300.000 lebih warga yang divaksin, baik itu nakes, ASN, lansia ataupun pra lansia. Untuk warga Kota Yogyakarta sendiri hanya 110.000, kita masih ada target 200.000 warga kota yang harus divaksin. Jika dihitung perharinya harus mentarget pemberian vaksinasi ke 11.000 orang,” ungkapnya.
Sisruwadi berharap, semua yang ada di wilayah untuk bisa menghimbau ke masyarakat, arti pentingnya vaksin.
“Untuk warga Kota Yogyakarta jangan sampai termakan isue-isue atau hoax yang ada di media sosial terkait dengan vaksin, vaksin ini semua sudah diperhitungkan dan melalui kajian-kajian yang sudah disetujui pemerintah baik BPOM, Dinas Kesehatan ataupun Kementrian Kesehatan,” jelasnya.
Sementara itu, Mantri Kemantren Danurejan Bambang Endro Wibowo mengatakan, awalnya sasaran hanya 633 yang divaksinasi, namun ada beberapa warga yang belum divaksin sehingga total menjadi 733 vaksinasi.
“Antusias sekali masyarakat yang hadir walaupun berpanas-panasan, beda waktu diawal-awal vaksin, susah sekali mengoptimalkan sasaran vaksinasi. Kegiatan ini melibatkan tenaga kesehatan 34 orang dan relawan sebanyak 29 orang dengan memaksimalkan 3 ruangan untuk dijadikan tempat pendaftaran, vaksinasi dan ruang observasi,” ujarnya. (*)