NYATANYA.COM, Yogyakarta – Dalam menghadapi era global yang sedang berlangsung saat ini, budaya menjadi salah satu kekuatan penting yang dapat digunakan sebagai filter penyaring dan memiliki karakter, demikian hal itu diungkap Drs.H. Afnan Hadikusomo, anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) DIY dalam Orasi Budaya di perhelatan Baca Puisi Malam Selikuran Kotagede yang berlangsung di Gedung Pertemuan Amongtangga, Selakraman Kotagede, Yogyakarta pada Sabtu (23/4/2022) malam.
Lebih lanjut menurut Afnan, budaya dapat digunakan untuk membangun karakter bangsa. Pembentukan karakter bangsa sangat penting dalam perjalanan bangsa ini terlebih ketika menghadapi era global yang sedang berlangsung.
Sejarah mencatat, budaya juga memiliki kekuatan dalam perjuangan bangsa ini terbebas dari belenggu penjajahan, keterbelakangan dan kebodohan.
“Budaya bisa juga digunakan untuk menyampaikan aspirasi masyarakat dengan cara lembut dan tidak menyakiti hati orang yang dikoreksi,” ucap Afnan.
Dalam kesempatan itu, Afnan ikut membacakan puisinya berjudul “Perpanjang”. Meski judulnya ‘merangsang’ tapi sebenarnya tidak ada hubungannya dengan dunia politik.
Forum-forum budaya semacam ini dalam pandangan Afnan, sangat penting untuk terus dikembangkan. Acara baca puisi bukan hanya sekadar kegiatan budaya yang memberikan wahana bagi para penyair dan budayawan untuk berekspresi dalam karya-karya.
Tetapi kekuatan puisi lewat kata-kata yang tertata apik, juga dapat menjadi sarana untuk membangun dan memperbaiki negeri ini.
“Sangat baik kalau acara ini dapat diselenggarakan secara rutin,” ucap Afnan.
Sementara itu menurut Sigit Sugito sebagai penggagas, kegiatan yang dilakukan dengan mengambil momentum “malam seribu bulan” ini menjadi penting untuk dilanjutkan kehadirannya.
Menurut dia komunikasi antara dunia sastra dan masyarakat selama ini tampaknya mengalami jalan buntuk, sehingga yang terjadi apresiasi masyarakat terhadap dunia sastra tidak pernah nyambung.
“Kita akan jadikan kegiatan semacam ini sebagai acara reguler, karena dari sini dapat menjadi titik temu dunia sastra dengan masyarakat. Sehingga ke depannya kegiatan ini akan berlangsung lebih baik lagi,” pungkas Sigit.
(N3)