NYATANYA.COM, Jakarta – World Health Organization (WHO) menargetkan memvaksinasi minimal satu dosis, sekurang-kurangnya 40 persen warga di setiap negara di dunia di akhir 2021 ini dan 70 persen pada 2022.
Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, Reisa Broto Asmoro, mengatakan per Jumat 5 November 2021 pukul 12.00 WIB, Indonesia sudah mencatat 204.913.735 suntikan dosis yang diberikan kepada lebih dari setengah sasaran vaksinasinya.
“Indonesia sudah melewati milestone, batas capaian minimal tersebut. Dan dalam arah yang sesuai, on track, menuju ke milestone berikutnya. Artinya, ada 77.687.838 orang Indonesia yang sudah mendapatkan dosis lengkap,” kata Reisa Jumat (5/11/2021).
Selain itu, lanjut Reisa masih ada 46.136.361 yang belum mendapatkan suntikan kedua. Ia pun mengingatkan bagi masyarakat yang kedua, pastikan tepati jadwalnya dan lengkapi perlindungan diri serta jangan melewatkannya.
Kemudian masih ada sekitar 84 juta masyarakat yang belum mendapat satu pun dosis vaksin Covid-19. Reisa pun mengajak orang-orang sekitar kita yang belum vaksin untuk segera vaksin.
Prinsip tumbuhnya kekebalan bersama terhadap Covid-19 wajib berdasarkan pemerataan vaksinasi di semua kelompok sasaran, termasuk 100 persen capaian di kelompok lanjut usia, penyandang disabilitas, dan kelompok rentan lainnya, serta anak-anak.
“Indonesia akan aman dari ancaman Covid-19, kalau semua orang Indonesia aman. Bukan Sebagian. Kepada seluruh Gubernur dan Walikota, serta segenap masyarakat di pelosok nusantara untuk menyukseskan cakupan 100 persen di semua kelompok,” kata Reisa.
Laporan WHO Indonesia berjudul External Situation Report Nomor 79 yang terbit 3 November 2021 menyoroti beberapa provinsi yang cakupannya masih dibawah rata-rata nasional, yaitu dibawah 60 persen dosis pertama dan dibawah 40 persen dosis kedua.
Hanya DKI Jakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Bali, dan Kepulauan Riau yang sudah menyelaraskan capaian vaksinasi mereka dengan rata-rata capaian nasional, menurut laporan tersebut.
“Kami yakin perjuangan kita tidak akan berhenti sampai disini. Selama pandemi belum berakhir, vaksinasi harus kita gencarkan. Untuk semua. Tanpa kecuali. Tidak ada yang boleh tertinggal,” kata Reisa. (*)
Sumber: InfoPublik.id