NYATANYA.COM, Kulonprogo – Kalurahan Jangkaran, Kapanewon Temon, Kulonprogo DIY dicanangkan sebagai Kampung Bahari Nusantara. Pencanangan tersebut juga sekaligus dalam rangka Pembinaan Ketahanan Wilayah (Bintahwil) tahun 2021 yang dilaksanakan di Pos Keamanan Laut Terpadu (Posmat) TNI AL Congot Kulonprogo, Kamis (30/9/2021).
Acara diawali dengan pelepasan tukik sebanyak 58 ekor di bibir Pantai Congot oleh Forkopimda dan dilanjutkan penandatanganan MoU Bintahwil antara pihak Pemkab Kulonprogo dengan Pangkalan TNI AL Yogyakarta sebagai bentuk kerjasama dalam program Bintahwil.
Bupati Kulonprogo Sutedjo memberikan apresiasi dan ucapan terimakasih kepada TNI AL yang telah bersinergi untuk melaksanakan kegiatan tersebut.
“Semoga kegiatan ini membawa manfaat bagi masyarakat Kulonprogo dan masyarakat teredukasi dalam hal bahari,” ucap Sutedjo.
Dalam kesempatan tersebut akan dicanangkan Kalurahan Jangkaran sebagai Kampung Bahari Nusantara yang telah ditandai dengan pembuatan gapura Kampung Bahari dan Rumah Pintar yang dalam pembinaannya akan berlangsung secara berkelanjutan dan berkesinambungan.
Sutedjo menambahkan Inilah wujud sinergi yang sangat baik antara TNI AL dengan masyarakat. Sinergi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di bidang kesehatan, pendidikan, pariwisata, ekonomi serta ketahanan.
Bupati berharap setelah dicanangkan sebagai Kampung Bahari, masyarakat Jangkaran dapat terus menjaga dan mengembangkan Kalurahan Jangkaran sebagai Kampung Bahari Nusantara, sekaligus pembangunan pada wilayah tersebut yang sehingga dapat memicu pertumbuhan segala sektor yang lebih baik.
Saat ini TNI Angkatan Laut (AL) telah memiliki sekitar 1.757 Desa binaan yang berada diseluruh pelosok Nusantara sebagai bentuk TNI AL di Daerah dalam rangka membantu Pemerintah Daerah masing-masing dalam hal mencerdaskan dan mensejahterakan masyarakat yang salah satunya berada di kelurahan Jangkaran.
Sementara itu, Kolonel Laut (P) Budi Mulyadi mengatakan pembinaan ketahanan wilayah (Bintahwil Bahari) merupakan bagian dari pembinaan potensi maritim yang diarahkan untuk penyiapan ruang, alat, dan kondisi juang yang tangguh bagi kepentingan ketahanan terutama aspek laut,
“Kegiatan ini juga merupakan bagian dari tugas TNI AL dalam rangka pembinaan pemberdayaan wilayah ketahanan laut guna menyiapkan segala potensi nasional untuk mendukung sistem ketahanan rakyat semesta,” ujarnya.
Ia juga memberikan perhatian terhadap jenis tanaman palawija maupun holtikultura yang mampu tumbuh di tanah pasir sepanjang pesisir pantai Kulonprogo, sehingga program ini diharapakan mampu untuk lebih menunjang kesejahteraan masyarakat khususnya untuk ketahanan wilayah maritim.
Jangkaran diharapkan menjadi contoh kampung bahari nusantara sebagai kampung yang unggul dan berkualitas yang dapat diukur dari maju dan berkembangnya klaster kampung bahari nusantara.
Dirinya berharap wilayah atau Daerah lain dapat mengikuti hal ini sehingga seluruh pantai se Indonesia kesejahteraaannya meningkat, katanya.
Kegiatan dilanjutkan dengan peninjauan budidaya ikan air tawar dengan metode bioflok, panen tanaman palawija serta peninjauan persiapan Rumah Pintar dan penanaman tanaman Mangrove secara simbolis. (*)