NYATANYA.COM, Yogyakarta – Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi membuka Gelar Ketoprak Virtual “Nyi Corah” pada Senin (29/11/2021) di pendopo ndalem Kaneman, Kadipaten Kidul, Kraton, Yogyakarta.
Heroe menyampaikan bahwa saat ini banyak orang Jawa yang sudah tidak menggunakan bahasa ibu (bahasa Jawa) sebagai sarana komunikasi dalam kehidupan keluarga. Di keluarga saat ini menggunakan bahasa Indonesia sebagai sarana komunikasinya.
“Sedikitnya masyarakat Jawa yang menggunakan bahasa Jawa dalam berkomunikasi menyebabkan bahasa Jawa terpinggirkan dan menjadi asing di tengah warganya,” kata Heroe.
“Selain bahasa Jawa maka huruf Jawa juga jarang dipergunakan dalam kegiatan sehari-hari sehingga keberadaan huruf Jawa juga jauh dari masyarakatnya,” imbuh Heroe.
Selanjutnya disampaikan Heroe bahwa Pemkot melalui Gandes Luwes berupaya menempatkan bahasa, sastra, seni, budaya jawa dalam bagian dari sistem pendidikan yang disesuaikan dengan jenjang pendidikan.
Di setiap jenjang pendidikan setiap siswa akan menguasai ketrampilan bahasa, sastra, seni dan budaya jawa agar generasi muda tidak tercerabut dari akar budayanya.
“Melihat kegiatan kampung Kadipaten Kidul yang kental dengan kegiatan seni budaya yang senantiasa aktif berkarya dari generasi ke generasi maka Pemkot mengapresiasi dan akan mendorong kampung Kadipaten Kidul sebagai sumber potensi seniman yang mampu mewarnai destinasi wisata di Kota Yogyakarta melalui fasilitasi kegiatan,” tutur Heroe.
Krisma Eka Putra, Anggota Komisi B DPRD Kota Yogyakarta dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan terima kasih pada warga kampung Kadipaten Kidul yang menggelar pentas ketoprak di destinasi wisata (ndalem Kaneman).
Kegiatan pementasan di destinasi wisata hendaknya dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan agar selain membangkitkan pariwisata juga dapat mencegah penularan Covid-19 kata Krisma lebih lanjut.
“Mudah-mudahan melalui pementasan seni budaya di destinasi wisata akan mampu membangkitkan gairah para seniman dan pelaku UMKM dalam karya dan kreasi yang mampu menumbuhkan perekonomian,” harap Krisma.
Kuswarsantyo Ketua kampung Kadipaten Kidul dalam sambutannya menjelaskan bahwa kegiatan pementasan ketoprak ini mendapatkan bantuan dana keistimewaan berupa fasilitasi pementasan seniman di distinasi wisata.
“Kegiatan ini juga upaya mengenang perjuangan para pendiri kampung kadipaten Kidul yang dulu juga merupakan seniman tari bertaraf internasional dan sebagai generasi penerus kami berupaya mewarisi dan mewariskan kemampuan para pendahulu tersebut,” jelas Santyo.
Sebagaimana kita lihat dalam pementasan ini, para pemainnya merupakan anak muda Kadipaten Kidul yang sering menggelar pementasan ketoprak setiap tahunnya jelas Santyo lebih lanjut.
Pementasan ketoprak diawali dengan deklarasi dukungan warga terhadap gerakan perilaku hidup sehat dengan tidak mengkonsumsi minuman beralkohol dan pementasan tari Klana Raja dan Klana Topeng.
(*/N1)