NYATANYA.COM, Yogyakarta – Penjabat Walikota Yogyakarta, Sumadi mengingatkan masyarakat untuk menjalankan protokol kesehatan (prokes) untuk mencegah penularan Covid-19.
Pasalnya saat ini kondisi kasus Covid-19 cukup tinggi. Pelayanan vaksinasi booster Covid-19 juga kembali digencarkan di masyarakat untuk memperkuat kekebalan tubuh.
Sumadi mengatakan tidak hanya di Yogyakarta, di hampir semua daerah angka Covid-19 tinggi.
Untuk itu ada hal yang harus dilakukan untuk menekan angka kasus Covid-19. Salah satunya menjalankan prokes secara ketat seperti memakai masker.
“Kita harus menjalankan prokes ketat seperti dalam setiap kegiatan bersama menggunakan masker,” kata Sumadi dikutip dari portal resmi Pemkot Yogyakarta, Kamis (10/11/2022).
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta tercatat pada pekan ke-44 atau 30 Oktober-5 November ada 209 kasus positif Covid-19 dengan 127 orang sembuh dan 1 orang meninggal.
Sedangkan zona risiko Covid-19 di Kota Yogyakarta masuk zona kuning atau risiko rendah.
Meskipun kasus Covid-19 cukup tinggi, namun menurutnya berbagai kegiatan masyarakat tidak bisa dihentikan. Oleh sebab itu prokes harus tetap dijalankan masyarakat.
“Karena kita tidak bisa mandek, tapi kegiatan berjalan dengan prokes yang harus tetap dijaga. Harapan kami kasus bisa menurun,” ujarnya.
Selain itu memperbanyak vaksinasi booster di masyarakat. Sumadi menyampaikan capaian vaksinasi booster di Kota Yogyakarta sudah lebih dari 100 persen dan paling tinggi di DIY.
Itu karena vaksinasi booster tidak hanya menyasar warga KTP Yogya, tapi juga luar kota seperti banyak pelajar dan mahasiswa.
“Kita memperbanyak vaksinasi booster. Layanan vaksinasi booster di rumah sakit puskesmas sudah ada,” tambah Sumadi yang juga Ketua Satgas Percepatan Vaksinasi Covid-19 DIY.
Sumadi menyebut secara akumulatif capaian vaksinasi booster di DIY baru sekitar 43 persen. Vaksinasi booster tinggi di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman.
Sedangkan tiga kabupaten lain di Bantul, Kulonprogo dan Gunungkidul lanjutnya, masih di bawah sekitar 30 persen. Dengan kondisi itu vaksinasi booster diperbanyak jangkauanya di daerah.
Diakuinya beberapa waktu lalu ketersediaan vaksinasi booster Covid-19 mengalami kekurangan.
Namun saat ini logistik vaksin booster sudah tersedia dan didistribusikan ke kabupaten kota, sehingga masyarakat yang belum vaksin diimbau datang ke puskesmas maupun rumah sakit.
Bahkan pihaknya juga mengusulkan booster kedua untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) yang melayani langsung masyarakat.
“Kita mengusulkan ke Kementerian Kesehatan agar booster kedua tidak hanya untuk tenaga kesehatan. Tapi juga untuk ASN yang berhadapan langsung dengan pelayanan publik karena rentan,” tandasnya.
(*/N1)