Home / News

Senin, 5 Agustus 2024 - 17:51 WIB

Kasus Dugaan Manipulasi Nilai Rapor di SMP Depok, Kepsek dan 9 Guru Terancam Dipecat

Kepala sekolah SMPN 19 Depok terancam dipecat dalam kasus dugaan manipulasi nilai rapor. (Istimewa)

Kepala sekolah SMPN 19 Depok terancam dipecat dalam kasus dugaan manipulasi nilai rapor. (Istimewa)

NYATANYA.COM, Depok – Kepala sekolah SMPN 19 Depok terancam dipecat dalam kasus dugaan manipulasi nilai rapor peserta didik lulusan sekolah tersebut.

Hasil investigasi yang dilakukan oleh Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), terbukti bahwa sembilan guru, termasuk kepala sekolah, terlibat dalam manipulasi nilai tersebut.

Berdasarkan rekomendasi dari Kemendikbudristek, hukuman yang diberikan terdiri dari tiga kategori, yaitu hukuman ringan, berat, hingga pemecatan.

Disampaikan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Depok Siti Chaerija, bentuk hukuman yang akan diberikan diserahkan kepada Inspektorat Daerah dan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Depok.

Baca juga   33 Pasien Meninggal, Krisis Oksigen di RSUP Dr Sardjito Sudah Teratasi

“Kami menyerahkan ke Inspektorat dan BKPSDM, jadi nanti yang memberikan sanksi atau hukuman adalah BKPSDM. Nama-nama dari direktorat sudah ada, guru honor yang harus diberhentikan itu tiga, semuanya sembilan termasuk kepala sekolah, sisanya lima,” kata Siti, Senin (5/8/2024).

Untuk 51 peserta didik lulusan SMPN 19 Depok yang sempat dianulir oleh delapan SMA Negeri di Depok, kini telah mendapatkan sekolah untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan menengah.

Baca juga   Jaga Stok, DIY Rencanakan Bangun Sentra Oksigen

Sebelumnya, kasus manipulasi rapor ini diketahui saat dilakukan pengecekan nilai oleh tim pengawasan PPDB Jabar bersama panitia PPDB SMAN 1.

Setelah dicocokkan antara nilai yang di-upload calon peserta didik (CPD) dengan buku rapor, tidak ditemukan perbedaan nilai rapor, sehingga para siswa tersebut diterima di delapan SMAN di Kota Depok. (N1)

Share :

Baca Juga

Giat PNIB Kirab Merah Putih Pancasila menolak Khilafah Sampai Kiamat yang digelar di Yogyakata. Foto: Ist

News

Warga Yogya Tolak Faham Khilafah Sampai Kiamat
(Ilustrasi: nyatanya.com)

News

Pasien Sembuh Covid-19 di Magelang Terus Bertambah
Kendaraan melintas di jalan yang pinggirnya dihiasi penjor atau hiasan janur kuning khas Bali di Jalan Bandara Ngurah Rai, Kabupaten Badung, Bali, Kamis (10/11/2022). Pemerintah memasang penjor, bendera negara peserta, baliho, dan spanduk di sejumlah jalan protokol di Bali untuk memeriahkan KTT G20 yang akan berlangsung pada 15-16 November 2022. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/nym.

News

Kontribusi Presidensi G20 Terhadap PDB Indonesia Diperkirakan Capai Rp7,4 Triliun
Rabu (13/10/2021), Ganjar berkunjung ke Grobogan untuk memantau percepatan vaksinasi. Capaian vaksinasi di daerah itu mesti digenjot karena masih di bawah 50 persen. (Foto: Humas Jateng)

News

Capaian Masih di Bawah 50%, Ganjar Dorong Percepatan Vaksinasi di Grobogan
Mulai 22 Oktober 2021, anak-anak usia di bawah 12 tahun kembali diperbolehkan naik kereta api setelah sebelumnya dilarang. (Foto: InfoPublik)

News

Anak-anak di Bawah 12 Tahun Kembali Diperbolehkan Naik Kereta Api
Bupati Klaten dalam sebuah kesempatan meninjau pelaksanaan vaksinasi. Dalam waktu dekat pihaknya akan menyasar anak usia 12 - 18 tahun untuk divaksin. (Foto: Humas Klaten)

News

Klaten Segera Gelar Vaksinasi Covid-19 untuk Anak
Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz-2024, AKBP Bayu Suseno saat memberikan keterangan. (Foto: PMJ News)

News

Satgas Ops Damai Cartenz Buru KKB Pelaku Penembakan di Yahukimo
Vaksinasi pelaku wisata di Laguna Pantai Glagah, Kulonprogo. (Foto: Humas Pemda DIY)

News

90% Pelaku Wisata di DIY Sudah Divaksin