NYATANYA.COM, Yogyakarta – Narasi budaya dan tradisi merupakan warisan bagi anak cucu yang harus terus menerus digaungkan serta ditumbuhkembangkan sebagai identitas dan jati diri.
Manusia akan kehilangan jati diri dan tidak memiliki identitas bila kehilangan dan tidak melestarikan budaya serta tradisi yang dimilikinya.
Demikian disampaikan dr. Marie Caesarini Sp.Og.,M.Ph., dalam sambutan pembukaan Pameran Kelompok Gerak bertajuk Spirit of Java Ponco Warno di G Print Making Art Studio Ngampilan Yogyakarta, Sabtu (5/11/2022).
Kenangan masa kecil begitu menurut Marie, akan dapat terusik kembali ketika menyaksikan pameran lukisan lima pelukis ini, Ledek Sukadi, Rudy Mardijanto, Sumadi Etnijawa, Nur Hidayat dan Sigit Handari.
Kelima pelukis ini memiliki kesamaan dalam mengangkat budaya dan tradisi masyarakat Jawa dan akulturasi China – Jawa. Tetapi mereka punya karakter dan teknik berkarya yang beda.
“Ada sudut pandang yang beda dari kelima pelukis ini, mereka memiliki karakter dan kekuatan masing-masing dalam berkarya. Sehingga meski secara konsep budaya dan tradisi boleh dibilang sama, tetapi ada lima warna beda yang menjadi identitas serta karakter karya masing-masing, ini luar biasa,” tutur Marie.
Sementara itu Ledek Sukadi dalam sambutannya menyebutkan, Kelompok Gerak merupakan kependekan dari Gegayuhan Marang Kebecikan. Sehingga dalam berpameran yang ketiga kalinya ini juga merupakan usaha untuk merajut gerak kebaikan bagi semua.
Menurut Ledek, pameran pertama di Madiun Jawa Timur (2020) merupakan momentum awal yang menjadi spirit kebersamaan Gerak.
“Kita sengaja pameran pertama di Madiun, intinya bergerak dari Timur dan terus bergerak hingga saat ini pameran ke tiga yang kita inisiasi. Setelah ini sudah kita siapkan pameraan untuk kali ke empat dalam waktu dekat,” ucapnya.
Konsep Ponco Warno dalam pemikiran Sigit Handari yang melontarkan konsep, merupakan perwujudan dari lima anggota komunitas meski memiliki kesamaan dalam konsep budaya dan tradisi tapi tetap beda.
Ini sangat istimewa begitu menurut Sigit, masing-masing seniman punya genre serta identitas bahkan karakter yang satu sama lain berbeda.
“Ponco Warno itu dari lima seniman yang memiliki genre serta identitas karya baik secara skill serta kematangan teknik masing-masing memang beda. Bahkan dalam hasil karya sangat mudah untuk dikenali, siapa masing-masing pelukisnya,” ucap Sigit di sela setelah pembukaan pameran.
Dalam pandangan Rudy Mardijanto, pameran yang akan berlangsung hingga Kamis (10/11/2022) merupakan jembatan untuk menuju pameran bulan depan yang telah di rencanakan jauh-jauh hari.
Selain sebagai pemanasan pameran Ponco Warno ini merupakan upaya riil bagi kelompok Gerak guna menyusun kekuatan finansial menuju penyelenggaraan pameran mendatang.
“Ada sekitar 42 karya yang dipamerkan dengan ukuran medium,” pungkas Rudy Mardijanto. (*/N3)