NYATANYA.COM, Yogyakarta – Kondisi nasional Indonesia di tengah pusaran pandemi Covid-19 menimbulkan kekhawatiran turut melonjaknya angka stunting. Untuk mewujudkan DIY yang bebas stunting, Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X berharap keluarga bisa menjadi garda terdepan mendukung program Pemda DIY.
Hal ini diungkapkan Sri Paduka saat membacakan sambutan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X pada Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional ke-28 Tingkat DIY yang diselenggarakan secara daring pada Selasa (29/6/2021)di Gedhong Pracimasana, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta.
“Kami berharap besar kepada semua pihak yang berada sangat dekat dengan keluarga-keluarga dan masyarakat di DIY, agar senantiasa mendukung rencana aksi daerah dalam hal penanganan stunting di tahun 2020-2024 dan Peraturan Gubernur DIY Nomor 92 Tahun 2020,” ungkap Sri Paduka.
Sebagai informasi, stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak.
Sri Paduka mengatakan, peringatan Hari Keluarga Nasional ini merupakan momentum penting dan strategis untuk membuka nurani keluarga dan masyarakat agar lebih memperhatikan peran dan fungsi masing-masing dalam keluarga. Peran dan fungsi ibu, ayah, ataupun anak dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan baik pada akhirnya akan memberikan makna keluarga yang lebih baik.

“Mari kita jadikan peringatan Hari Keluarga Nasional Tingkat DIY ke-28 Tahun 2021 ini sebagai momentum untuk memperkuat rasa kebersamaan dalam keluarga dan sesama warga masyarakat di berbagai aktivitas, dalam rangka membangun daerah yang bebas stunting demi kesejahteraan Indonesia yang kita cintai,” papar Sri Paduka.
Wakil Ketua I TP PKK DIY, GKBRAyA Paku Alam saat membacakan sambutan Ketua TP PKK DIY, GKR Hemas mengatakan, TP PKK DIY telah membuat panduan mengatasi stunting untuk digunakan masyarakat DIY. Panduan ini harapannya dapat dipergunakan sebagai panduan langkah operasional, monitoring, laporan dalam upaya pencegahan dan penurunan stunting di DIY.
“Dalam upaya menghadapi permasalahan di DIY, kami Tim Penggerak PKK selalu siap dengan 10 program PKK. Menurut kami, perempuan mampu berkarir gemilang di luar, namun tetap harus mampu menjadi tumpuan kesejahteraan keluarga. Apalagi program yang terkait dengan pendidikan, kesehatan, ekonomi maupun agama, semua bermuara pada keluarga,” imbuhnya.
GKBRAyA Paku Alam menambahkan, kegiatan TP PKK selalu menyasar pada pembinaan dan pendampingan keluarga. TP PKK juga merupakan perpanjangan tangan dari pelaksanaan program di DIY dalam ketahanan dan pemberdayaan keluarga. (*)