Home / Wisata

Senin, 27 September 2021 - 09:09 WIB

Kembangkan Wisata Halal, Gus Yasin Dorong SDM Kuasai Bahasa Arab

Taj Yasin Maimoen saat memberi sambutan secara virtual pada Pertemuan Forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran Bahasa Arab se-Jawa Tengah, dan Kompetensi Bahasa Arab Nasional ke-4 Tingkat Provinsi Jawa Tengah. (Foto: Humas Jateng)

Taj Yasin Maimoen saat memberi sambutan secara virtual pada Pertemuan Forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran Bahasa Arab se-Jawa Tengah, dan Kompetensi Bahasa Arab Nasional ke-4 Tingkat Provinsi Jawa Tengah. (Foto: Humas Jateng)

NYATANYA.COM, Semarang – Seiring komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) untuk semakin menggiatkan sektor wisata halal, Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maiomen menilai upaya ini perlu diiringi dengan ketersediaan SDM yang menguasai Bahasa Arab. Selama ini, bahasa menjadi salah satu kendala terbesar dalam menyiapkan konsep wisata halal.

“Pemprov Jateng juga mendorong wisata halal. Wisata halal tentu segmennya orang Islam yang banyak berasal dari negara Timur Tengah,” tutur Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, saat memberi sambutan secara virtual pada Pertemuan Forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran Bahasa Arab se-Jawa Tengah, dan Kompetensi Bahasa Arab Nasional ke-4 Tingkat Provinsi Jawa Tengah, Sabtu (25/9/2021).

Baca juga   UMP Jateng 2022 Naik 0,78 Persen, Perusahaan Abai Terancam Kena Sanksi

Menurut Gus Yasin, sapaan Wagub, wisatawan yang berasal dari Asia Barat, seperti Uni Emirat Arab, Turki, dan Yaman, membutuhkan pemandu bahasa Arab. Keberadaan pemandu, akan membuat mereka merasa nyaman berwisata di Jawa Tengah.

“Saya berharap pendidikan bahasa Arab tidak hanya diberikan di pondok pesantren atau lembaga-lembaga pendidikan formal. Tetapi juga di pendidikan informal. Misalnya di tempat kursus,” ungkapnya.

Ditambahkan, cara lain yang bisa dilakukan, dengan membuat kawasan Desa Bahasa. Konsep ini telah ada di Kabupaten Magelang, yaitu Desa Bahasa Borobudur.

“Seperti di Magelang ada desa Bahasa Inggris. Saya berharap muncul desa bahasa Arab di Jawa Tengah, di Indonesia, “katanya.

Baca juga   Heboh "KKN di Desa Penari", Jateng Punya Desa Menari di Lereng Gunung Telomoyo

Hal senada disampaikan Ketua Dewan Pengurus Daerah Ittihad Mudarrisi Al-Lughah Al-Arabiyah (IMLA) Indonesia Jawa Tengah, Suja’i. Dia mengatakan, bahasa Arab sebaiknya tidak hanya dijadikan sebagai bahasa Al-Qur’an dan hadist. Tetapi dijadikan bahasa yang memenuhi kepentingan manusia.

“Jadi kami harapkan pada teman-teman, bagaimana bisa menjadikan bahasa Arab jadi kekayaan kita. Jadi bahasa Arab bukan semata sebagai bahasa untuk Qur’an, bahasa untuk hadist, tapi kita jadikan bahasa untuk kepentingan kita,” imbau Suja’i.

Lebih lanjut dia menjelaskan, kepentingan yang dimaksud salah satunya pemanfaatan bahasa Arab untuk mendukung sektor ekonomi, seperti wisata halal. (*)

Share :

Baca Juga

Foto: humas/beritamagelang

Wisata

Komunitas DTW Jalin Kerjasama Perluas Jangkauan Wisatawan
Sri Sultan Hamengkubuwono X dalam kirab kerakyatan muhibah budaya di Trenggalek. Foto: MC Kab.Trenggalek

Wisata

Lewat Muhibah Budaya, DIY Rajut Budaya Mataram dengan Trenggalek
Ilustrasi. Foto: Agoes Jumianto

Wisata

Jumlah Wisman ke Indonesia Per September 2022 Capai 538,32 Kunjungan, Paling Banyak Negara Ini
Begini penampakan wisata baru di Lereng Sumbing bernama Wana Mukti Si Guede yang menawarkan keindahan panorama diketinggian 1.200 mdpl. (Foto: humas/beritamagelang)

Wisata

Wana Mukti Si Guede, Destinasi Wisata Anyar di Lereng Sumbing
Wayang Jogja Night Carnival. Foto: Humas Pemkot Jogja

Wisata

WJNC #7 Sukses Digelar, Tema HUT Kota Yogyakarta ke-266 Jadi Semangat Pembangunan
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo bersama Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyusurinya dengan perahu karet, Selasa (29/3/2022) petang. Foto: Humas Jateng

Wisata

Susur Sungai Bengawan Solo Bareng Gibran, Ganjar: Top, Potensi Wisatanya Banyak
Masjid Sela berada di Kelurahan Panembahan, Kemantren Kraton, Kota Yogyakarta. Foto: Humas Pemkot Yogya

Wisata

Uniknya Masjid Sela, Masjid Kuno Peninggalan Sri Sultan HB I yang Dibangun dengan Ini
Cafe Atap Langit dengan nuansa alam pedesaan yang nyaman. (Foto:istimewa)

Wisata

Berkonsep Khas Bali,  Cafe Atap Langit Suguhkan Nuansa Alam