Home / News

Minggu, 24 Maret 2024 - 18:08 WIB

Kemenkes Waspadai Kasus Tuberculosis di Indonesia Meningkat, Ini yang Dilakukan

Ilustrasi Tuberculosis. (iStock)

Ilustrasi Tuberculosis. (iStock)

NYATANYA.COM, Jakarta – Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan Imran Pambudi meminta jajarannya tetap mewaspadai peningkatan kasus Tuberculosis (TB).

Meski begitu Imran tetap mengapresiasi keberhasilan pengobatan TB (treatment success rate) di beberapa daerah yang mengalami peningkatan, yaitu TB SO 86 persen dari target 90 persen. Ada lima provinsi yang bisa mencapai target.

“Sementara untuk TB RO 55 persen, belum ada provinsi yang bisa mencapai target karena pengobatan yang panjang bahkan ada yang mencapai lima tahun,” kata Imran keterangan dikutip Minggu (24/3/2024).

Eliminasi TB di Indonesia sesuai dengan target global pada 2030 dilakukan dengan tiga indikator yaitu Treatment Coverage, penemuan kasus TB lebih dari 90 persen.

Kedua, Succsess Rate (sukses dalam pengobatan) leboh dari 90 persen, dan Terapi Pencegahan TB (TPT) kontak serumah lebih dari 80 persen.

Berdasarkan Tuberculosis (TB) Report 2023, estimasi kasus TBC meningkat menjadi 1.060.000 kasus baru pertahun.

Baca juga   Kota Yogyakarta Kini Punya Polsek Ramah Anak

Kemudian angka kematian mencapai 134 ribu per tahun. Imran mengatakan penemuan kasus di Indonesia meningkat tinggi pada 2023 dan penderita TB sebanyak 820.789 kasus yang ditemukan dari estimasi 1.060.000 kasus.

“Penemuan kasus semakin baik, secara program bagus karena kita bisa segera mengobati mereka. Sehingga mereka tidak menyebarkan ke orang lain,” kata Imran.

Imran menambahkan yang perlu digarisbawahi yaitu TB anak, bahwa kenaikan penemuan kasusnya lebih dari 2,5 kali didanding 2021. Imran mengatakan hal ini harus diwaspadai karena Indonesia akan mewujudkan Indonesia Emas pada 2045.

Cakupan terapi TB di Indonesia masih rendah sebesar 2,6 persen, padahal targetnya mencapai 50 persen. Imran mengatakan cakupan penemuan kasus TB di Indonesia sudah membaik, yang sebelumnya kurang dari 60 persen.

Pada 2022 menjadi 68 persen dan pada 2023 naik lagi menjadi 77 persen. Imran juga mengatakan Indonesia termasuk dari beberapa negara di dunia yang peningkatan penemuan kasusnya tinggi serta mendapatkan apresiasi.

Baca juga   Prambanan Jazz 2023 Usung Konsep Baru, Digelar 6 Hari Hadirkan 9 Musisi Internasional, dan 60 Musisi Nasional

Secara nasional, 11 provinsi yang telah mencapai target 90 persen antara lain Jawa Barat (121 persen), Papua Selatan (119 persen), Papua Tengah (116 persen), Jawa Tengah (115 persen), Banten (112 persen).

Kemudian Papua Barat (112 persen), DKI Jakarta (111 persen), Papua (107 persen), Sulawesi Utara (93 persen), Jawa Timur (93 persen), Gorontalo (91 persen). Sedangkan penderita TB paling banyak ada di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Selanjutnya, capaian kasus TB yang diobati (treatment enrollment) per provinsi mengalai peningkatan, yaitu TB sensitif obat (SO) sebesar 88 persen dari target 100 persen dan belum ada provinsi yang mencapai target.

Sedangkan untuk TB resisten obat (RO) sebesar 73 persen dari target 90 persen, hanya satu provinsi yang mencapai target yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta. (N1)

Share :

Baca Juga

(Foto: BMKG)

News

BMKG: Waspada Bencana Multisektor Akibat La Nina di Pergantian Tahun
Menjahit bendera merah putih pada rangkaian Peringatan Hari Ibu Tingkat Nasional, di Gedung Balai Raya Semarak, Bengkulu, Rabu (21/12/2022). Foto: Diskominfo Jateng

News

Kenang Jasa Fatmawati, Puluhan Perempuan Menjahit Bendera Merah Putih di Bengkulu
Bacground kain merah putih pada foto launching jersey Madura United. Foto: Ist/selalu.id

News

Bukan Bendera, Ini Penjelasan Madura United Soal Polemik Launching Jersey Baru
Ilustrasi: nyatanya.com

News

Pasien Sembuh Covid-19 di Magelang Tambah 109 Orang
Ilustrasi: nyatanya.com

News

Meski Turun Level, Angka Kematian Covid-19 DIY Masih Tinggi, Begini Kata Sultan
Foto: Dok PKSPL-IPB

News

Heboh Kepulauan Widi Dilelang di Situs Asing, Pemerintah Tegaskan Pulau-pulau Kecil Tidak Bisa Dimiliki Pihak Manapun
Ellyn Subiyanti, Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) DIY. Foto: Ist

News

Ini Harapan Warga Tionghoa Yogyakarta kepada Pj Wali Kota, Diungkap Ketua PSMTI

News

Sosiolog UWM: Perundungan Anak Akibat Akses Medsos Tidak Terbatas